29
2.9 Kromatografi gas
Kromatografi gas merupakan teknik analisis pemisahan senyawa-senyawa yang mudah menguap dan senyawa-senyawa gas organik dalam suatu campuran.
Dalam kromatografi gas, senyawa-senyawa yang dianalisis diuapkan dan dielusi dengan bantuan suatu gas sebagai fase gerak melalui kolom. Fase gerak
digunakan sebagai gas pembawa, namun interaksi dari fase gerak dengan analit tidak signifikan. Keuntungan kromatografi gas antara lain memiliki kecepatan
analisis, resolusinya tinggi, mudah dalam pengoperasian, hasil kuantitatif yang bagus, dan biayanya menengah. Sayangnya, sistem ini tidak dapat
mengindentifikasi struktur senyawa McNair dan Miller, 2009.
2.9.1 Prinsip Kromatografi gas
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan dimana solut-solut yang mudah menguap dan stabil terhadap panas bermigrasi melalui kolom yang
mengandung fase diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pada umumnya solut akan terelusi berdasarkan pada peningkatan
titik didihnya, kecuali jika ada interaksi khusus antara solut dengan fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa
dikurangi dengan semua interaksi yang memungkinkan terjadi antara solut dengan fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solut dari ujung kolom lalu
menghantarkannya ke detektor. Penggunaan suhu yang meningkat biasanya pada kisaran 50° - 350°C bertujuan untuk menjamin bahwa solut akan menguap dan
cepat terelusi Rohman, 2007.
30
2.9.2 Sistem Peralatan Kromatografi Gas
Sistem peralatan kromatografi gas ditunjukkan pada Gambar 2.3. Dengan komponen utama adalah kontrol dan penyediaan gas pembawa; ruang suntik
sampel; kolom yang diletakkan dalam oven yang dikontrol secara termostatik; komputer yang dilengkapi dengan perangkat pengolah data.
Gambar 2.3 Skema sistem kromatografi gas
Wiryawa, 2011. Komponen utama kromatografi gas adalah sebagai berikut:
a. Fase gerak
Fase gerak pada kromatografi juga disebut gas pembawa karena tujuan awalnya adalah untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak
berpengaruh pada selektifitas. Syarat gas pembawa adalah: tidak reaktif; murnikering karena kalau tidak murni akan berpengaruh pada detektor; dan dapat
disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Gas yang biasa dipakai adalah hidrogen, helium, dan nitrogen McNair dan Boneli, 1968; Rohman, 2009.
31 b.
Ruang suntik sampel Lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel secara cepat dan
efisien. Desain yang popular terdiri atas saluran gelas yang kecil atau tabung logam yang dilengkapi dengan septum karet pada satu ujung untuk
mengakomodasi injeksi dengan semprit syringe Rohman, 2009. c.
Kolom Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di
dalamnya terdapat fase diam, sehingga kolom merupakan komponen sentral pada kromatografi gas Rohman, 2009.
d. Detektor
Detektor merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar gas pembawa yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor pada
kromatografi adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas pembawa dan komponen-komponen didalamnya menjadi sinyal elektronik. Sinyal
elektronik detektor akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap komponen-komponen yang terpisah diantara fase diam dan
fase gerak Rohman 2009. Kromatogram yang merupakan hasil pemisahan fisik komponen-
komponen oleh kromatografi disajikan oleh detektor sebagai deretan luas puncak terhadap waktu. Waktu tambat tertentu dalam kromatogram dapat digunakan
sebagai data kualitatif, sedangkan luas puncak kromatogram dapat dipakai sebagai data kuantitatif yang keduanya telah dikonfirmasikan dengan senyawa baku. Akan
tetapi, apabila kromatografi gas digabung dengan instrumen yang multipleks
32 misalnya MS Mass Spectroscopy, kromatogram akan disajikan dalam bentuk
lain Rohman, 2009. e.
Komputer Menurut Rohman 2009, kromatografi modern menggunakan komputer
yang dilengkapi dengan perangkat lunaknya untuk digitalisasi signal detektor dan mempunyai beberapa fungsi antara lain:
i. Memfasilitasi setting parameter-parameter instrumen seperti: aliran fase
gas; suhu oven dan pemrograman suhu; serta penyuntikan sampek secara otomatis.
ii. Menampilkan kromatogram dan informasi-inforamsi lain dengan
menggunakan grafik berwarna. iii.
Merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan statistik.
iv. Menyimpan data parameter untuk analisis senyawa tertentu.
2.10 Spektrometer massa