BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu desain penelitian yang mengkaji hubungan antara dua
variable pada suatu situasi atau sekelompok subjek Notoatmodjo, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan harga diri dengan
kemampuan aktualisasi diri pada remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai.
4.2 Lokalisasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sei Bingai Kab. Langkat, pemilihan di SMA Negeri 1 Sei Bingai Kab. Langkat. Adapun pertimbangan mengambil
lokasi penelitian tersebut karena belum ada penelitian yang dilakukan tentang hubungan harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri pada remaja putri dengan
obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai oleh mahasiswa FKEP USU. Sampel yang memadai untuk melakukan penelitian dan lokasi serta wilayah penelitian dan
tempat tinggal peneliti saling berdekatan sehingga penggunaan waktu dan biaya lebih ekonomis dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian mengenai hubungan harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri pada remaja putri dengan obesitasdi SMA Negeri 1 Sei Bingai dilaksanakan
pada bulan April 2011
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 1 Sei Bingai Kab. Langkat yang mengalami obesitas berjumlah sekitar 35 orang laporan dari wakil
kepala sekolah SMA Negeri 1 Sei Bingai Manurung, 2010.
4.3.2 Sampel
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah siswi di SMA Negeri 1 Sei Bingai yang mengalami kelebihan BB 20 dari BBI dengan cara total sampling
sampling jenuh. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan karena
populasinya kecil Aziz, 2007
4.4 Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai objek penelitian, oleh sebab itu hakekatnya manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip
dalam pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak dalam penelitian tanpa ada sangsi
apapun, tidak menimbulkan penderitaan dari responden, dalam hal ini peneliti juga memberikan penjelasan dan informasi secara lengkap dan rinci. Responden
juga diperlakukan secara baik sebelum selama dan sesudah penelitian, responden
Universitas Sumatera Utara
tidak boleh didiskriminasi jika menolak untuk menjadi responden dalam penelitian, selain itu ada prinsip-prinsip etik meliputi:
1. Informed concent Lembar Persetujuan Responden Pada saat melakukan penelitian, lembar persetujuan diberikan kepada
responden yang diteliti dan memenuhi kriteria dimana sebelumnya telah diberi penjelasan secukupnya tentang tujuan penelitian. Responden dinyatakan setuju
apabila bersedia menandatangani informed concent tersebut. 2. Anonimity Kerahasiaan Identitas
Kerahasiaan identitas responden dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian, dengan cara memberikan kode atau tanda pada
lembar koesioner dan kode tersebut hanya diketahui oleh peneliti itu sendiri. 3. Confidentiality Kerahasiaan Informasi
Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang di dapat dari responden, dan itu dijamin oleh peneliti.
4.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2005.
Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi
yang dikehendaki menurut tujuan tertentu. Setelah dilakukan uji validitas oleh
Universitas Sumatera Utara
salah satu dosen keperawatan jiwa maka di dapatkan hasil bahwa instrumen penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat
tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2005. Dalam penelitian ini digunakan uji
Reliabilitas Konsistensi Internal karena memiliki kelebihan yaitu memberikan instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada satu objek studi
Dempsey Dempsey, 2002. Uji reliabilitas telah dilakukan kepada 10 responden yang sesuai dengan kriteria subjek studi kemudian peneliti menilai
responnya. Uji tes ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpha pada item berskala. Untuk instrumen yang baru
akan reliable jika memiliki reliabilitas 0.70 Polit Hungler, 1995. Hasil uji reliabilitas dari kuisioner harga diri adalah 0,551 yang menggambarkan bahwa
ada beberapa item dari kuisioner yang belum reliable sehingga peneliti memodifikasi kembali kuisioner harga diri, sedangkan hasil uji reliabilitas dari
kuisioner kemampuan aktualisasi diri adalah 0,801 yang menggambarkan bahwa kuisioner ini sudah reliable.
4.6 Cara Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian