3.4 Metode danTeknik Pengumpulan Data
Setelah memiliki surat izin penelitian, langkah selanjutnya adalah proses pengumpulan data. Menurut Suparlan dalam Patilima 2005:17, metode penelitian
yang umumnya digunakan adalah metode observasi, metode pengamatan
berpartisipasi dan metode wawancara. Pada tahap pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tiga metode tiga metode, yaitu metode observasi, metode pengamatan
berpartisipasi dan metode wawancara sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh secara akurat, menyeluruh, dan terpercaya. Metode observasi mengaplikasikan teknik
catat, rekam. Metode pengamatan berpartisipasi menerapkan teknik rekaman melalui samaran dan pancingan, serta metode wawancara menerapkan teknik tanya-jawab.
1.5.3 Metode Observasi
Metode observasi dilaksanakan untuk memperoleh data dari berbagai sumber. Sumber tersebut diperoleh dari hasil penelitian, catatan-catatan, keterangan
masyarakat, dan berbagai sumber tertulis lainnya. Selain dilakukan dengan pengumpulan bahan-bahan tertulis, dan perekaman, observasi juga dilakukan dengan
pencatatan hal-hal yang dianggap penting pada saat proses pengamatan terhadap objek yang diteliti. Catatan ini digunakan sebagai pedoman ketika analisis data
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.4 Metode Pengamatan Berpartisipasi
Metode pengamatan berpartisipasi digunakan untuk memperoleh data secara langsung, faktual dan otentik tentang beberapa perilaku nyata berbahasa. Metode ini
digunakan pada beberapa lokasi pemakaian bahasa, yaitu rumah, pasar. Perolehan data dilakukan dengan teknik samaran dan pancingan. Dengan teknik ini, peneliti
mengamati subjek secara sistematis tersebut berada dalam keadaan seolah-olah tidak sedang diteliti paradox observer sehingga data yang diperoleh adalah data alamiah,
bukan data yang dibuat-buat. Keterlibatan peneliti secara langsung pada masyarakat memungkinkan peneliti
memperoleh data kualitatif secara lengkap, akurat dan menyeluruh.
1.5.5 Metode Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara takterstruktur. Data melalui wawancara digunakan untuk mendukung data yang
diperoleh melalui pengamatan berpartisipasi. Terkait dengan aspek yang diteliti, peneliti menyiapkan pedoman wawancara
untuk tiga orang narasumber. Ketiga orang narasumber tersebut mewakili unsur masyarakat yang mengetahui selukbeluk, perkembangan, dan penggunaan bahasa
Angkola. Narasumber yang terpilih ini terdiri dari 1 orang pejabat dalam pemerintahan, 1 orang tokoh adat, dan 1 orang tokoh masyarakat. Kriteria
narasumber laki-laki atau perempuan, usia antara 35 sampai 65 tahun, lahir dan besar
Universitas Sumatera Utara
di desanya, sehat jasmani dan rohani tidak gila, dapat berbahasa Indonesia Mahsun, 1995:106. Instrumen yang digunakan pada saat wawancara berlangsung adalah buku,
alat tulis, dan alat rekam. Proses wawancara dilakukan secara bersemuka dengan teknik tanya-jawab.
Wawanacara digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang hubungan kebahasaan dengan lingkungan komunitas Angkola. Pada saat proses wawancara
berlangsung, peneliti sudah menyiapkan alat rekam untuk merekam seluruh hasil wawancara.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data