Kerapatan Density Kadar Air Moisture Content Pengujian Kuat Patah Modulus of Rupture = MOR. Pengujian Kuat Lentur Modulus of Elasticity = MOE.

Untuk mengetahui sifat-sifat fisik papan partikel komposit dilakukan pengujian kerapatan ρ, kadar air KA dan pengembangan tebal PT seperti berikut :

a. Kerapatan Density

Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volome kering udara, sampel uji berukuran 10cm x 10cm x 1cm ditimbang massanya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk menentukan volumenya. Kerapatan sampel uji papan partikel komposit dihitung dengan rumus : ρ = 2.1 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2006 Dimana : ρ : kerapatan grcm 3 m : massa sampel uji gr v : volume sampel uji cm 3

b. Kadar Air Moisture Content

Kadar air dihitung dari massa sampel uji sebelum dan sesudah di oven dari sampel uji berukuran 5cm x 5cm x 1cm dengan rumus : Universitas Sumatera Utara KA = 2.2 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2006 Dimana : KA : kadar air m 1 : massa awal sampel uji gr m 2 : massa akhir sampel uji gr

c. Pengembangan Tebal Thickness Swelling

Pengembangan tebal dihitung atas tebal sebelum dan sesudah perendaman dalam air selama 24 jam pada sampel uji berukuran 5cm x 5cm x 1cm, dengan rumus : PT = 2.3 Badan Standardisasi Nasional, 2006 Dimana : PT : pengembangan tebal T 1 : tebal sampel uji sebelum perendaman cm T 2 : tebal sampel uji sesudah perendaman cm

2.6.2 Pengujian Sifat Mekanik

Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dari suatu bahan dilakukan beberapa pengujian dengan mengacu pada standar yang digunakan.

a. Pengujian Kuat Patah Modulus of Rupture = MOR.

Universitas Sumatera Utara Pengujian kuat patah dilakukan dengan Universal Testing Machine UTM dengan menggunakan jarak antara batang penyangga jarak sangga 15 kali tebal sampel uji yaitu 15 cm, karena tebal sampel uji adalah 1 cm. Nilai kuat lentur σ dihitung dengan rumus : σ = 2.4 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2006 dimana : σ : kuat patah kgfcm 2 b : lebar sampel uji cm P : berat beban maksimum kgf d : tebal sampel uji cm L : jarak sangga cm Gambar 2.7. Alat Universal Testing Machine

b. Pengujian Kuat Lentur Modulus of Elasticity = MOE.

Universitas Sumatera Utara Pengujian kuat lentur Modulus of Elasticity disebut juga Modulus Young pada lenturan E f dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan atau kuat patah, dengan menggunakan sampel uji yang sama. Besarnya defleksi atau lenturan yang terjadi pada saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu, nilai MOE dihitung dengan rumus: 2.5 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, 2006 dimana : E f = Modulus of elastic kgfcm 2 b = lebar sampel cm P = Beban kg d = tebal sampel cm L = Jarak sangga cm  = lenturan pada beban cm Gambar 2.8. Pemasangan Sampel

c. Pengujian Kuat Rekat Internal Internal Bond