Kerapatan Density SIFAT FISIS PAPAN PARTIKEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 SIFAT FISIS PAPAN PARTIKEL

4.1.1 Kerapatan Density

Kerapatan merupakan salah satu sifat fisis yang menunjukkan perbandingan antara massa benda terhadap volumenya atau banyaknya massa zat per satuan volume. Kerapatan papan partikel cenderung semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah perekat , hal ini terjadi akibat adanya gaya interaksi secara fisis antara perekat dengan pengisi melalui rongga-rongga yang diisinya Mawardi, 2006. Dari data hasil penelitian lampiran B, kerapatan papan partikel pada penelitian ini disajikan pada gambar berikut. Gambar 4.1. Grafik Nilai Kerapatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 0,77 grcm 3 sampai dengan 0,91 grcm 3 , nilai kerapatan terendah pada komposisi 30:70 dan yang tertinggi pada komposisi 60:40. Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada komposisi 50 dan 70 pengikat resin Polyester mengalami penurunan kerapatan yang cukup signifikan. Hal tersebut mungkin terjadi akibat distibusi serat ampas tebu dengan resin pada saat pembentukan papan partikel tidak begitu merata dan tekanan pada saat pengempaan tidak optimal, sehingga berat papan partikel lebih kecil dibandingkan dengan volume papan partikel itu sendiri. Hal ini selaras dengan pernyataan Tsoumis 1991 yang menyatakan bahwa kerapatan papan partikel jarang seragam disepanjang ketebalannya. Nilai Kerapatan rata-rata dari kelima komposisi yang dihasilkan adalah 0,85 grcm 3 . Hal tersebut menunjukkan bahwa empat komposisi papan partikel yang dihasilkan termasuk dalam kategori kerapatan tinggi kecuali komposisi 30:70 dengan nilai kerapatan sedang yaitu 0,77. Kategori ini disesuaikan dengan penggolongan menurut Tsoumis 1991 yang membagi papan partikel menjadi papan partikel dengan kerapatan rendah 0,25 grcm 3 – 0,40grcm 3 kerapatan sedang 0,40grcm 3 -0,80grcm 3 dan kerapatan tinggi 0,80grcm 3 – 1,20grcm 3 . Standar Nasional Indonesia SNI 03- 2105 – 2006, Papan Partikel, mensyaratkan nilai kerapatan papan partikel sebesar 0,50 – 0,90 grcm 3 . Jadi semua papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan yang di tetapkan. 4.1.2. Kadar Air Moisture Content Kadar air menunjukkan besarnya kandungan air di dalam suatu benda yang dinyatakan dalam persen. Kadar air papan partikel adalah jumlah air yang masih tinggal di dalam rongga sel dan antar partikel selama proses pengerasan perekat dengan kempa panas Malau, K.M. 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 0,67 untuk komposisi 60 : 40 sampai dengan 1,29 untuk komposisi 30:70 dengan rata-rata 0,92 . Dari data hasil penelitian lampiran C, kadar air papan partikel pada penelitian ini disajikan pada gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik Nilai Kadar Air Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air rendah. Hal ini disebabkan plastik polyester yang digunakan sebagai matrik bersifat hidropobik, sehingga papan partikel tidak mudah menyerap uap air dari lingkungannya Berdasarkan perlakuan komposisi bahan menunjukkan bahwa semakin banyak serat Ampas Tebu SAT maka kadar air juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat serat Ampas Tebu sebagai salah satu bahan berlegnisellulosa yang hidrofinik. Malloney 1993 Nilai kadar air papan partikel yang telah dibuat memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006 yang mensyaratkan nilai kadar air papan partikel 14.

4.1.3. Pengembangan Tebal Thickness Swelling