Percaya Kepada Diri sendiri Cara Mendapatkan Rasa Percaya Diri Sendiri

perasaan seseorang erhadap dirinya sendiri, dan suatu keseluruhan proses psikologi yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri”. 17 Self yaitu faktor yang mendasar dalam pembentukan kepribadian dan penentuan perilaku diri yang meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita baik yang disadari atau yang tidak disadari individu terhadap dirinya. Konsep diri merupakan pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya sendiri yang bersumber dari kesan orang lain terhadap dirinya, pengalaman berinteraksi dengan orang lain dan persepsi tentang dirinya. 18 Kehidupan sosial pada jenjang sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Konsep diri anak tidak hanya terbentuk dari bagaimana anak percaya tentang keberadaan tentang dirinya sendiri, tetapi juga terbentuk dari bagaimana orang lain percaya tentang keberadaan dirinya. Pada diri seorang remaja mereka sering berada dalam kebimbangan, tidak begitu percaya pada diri sendiri, dan selalu cemas untuk melakukan sesuatu yang benar dan yang bisa diterima dalam hubungan mereka dengan orang lain. 19 Rasa percaya diri adalah satu diantara aspek-aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia. Alfred Adler mencurahkan dirinya pada penyelidikan rasa rendah diri. Ia mengatakan bahwa kebutuhan yang paling penting adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas.

a. Percaya Kepada Diri sendiri

Seseorang boleh sangsi kepada siapapun juga, tapi jangan sekali-kali sangsi kepada diri sendiri. Presiden Soekarno selalu menganjurkan, percayalah kepada dirimu sendiri. Dan beliau telah memimpin bangsanya, berjuang untuk bangsanya atas dasar percaya kepada diri sendiri. Dan hasilnya Revolusi tahun 1945 telah berhasil membebaskan Indonesia dari penjajah asing, karena bangsa Indonesia percaya kepada diri sendiri. Bangsa Indonesia harus tetap percaya kepada diri sendiri apabila hendak 17 Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Raja Grafindo, 2005, h. 248. 18 Herry Priyono, “Hubungan Antara Konsep Diri, Sikap Terhadap Fisika Dasar”, dalam http:unisosdem.orgkumtul , 2001. 19 L. crow dan A. crow, Psychology Pendidikan, Yogyakarta: Nur Cahaya, 2005, Cet. 2, h. 166. menduduki tempat yang terkemuka di dunia ini. Setiap pekerjaan tidak akan berhasil dengan gemilang, apabila kita tidak percaya kepada diri sendiri.

