TINJAUAN UMUM TENTANG MUSEUM
7. Metode Penyajian Koleksi
a. Pengertian Metode Penyajian Koleksi
bertujuan untuk mengkomunikasikan suatu gagasan yang berhubungan dengan koleksi terhadap pihak lain.
b. Jenis Jenis Metode Penyajian Koleksi Metode Penyajian Koleksi terbagi 3, yaitu:
1) Metode Intelektual/ Edukatif
Memamerkan benda-benda beserta segi-segi yang berkaitan dengan benda tersebut, seperti proses pembuatan, cara penggunaan, fungsi dan lainnya dalam rangka penyebarluasan informasi tentang arti, guna dan fungsi koleksi.
2) Artistik/ Estetik
Memamerkan benda-benda yang mengandung unsur keindahan untuk mengangkat penghayatan terhadap nilai-nilai artistik dari koleksi tersebut.
3) Romantik/ Evokatif
Benda-benda yang dipamerkan disertai unsur lingkungan dimana benda tersebut berada untuk menggugah suasana penuh pengertian dan harmoni pengunjung.
8. Peralatan museum
a. Pengertian Peralatan Museum Setiap alat atau benda yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi dan teknik permuseuman
b. Jenis-Jenis Peralatan Museum Peralatan museum terbagi menjadi:
1) Peralatan kantor Setiap benda bergerak yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan administratif perkantoran museum.
commit to user
DEPDIKBUD
DIREKTORAT PERMUSEUMAN
DIREKTORAT PENGHAYATAN KEPERCAYAAN
DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL
DIREKTUR JENDRAL KEBUDAYAAN
DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN
2) Peralatan teknis Setiap jenis alat atau benda bergerak yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan teknik permuseuman.
9. Struktur Organisasi Museum
Sistem dan Stuktur permuseuman di Indonesia diatur antara lain :
a. Keputusan Presiden RI No. 45 Th. 1974
b. Surat Keputusan Mentri P & K No. 079 / 0 / Th. 1975
Pada dasarnya museum di Indonesia ditangani langsung oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Depdiknas) yang termasuk di dalamnya adalah Direktorat Museum, Direktorat Sejarah dan Kepurbakalaan. Sedangkan Derektorat Jendral Kebudayaan akan menugaskan kepada unit – unit pembina teknis terhadap masing – masing badan dengan bidangnya.
Skema 2.1 Struktur Permuseuman di Indonesia
commit to user
Skema 2.2 Struktur Organisasi Museum Swasta Sumber : (Moh. Amir Sutaarga, 1989 : 39)
Skema 2.3
Struktur Organisasi Museum Pemerintah Sumber : (Moh. Amir Sutaarga, 1989 : 40)
Skema 2.4
Struktur Organisasi Museum secara Umum Sumber : (Moh. Amir Sutaarga, 1989 : 43)
KEPALA MUSEUM
TATA USAHA
DAN
PERPUSTAKAAN
KURATOR KOLEKSI
KONSEVATOR
PERPUSTAKAAN
EDUKATOR PEMBIMBING EDUKATIF
PREPARATOR
STUDIO
BADAN PENDIRI
BADAN PENGURUS
MUSEUM
BADAN PENASEHAT
BADAN
PENGAWAS
BADAN PEMERINTAH
UNIT PEMBINAAN
MUSEUM MUSEUM
commit to user
Berdasarkan tugas dan fungsi museum, setiap museum mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
a. Pembidangan Tata Usaha, meliputi kegiatan dalam registrasi ketertiban/keamanan, kepegawaian dan keuangan.
b. Pembidangan Pengelolaan Koleksi yang meliputi kegiatan yang berhubungan dengan identifikasi, klasifikasi, katalogisasi koleksi sesuai dengan jenis koleksi. Menyusun konsepsi dalam kegiatan presentasi, penelitian/pengkajian koleksi termasuk penulisan ilmiah dan persiapan bahan koleksi.
c. Pembidangan Pengelola Koleksi yang meliputi konservasi preventif dan kuratif serta mengendalikan keadaan kelembaban suhu ruang koleksi dan gudang serta penanganan laboratorium koleksi.
d. Pembidangan Preparasi yang meliputi pelaksanaan restorasi koleksi, reproduksi, penataan pameran, pengadaan alat untuk menunjang kegiatan edukatif cultural dan penanganan bengkel reparasi.
e. Pembidangan Bimbingan dan Publikasi yang meliputi kegiatan bimbingan edukatif cultural dan penerbitan yang bersifat ilmiah dan popular dan penanganan peralatan audiovisual.
f. Pembidangan Pengelolaan Perpustakaan yang meliputi kegiatan penanganan kepustakaan/referensi.
Setiap pembidangan tersebut di atas dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada kepala Museum. Susunan organisasi dan tata kerja museum, tergantung kepada tingkat kedudukan dan status museum.
10. Pengunjung Museum
a. Pembagian pengunjung museum Berdasarkan jumlahnya, terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Perorangan
a) Pengunjung perorangan pada umumnya sudah tahu seluk beluk museum
b) Yang sudah biasa berurusan dengan “orang dalam”
c) Untuk keperluan studi atau riset.
commit to user
d) Mengisi waktu luang dengan melihat pameran
2) Kelompok
a) Berdasarkan Status Sosial, terbagi atas: Pelajar/ Mahasiswa, Seniman, dan Tamu Bisnis
b) Berdasarkan Asalnya, terbagi atas: (1) Pengunjung Lokal, dikunjungi oleh pengunjung pada radius
5 mil dari museum (2) Pengunjung Regional, mencakup pengunjung pada jarak 2
jam dari sekitar museum, (3) Pengunjung Nasional, mencakup seluruh penduduk satu
negara (4) Pengunjung Internasional, untuk dikunjungi oleh pengunjung dari luar negara pada waktu-waktu tertentu.
b. Motivasi Pengunjung Museum Ada tiga macam motivasi pengunjung museum:
1) Motivasi Estetik
Publik Museum yang mempnyai motivasi estetik menghendaki adanya sistem pameran benda-benda koleksi yang benar-benar terencana baik dengan latar belakang yang netral yang memberikan tempat artistic bagi koleksi yang dipamerkan, ditata menurut cara yang seefektif mungkin.
2) Motivasi Romantik
Pengunjung yang mempunyai motivasi romantik menghendaki suatu pameran
yang menampilkan satu seri benda-benda koleksi yang secara murni menampilkan kepentingan-kepentingan manusiawi, sedemikian rupa sehingga dengan demikian dapat mengundang partisipasi dan identifikasi masyarakat yang diwakili oleh benda-benda koleksi yang dipamerkan.
3) Motivasi Intelektual
Pengunujung dengan motivasi intetelektual terdapat hasrat untuk menambagh pengetahuan dan untuk itu dipelukan, da untuk system pameran yang skematis, yang memudahkan bimbingan
commit to user
menurut tahap-tahap yang dikehendaki, dari awal hingga akhir, dari suatu sugesti atau kesimpulan kepada tahap berikutnya.