dikategorikan sebagai bentuk sinonim, karena kata sapaan penggeser seperti tante, bunda dan etek memiliki arti yang sama yaitu kata sapaan untuk memanggil adik
perempuan dari ibu.
5.2.1 Pergeseran di Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kelurahan Kayu
Ombun pada Ranah Keluarga, Usia Remaja yakni : usia 12-25 tahun Tabel 7
Pergeseran Kata Sapaan pada Ranah Keluarga
No Kata Sapaan
Tergeser Kata Sapaan
Penggeser Makna
1 Akkang
Kakak Sapaan untuk Saudara
perempuan yang lebih tua 2
Akkang Abang
Sapaan untuk Saudara laki-laki yang lebih tua
3 Anggi
Sudah memanggil nama
Sapaan untuk Saudara laki-laki dan perempuan yang lebih muda
4 Amang
Ayah, papa Sapaan kepada ayah
5 Parumaen
Ponakan dengan memanggil nama
Sapaan untuk anak perempuan dari saudara laki-laki
6 babere
Ponakan dengan memanggil nama
Sapaan untuk anak laki-laki dan perempuan dari saudara
perempuan 7
amang naposo Ponakan dengan
Sapaan untuk anak laki-laki dari
Universitas Sumatera Utara
memanggil nama saudara laki-laki
8 Inang
Mama, ibu, umak Sapaan kepada ibu yang
melahirkan 9
Inang Tobang Uwak
Sapaan anak laki-laki dan perempuan kepada kakak ibu
10 Amang tobang
Uwak Sapaan anak laki-laki dan
perempuan kepada suami kakak ibu
11 Amang Tua
Tuok,uwak Sapaan kepada abang ayah
12 Inang Tua
Tuok,uwak Sapaan kepada istri abang ayah
13 Lae
Abang ipar, adek ipar Sapaan laki-laki kepada suami
dari saudara perempuannya 14
Ompung Nenek, kakek
Sapaan kepada orangtua ibu 15
Bujing Tante, Bunda, etek
Sapaan untuk adik perempuan ibu
16 Tulang
Om Sapaan untuk adik laki-laki ibu
Berdasarkan tabel di atas kata sapaan yang tergeser di Kelurahan Kayu
Ombun, kecamatan Padangsidimpuan Utara pada kalangan usia remaja yakni 12 25
Universitas Sumatera Utara
tahun yaitu ada 16 kata sapaan seperti yang dinyatakan oleh Siregar Baumi 1984 : 55-56 pada halaman 11-13 dalam penelitian ini. Pada saat ini di kalangan anak
remaja cenderung tidak menggunakan kata sapaan yang semestinya dalam bahasa Angkola. Kata sapaan penggesernya adalah kata sapaan dari bahasa Indonesia, bahasa
Minangkabau dan bahasa Belanda. Kata sapaan yang berasal dari bahasa Indonesia yaitu kakak, abang, adek, ayah, ibu, dan uwak, kemudian kata sapaan yang berasal
dari bahasa minangkabau yaitu etek, dan kata sapaan yang berasal dari bahasa Belanda yaitu papa, mama, om, dan tante. Kata sapaan yang berasal dari bahasa
Indonesia, bahasa Minangkabau dan bahasa Belanda merupakan kata sapaan yang menggeser kata sapaan dalam bahasa Angkola. Kata sapaan dalam bahasa Angkola
merupakan kata sapaan yang seharusnya digunakan di Kota Padangsidimpuan, merupakan penyebab anak remaja sudah tidak terbiasa lagi menggunakan bahasa
Angkola baik itu di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah, bahasa yang sering digunakan pada saat ini adalah bahasa Indonesia.
5.2.2 Pergeseran di Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kelurahan Sadabuan