b. Cara Mendapatkan Rasa Percaya Diri Sendiri

Percaya kepada diri sendiri membangkitkan kekuatan. Dengan bangkitnya kekuatan-kekuatan itu, keparcayaan kepada diri sendiri menjadi bertambah. Jadi ada pengaruh timbal baliknya. Percaya kepada diri sendiri bisa dibesarkan, bisa diperhebat kepada orang yang kepercayaannya ada, namun kurang percaya diri. Seorang penulis terkenal, Grenville Kleiser, mendapatkan cara bagaimana kita bisa menanam dan menumbuhkan kepercayaan dalam diri kita, yakni sebagai berikut : 1. Percayalah akan kemampuan yang dimiliki 2. Percayalah kepada keberhasilan dimasa depan 3. Bergaulah kepada orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi 4. Percayalah bahwa kebodohan bisa dilenyapkan oleh rasa percaya diri Bahwasannya rasa percaya diri membuat seseorang berani memandang sesamanya dengan pandangan yang jernih dan jujur, karena dengan rasa percaya diri menimbulkan kesan baik kepada orang lain. 20 Ada salah satu penenun Skotlandia mempunyai kebiasaan setiap hari berdoa, minta kepada Tuhan supaya ia tambah bangga akan dirinya sendiri. Mengapa tidak, karena baginya apakah orang lain bisa menghargai diri kita, kalau kita sendiri tidak menghargai diri sendiri. Orang Tionghoa juga mengatakan, bahwa tidak ada gunanya menghormati orang yang tidak mampu menghormati dirinya sendiri. Dunia mempunyai hak untuk mengetahui, betapa tinggi anggapan anda terhadap diri sendiri. Apabila anda untuk pertama kali terjun ke dalam masyarakat, maka semua orang melihat wajah dan mata anda dengan cermat untuk mengetahui betapa tinggi anggapan anda terhadap diri sendiri. Jika mereka tidak melihat adanya rasa percaya diri sendiri pada mata anda, maka tentunya mereka tidak usah bertanya-tanya kepada diri sendiri terlalu rendah. Mereka tahu, bahwa selayaknya anda menilai diri anda lebih tepat daripada orang lain. Apa yang terlihat dari orang lain adalah penjelmaan dari 20 Sumantri Mertodipuro, Cita-cita Saudara Akan Berhasil, Jakarta: Gunung Jati, 1982, Cet. 5, h. 109. kepercayaannya untuk mencapai sesuatu. Orang-orang besar biasanya percaya pada diri sendiri. Oleh karena itu rasa percaya diri sangat penting dimiliki oleh setiap orang yang ingin memperoleh sesuatu dari hidupnya. 21 Kepercayaan diri merupakan salah satu variabel psikologi dan dalam proses pembelajaran dalam sekolah perilaku percaya diri perlu tumbuh kembangkan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan kemapuan yang dimiliki oleh siswa. Menurut Thalib, percaya diri adalah suatu unsur kepribadian yang menerangkan perilaku dan bagaimana mengarahkan perilaku dengan penuh keyakinan untuk mencapai kesuksesan. 22 Untuk meningkatkan rasa percaya diri dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan konsep diri yang sehat dan pemeliharaan harga diri yang baik karena salah satu karakter konsep diri adalah “ rasa harga diri”. Menurut Rogers: 1961, Kepercayaan diri sebagai kesadaran, kepercayaan seseorang pada kemampuan sendiri dan dapat memanfaatkan secara tepat. Kepercayaan diri merupakan untuk membuat keputusan dan penilaian-penilaian tanpa harus bergantung pada orang lain. Percaya diri merupakan aspek penting kepribadian. Sedangkan menurut Nurhati: 2002, Kepercayaan diri merupakan landasan bagi setiap individu dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Lain halnya dengan Maslow, ia mengatakan bahwa percaya diri adalah suatu modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri eksplorasi segala kemampuan diri dengan percaya diri. Jika individu yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Maslow dalam bukunya yang berjudul “The Third Forces: 1971” yang menyebutkan ciri-ciri orang percaya diri yaitu orang yang memiliki kemerdekaan psikologis, yaitu kebebasan mengarahkan pilihan dan mencurahkan tenaga berdasarkan keyakinan pada kemampuan dirinya untuk melakukan hal-hal yang produktif. 21 Orison Swett Marden, Pola Kehidupan Dan Perjuangan, Jakarta: Gunung Jati, 1978, h. 120. 22 Thalib Syamsil Bahri, “Hubungan Percaya Diri dan Harga Diri dengan Kemampuan Bergaul”, dalam www.acehinstitute.org, 15 Mei 2009. Secara awam istilah kepercayaan diri sering dikatakan dengan keberanian seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu. Bukan hanya yang membawa resiko fisik, tetapi juga resiko sosial. Seseorang dikatakan tidak memiliki rasa percaya diri apabila seseorang tersebut tidak berani mengungkapkan ide dalam suatu rapat, tidak berani bicara di depan umum. Tidak berani berkenalan dengan lawan jenis dan lain-lain. Ilustrasi Percaya Diri Quabein Gambaran diri positif dan kuat Bersikap mandiri Memiliki sikap korelasi Konsentrasi dalam mencapai tujuan Berani menghadapi tantangan Tenang dalam berbicara dan bersikap Tidak takut gagal dan tidak mudah bimbang Peter Lautser Tidak mementingkan diri sendiri Mampu menghadapi berbagai situasi Ambisi normal dalam mencapai tujuan Optimis dan mandiri Mampu bekerjasama secara efektif Bertanggung jawab Tidak mengeluh dan terlihat gembira Sumber : Sunatan Fitriah. 2005. Menurut Derry dkk, seseorang dikatakan percaya diri jika memiliki : a. Menyadari kemampuan yang ada pada dirinya baik itu bakat, keterampilan bahkan kemahiran pada diri sendiri. b. Merasa mampu melakukan sesuatu karena pengalaman. Mampu memetik hikmah dari berbagai pengalaman yang pernah dilalui, rasa percaya diri yang ada di dalam dirinya bisa berkembang secara perlahan-lahan. c. Self esteem rasa menghargai diri sendiri. Apabila didalam pikiran ada rasa menghargai diri sendiri sehingga menciptakan kesan yang baik, maka percaya diri akan tumbuh. Kesan yang baik tersebut berhubungan dengan kondisi diri, fisik, ataupun dengan status sosialnya. d. Kemampuan dalam beraktualisasi. Seseorang yang percaya diri akan berusaha sekeras mungkin untuk mengeksplorasi semua bakat yang dimilikinya karena dengan adanya rasa percaya diri yang cukup tinggi seseorang akan terdorong untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. e. Prestasi. Hal ini cukup jelas mendukung seseorang untuk berkembang menjadi orang yang percaya diri. Semakin banyak merebut prestasi, semakin terdorong dirinya untuk menunjukan kemampuan dalam dirinya. Sama halnya seperti komentar dan pujian yang positif dapat menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. f. Realistik. Mampu melihat kenyataan yang ada pada dirinya sehingga tidak akan berusaha menjangkau sebuah tujuan yang terlampau tinggi serta tidak sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimilikinya. Konsep diri yang baik memang dapat melahirkan harga diri. Harga diri yang baik dan positif selanjutnya melahirkan kepercayaan diri pada seseorang. Maslow mengemukakan setiap manusia memiliki 2 kebutuhan akan perhargaan, yakni harga diri dan penghargaan orang lain. Harga diri mencakup kebutuhan kepercayaan diri, perasaan edukatif, kemandirian dan kebebasan pribadi. Adapun penghargaan orang lain meliputi prestise, kedudukan dan nama baik seseorang dengan harga diri yang baik akan lebih percaya diri, lebih mampu dan produktif. Harga diri merupakan suatu wilayah dalam jiwa seseorang yang terjaga dengan baik. Harga diri adalah cara bersikap seseorang dewasa yang menghargai dirinya sendiri. Sekarang adalah waktunya untuk bertindak dengan kebaikan dan harga diri. Semakin kita dapat menampilkan betapa kita menyukai diri sendiri. Semakin kita membuat diri semakin menarik. Jangan lupa: tampil percaya diri adalah hal yang paling seksi yang dapat kita lakukan. Ingatlah orang-orang yang percaya diri tetap bisa merasakan terluka, sedih atau marah. Mereka mempraktikan definisi diri tegas, tetapi tidak menyerang atau membuat orang lain bertanggung jawab untuk hidup mereka. 23 Individu dengan harga diri rendah akan mengalami sebaliknya, lebih lanjut diungkapkan bahwa hambatan dari usaha-usaha mencapai aktualisasi diri berasal dari kepercayaan dan keraguan individu pada kemampuan sendiri dan mengakibatkan kemampuan dan potensi diri tidak terungkap.

c. Ciri-ciri Percaya Diri