Dakwaan Putusan Hakim Peranan Tes DNA dalam Proses Penegakan Hukum

DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 tersebut tidak identik dengan DNA yang ada pada daster milik H. Aisyah sampel 1.

2. Dakwaan

Dakwaan kesatu yaitu Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dan dakwaan kedua yaitu Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4 KUHP.

3.Tuntutan Pidana

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda tanggal 1 Maret 2007 menuntut Terdakwa dengan Pasal 339 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup.

4. Putusan Hakim

a. Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 Pid.B 2006 PN.Smda. Tanggal 7 Maret 2007 menyatakan Terdakwa Muhammad Ali Alias Bin Jimmy Talu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Bersama-samamelakukan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan orang lainmeninggal dunia” serta menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias Ali Bin Jinmy Talu, dengan pidana penjara selama 9 sembilan tahun. b. Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda No.36 PID 2007 PT.KT. SMDA. Tanggal 3 Mei 2007 menyatakan Terdakwa Muhammad Ali Alias Ali Bin Jinmy Talu telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Bersama-sama melakukan pencurian dengan kekerasan yangmengakibatkan orang lain meninggal Universitas Sumatera Utara dunia”serta Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias Ali BinJimmy Taludengan pidana penjara selama 12 dua belas tahun. c. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1967 K Pid 2007 menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri Samarindatersebut. 5.Analisis Putusan Melalui Putusan Mahkamah Agung No. 1967 KPid2007 dan dengan berhasil ditemukannya barang bukti dari Korban maupun Terdakwa.Dapat disimpulkan bahwa tes DNA mempunyai kaitanerat dengan pelaku tindak pidana. Analisis Putusan Mahkamah Agung No.1967 KPid2007 : a. Dakwaan Pertama dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa dengan Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP sebenarnya kurang tepat karena niat awal Terdakwa adalah untuk mencuri bukan untuk membunuh. b. Dakwaan kedua dengan Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4KUHP telah tepat adanya karena niat pertama terdakwa tersebut adalah untuk mencuri, tetapi oleh karena diketahui korban dan korban berada di dalam ruangan tersebut, maka para Terdakwa kemudian memukul korban dengan linggis yang akhirnya korban meninggal dunia. c. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 Pid. B 2006 PN. Smda tanggal 7 Maret 2007 , telah sesuai dengan hukumnya tetapi belum memenuhi rasa keadilan di masyarakat karena hanya dijatuhi 9 tahun penjara. Sedangkan isi Pasal 365 ayat 2 butir ke 4 KUHP dimana Universitas Sumatera Utara ancaman pidananya yaitu pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 Tahun. Sehingga Putusan Pengadilan Tinggi Samarinda menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada Terdakwa. d. Kaitan tes DNA dengan pelaku tindak pidana tersebut salah satunya yaitu dengan analisis Tes DNA dimana bercak darah milik korban H. Kamaruddin identik dengan bercak darah di kaos Apriansyah dimana tes DNA ini merupakan petunjuk yang penting untuk membuktikan bahwa Terdakwa berada di tempat kejadian perkara pada saat kejadian tersebut berlangsung. e. Identiknya sampel DNAyang diperoleh dari bercak darah tersebut pada baju korban dan Terdakwa, dan berdasarkan bercak darah, dapat diduga kuat Terdakwa dan Apriansyah yang melakukan pemukulan dengan benda tumpul tersebut karena darah dari Korban yang menempel pada baju Terdakwa dan Apriansyah umumnya membentuk pola yang khas pada kasus pemukulan dengan menggunakan benda tumpul yang berbentuk cipratan darah yang khas dari Korban ke baju Terdakwa. f. Pada putusan ini,terlihat bahwa Tes DNAsangat krusial demi terungkapnya kebenaran materil pada kasus tersebut selain daripada keterangan saksi,keterangan terdakwa, dll.Tes DNAdapat memberikan petunjuk bahwa Terdakwa berada di tempat kejadian perkara dan dapat memberi petunjuk pada Hakim untuk menetapkan Putusan.Hal ini penting untuk menghindari korban salah tangkap oleh aparat penegak hukum. Universitas Sumatera Utara

2. Tes DNA Dikaitkan Dengan Korban Tindak Pidana

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967 K/Pid/2007 dan Putusan Mahkamah Agung

2 84 105

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Dalam Tindak Pidana Pemerkosaan (Putusan Mahkamah Agung Nomor 840 K/Pid.Sus/2009)

0 6 12

KEKUATAN HUKUM PEJANJIAN JUAL-BELI DIBAWAH TANGAN ATAS TANAH HAK YASAN (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 7 k / Pdt / 1991)

0 6 93

Tindak pidana penyertaan pembunuhan Perspektif hukum islam (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 959 k/pid/2012)

0 6 116

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Pembatalan Nikah Karena Murtad (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 51 K/AG/2010)

0 13 0

BAB II PERANAN TES DNA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA A. Perkembangan Tes DNA dalam Ilmu Kedokteran - Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahka

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Tes Deoxyribonucleic Acid (Dna) Dalam Pembuktian Tindak Pidana(Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 626 Pid. B / 2012 / PN. SIM, Putusan Mahkamah Agung No. 704 K / Pid / 2011, Putusan Mahkamah AgungNo. 1967

0 0 44