Gejala Klinis Diabetes Mellitus Kriteria Diagnostik Diabetes Mellitus

Gambar 2.2. Kerja Insulin

2.1.7. Gejala Klinis Diabetes Mellitus

Manifestasi utama penyakit DM adalah hiperglikemia, yang terjadi akibat 1 berkurangnya jumlah glukosa yang masuk ke dalam sel; 2 berkurangnya penggunaan glukosa oleh berbagai jaringan; dan 3 peningkatan produksi glukosa glukoneogenesis oleh hati. Poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan sekalipun asupan kalori memadai, merupakan gejala utama defisiensi insulin. Kadar glukosa plasma jarang melampaui 120 mgdL pada manusia normal, kadar yang jauh lebih tinggi selalu dijumpai pada pasien defisiensi kerja insulin. Setelah kadar tertentu glukosa plasma dicapai pada manusia pada umumnya 80 mgdL, taraf maksimal reabsorpsi glukosa pada tubulus renalis akan dilampaui, dan gula akan diekskresikan ke dalam urine glukosuria. Volume urine meningkat akibat terjadinya diuresis osmotik dan kehilangan air yang bersifat obligatorik pada saat yang bersamaan poliuria : kejadian ini selanjutnya akan menimbulkan dehidrasi hiperosmolaritas, bertambahnya rasa haus dan gejala banyak minum polidipsia. Glukosuria menyebabkan kehilangan kalori yang cukup besar 4,1 kkal untuk setiap gram karbohidrat yang diekskresikan keluar; kehilangan ini, jika ditambah lagi dengan hilangnya jaringan otot dan adiposa, akan mengakibatkan penurunan berat badan yang hebat meskipun terdapat peningkatan selera makan polifagia dan asupan kalori yang normal atau meningkat Granner, 2003.

2.1.8. Kriteria Diagnostik Diabetes Mellitus

Uji diagnostik DM dilakukan pada mereka yang menunjukkan gejala dan tanda DM, sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala, yang mempunyai risiko DM. Serangkaian uji diagnostik akan dilakukan pada mereka yang hasil pemeriksaan penyaringnya positif untuk memastikan diagnosis definitif. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral TTGO. Tabel 2.1. Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis DM Bukan DM Belum pasti DM DM Kadar Glukosa Darah Sewaktu mgdL Plasma vena 110 110-199 ≥200 Darah kapiler 90 90-199 ≥200 Kadar Glukosa Darah Puasa mgdL Plasma vena 110 110-125 ≥126 Darah kapiler 90 90-109 ≥110 Diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada pasien wanita Purnamasari, 2009. Menurut American Diabetes Association, kriteria diagnostik untuk DM sebagai berikut : • Gejala diabetes disertai kadar glukosa darah ad random ≥ 11,1 mmolL 200 mgdL, atau • Kadar glukosa darah puasa ≥ 7,0 mmolL 126 mgdL, atau • Kadar glukosa darah dua jam pascaprandial ≥ 11,1 mmolL 200 mgdL selama tes toleransi glukosa oral Powers, 2010

2.1.9. Komplikasi Diabetes Mellitus