Ampas Tebu Bagasse SERAT AMPAS TEBU Saccharum Officinarum

Komposit ini tidak digunakan untuk memikul beban, penggunaan akhir produknya untuk pintu, jendela, mebel, bahan pengemas, pembatas ubin, bagian interior mobil dan lain-lain.

2.5 SERAT AMPAS TEBU Saccharum Officinarum

Tebu bahasa inggris : sugar cane merupakan tanaman perkebunan semusim, yang mempunyai sifat tersendiri, sebab di dalam batangnya terdapat zat gula. Klasifikasi botani tanaman tebu adalah sebagai berikut Slamet, 2004 : Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Agiospermae Kelas : Monocotyledonae Famili : Poaceae Genus : Saccharum Spesies : Saccharum officinarum Tanaman tebu mempunyai batang yang tinggi kurus, tidak bercabang, dan tumbuh tegak. Tanaman yang tumbuh baik, tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 meter atau lebih. Pada batangnya terdapat lapisan lilin yang berwarna putih keabu-abuan. Batangnya beruas-ruas dengan panjang ruas 10-30 cm. Daun berpangkal pada buku batang dengan kedudukan yang berseling Penebar Swadaya, 2000. Tebu dapat hidup dengan baik pada ketinggian tempat 5-500 meter di atas permukaan laut mdpl, pada daerah beriklim panas dan lembab dengan kelembaban 70, hujan yang merata setelah tanaman berumur 8 bulan dan suhu udara berkisar antara 28-34 o C. Slamet, 2004.

2.5.1 Ampas Tebu Bagasse

Ampas Tebu bagase adalah bahan sisa berserat dari batang tebu yang telah mengalami ekstaksi niranya dan banyak mengandung parenkim serta tidak tahan disimpan karena mudah terserang jamur. Serat sisa dan ampas tebu kebanyakan digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk pembuatan gula. Padahal ampas tebu selain dimanfaatkan Universitas Sumatera Utara sebagai bahan bakar pabrik, dapat juga sebagai bahan baku untuk serat dan partikel untuk papan, plastik dan kertas serta media untuk budidaya jamur atau dikomposisikan untuk pupuk Slamet,2004. Ampas tebu merupakan hasil samping dari proses ekstaksi cairan tebu. Dari satu pabrik dapat dihasilkan sekitar 35-40 dari berat tebu yang digiling. Menurut Penebar Swadaya, 2000 tanaman tebu umumnya menghasilkan24-36 bagase tergantung pada kondisi dan macamnya. Bagase mengandung air 48-52, gula 2,5-6 dan serat 44-48. Komponen kimia serat sabut tebu dan beberapa serat penting lainnya dapat dilihat pada table di bawah ini. Table 2.3.. Komponen kimia beberapa serat penting Serat Lignin Selulosa Hemiselulosa Tandan sawit Mesocarp sawit Sabut tebu Pisang Sasal Daun nanas 19 11 40-50 5 10-14 12,7 65 60 32-43 63-64 66-72 81,5 - - 0,15-0,25 19 12 - Sumber : Kliwon 2002 Bila tebu dipotong akan terlihat serat jaringan pembuluh Vascular bundle dan sel parenkim serta terdapat cairan yang mengandung gula. Serat dan Universitas Sumatera Utara kulit batang sekitar 12,5 dari berat tebu. Dari satu pabrik dapat dihasilkan ampas tebu sekitar 35-40 dari berat tebu yang digiling Penebar Swadaya, 2000. Sifat mekanis serat sabut tebu dan beberapa serat penting lainnya dapat ditunjukkan pada tabel 2.4. di bawah ini. Table 2.4. Sifat Mekanis beberapa serat penting Serat Kekuatan tarik MPa Perpanjangan Kekerasan MPa Tandan sawit Mesocarp sawit Sabut tebu Pisang Sasal Daun nanas 248 80 140 540 580 640 14 17 25 3 4,3 2,4 2000 500 3200 816 1200 970 Sumber : Kliwon 2002 Potensi tebu di Indonesia dari tahun 1995 sampai 2008 menunjukkan grafik yang meningkat seperti diperlihatkan oleh table 2.5. di bawah ini : Tabel 2.5 Produksi perkebunan besar menurut jenis Tanaman, Indonesia Ton, 1995-2008 Tahun Karet Kering Minyak Sawit Biji Sawit Coklat Kopi Teh Kulit Kina Gula Tebu 1 Tembakau 1 1995 341,000 2,476,400 605,300 46,400 20,800 111,082 300 2,104,700 9,900 1996 334,600 2,569,500 626,600 46,800 26,500 132,000 400 2,160,100 7,100 1997 330,500 4,165,685 838,708 65,889 30,612 121,000 500 2,187,243 7,800 1998 332,570 4,585,846 917,169 60,925 28,530 132,682 400 1,928,744 7,700 1999 293,663 4,907,779 981,556 58,914 27,493 126,442 917 1,801,403 5,797 2000 375,819 5,094,855 1,018,971 57,725 28,265 123,120 792 1,780,130 6,312 Universitas Sumatera Utara 2001 397,720 5,598,440 1,117,759 57,860 27,045 126,708 728 1,824,575 5,465 2002 403,712 6,195,605 1,209,723 48,245 26,740 120,421 635 1,901,326 5,340 2003 396,104 6,923,510 1,529,249 56,632 29,437 127,523 784 1,991,606 5,228 2004 403,800 8,479,262 1,861,965 54,921 29,159 125,514 740 2,051,642 2,679 Tahun Karet Kering Minyak Sawit Biji Sawit Coklat Kopi Teh Kulit Kina Gula Tebu 1 Tembakau 1 2005 432,221 10,119,061 2,139,652 55,127 24,809 128,154 825 2,241,742 4,003 2006 554,634 10,961,756 2,363,147 67,200 28,900 115,436 800 2,307,000 4,200 2007 578,486 11,437,986 2,593,198 68,600 24,100 116,501 500 2,623,800 3,100 2008 613,487 11,623,822 2,646,577 71,300 25,600 114,861 500 2,800,900 3,200 Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Statistics Indonesia, 2008 Catatan : 1 Termasuk produksi yang menggunakan bahan mentah dari perkebunan rakyat Angka sementara Tabel 2.6. Massa Jenis beberapa serat. JenisSifat Massa jenis Serat enceng gondok 0,25 grcm 3 Serat tebu 0,36 grcm 3 Serat pohon kelapa 1,36 grcm 3 Sumber : Budinski, Kenneth. 2000

2.6. KARAKTERISASI PAPAN PARTIKEL KOMPOSIT