Pembuatan Contoh Uji Dan Persiapan Contoh Uji Sebelum Pengawetan
a. Pembuatan Contoh Uji
Kayu karet yang segar tebang dibuat balok dengan panjang kurang lebih 1 m, lalu diambil kayu bagian gubalnya untuk dibuat sebagai contoh uji. Contoh uji
yang bebas cacat berukuran 20 mm p x 20 l mm x 10 t mm sebanyak 72
contoh uji yang dibuat dengan menggunakan gergaji mesin. b. Persiapan Contoh Uji Sebelum Pengawetan
Contoh uji dikering udarakan selama 1 bulan. Kemudian contoh uji dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 100
C selama 48 jam kemudian ditimbang W
dan volumenya diukur dengan kalipper.
Perendaman Pengawetan Contoh Uji Pada Zat Ekstraktif
Perendaman contoh uji kayu karet dilakukan pada larutan ekstraksi metanol selama 3 hari. Contoh uji kayu karet yang direndam adalah 72 buah
yang terdiri dari 36 contoh uji untuk pengujian stabilitas dimensi dan 36 buah contoh uji untuk pengujian jamur. 36 contoh uji yang diperoleh dari 3 jenis kulit
kayu, 1 jenis pelarut, 4 taraf konsentrasi dan 3 kali ulangan dengan ukuran 20 mm p x 20 mm l x 10 mm t yang sebelumnya dikering udarakan dan telah dioven
serta telah diukur volumenya, agar contoh uji terendam dan tidak terapung, maka contoh uji diberi pemberat.
Pengujian Retensi
Setelah direndam, kemudian dioven pada suhu 100 C selama 48 jam
selanjutnya contoh uji ditimbang dan dihitung penambahan beratnya. Perhitungan
Universitas sumatera utara
penambahan berat berdasarkan metode perendaman Rowell dan Ellis 1978 dalam Sanjaya 2001 menggunakan rumus :
Penambahan berat =
100 1
X W
W W
−
Keterangan : W0 = berat kering tanur contoh uji sebelum pengawetan gram
W1 = berat kering tanur contoh uji sesudah pengawetan gram
Selain penambahan berat dihitung juga besarnya nilai Retensi berdasarkan Duljapar 2001 dengan menggunakan rumus :
K X
V W
W R
1 −
=
Keterangan : W1 = berat kering tanur sesudah diawetkan kilogram
W0 = berat kering tanur sebelum diawetkan kilogram R = retensi bahan pengawet kgm
3
K = konsentrasi larutan w1w0 V = volume kayu yang diawetkan m
3
Pengujian Efektifitas Zat Ekstraktif Terhadap Stabilitas Dimensi Kayu Karet
Pengujian terhadap stabilitas dimensi kayu karet dengan menggunakan contoh uji yang berukuran 20 mm p x 20 mm l x 10 mm t sebanyak 36 buah.
Contoh uji yang sebelumnya telah direndam dengan ekstrasi metanol, kemudian setelah jenuh air contoh uji diangkat dan diukur dimensinya DB, selanjutnya
dikeringkan dengan oven pada suhu 60 C selama 48 jam dan diukur dimensinya
DK. Contoh uji setelah direndam dan dikering oven diukur dengan kalipper, dihitung koefisien pengembangan volumen S berdasarkan metode perendaman
Rowell dan Ellis 1978 dalam Sanjaya 2001 menggukan rumus:
Universitas sumatera utara
S = {V2V1 - 1} x 100 Keterangan:
V2 = dimensi contoh uji setelah perendaman V1 = dimensi contoh uji kering oven
Nilai ASE Antiswelling efficiency dapat dihitung dari perbedaan antara nilai pengembangan contoh uji S dengan perlakuan pengawetan dan tanpa
perlakuan pengawetan berdasarkan metode perendaman Rowell dan Ellis 1978 dalam Sanjaya 2001 menggunakan rumus :
ASE = {1 – S2S1} x 100 Keterangan :
S2 = swelling dalam keadaan basah S1 = swelling dalam keadaan kering oven
Pengujian Pada Jamur a. Penyediaan biakan jamur isolasi jamur
Media biakan jamur yang digunakan adalah PDA Potato Dextrose Agar, degan bahan: 250 gr kentang, 20 gram gula dextrosa, 21 gram tepung agar-agar,
dan 1000 ml air suling. Cara pembuatan: kentang dikupas, diiris kecil-kecil, dimasak dalam 500
ml air suling selama 20 menit sampai mendidih. Sarinya disaring dengan kasa. Tepung agar dilarutkan dalam air suling dan dicampur dengan gula sebanyak 20
gram, kemudian dimasukkan ke dalam sari kentang dan ditambahkan air suling sampai volumenya 1000 ml dalam gelas erlenmeyer berkapasitas 2000 ml.
Sterilisasi media dilakukan dengan memasukkan media tersebut ke dalam autoclave selama 20 menit dengan tekanan 15 psi pada suhu 120
o
C.
Universitas sumatera utara
b. Pembiakan jamur