Jumlah sel busa dinding aorta abdominalis pada tikus kelompok perlakuan yang diberi diet kuning telur dan diet jus pepaya selama 2 minggu, 4 minggu dan
6 minggu P1, P2 dan P3 mengalami perbedaan yang bermakna dengan jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalisnya lebih sedikit dibanding jumlah sel
busa pada dinding aorta abdominalis tikus kelompok kontrol positif yang hanya mendapatkan diet kuning telur selama 2 minggu tapi tidak diberi jus pepaya, hal
ini diduga oleh karena LDL tidak banyak mengalami oksidasi. Hal ini kemungkinan disebabkan banyaknya antioksidan yaitu betakaroten yang banyak
terkandung dalam buah pepaya mengikat oksidan bebas tersebut, sehingga mengurangi terbentuknya LDL oksidasi yang nantinya difagosit oleh makrofag
pada dinding pembuluh darah yang disebut sel busa foam cell.
4.2.4 Tebal dinding aorta abdominalis Tikus Wistar Jantan
Dari hasil pengukuran ini terlihat bahwa rerata ketebalan dinding aorta abdominalis pada kelompok kontrol positif yang hanya diberi diet kuning telur
selama 2 minggu meningkat dan menurun pada kelompok perlakuan yang mendapat diet kuning telur 2 minggu dan asupan jus pepaya selama 2 minggu, 4
minggu dan 6 minggu kelompok P1, P2 dan P3, dan dengan banyaknya sel busa didalam tunika intima pembuluh darah yang akan meningkatkan penebalan
dinding pembuluh darah seperti yang dikatakan oleh Constantinides 1994. Tahapan aterosklerosis dimulai dari lesi tipe I yang memperlihatkan perubahan
sangat dini berupa penambahan sejumlah makrofag intimal yang telah mati dan berisi ester kolesterol dan hanya dapat dilihat secara mikroskopis sebagai sel busa.
Universitas Sumatera Utara
Lesi tipe II terdapat penumpukan sel busa yang mendesak endothelium dan membentuk fatty streak. Secara makroskopik terlihat dinding arteri sedikit
menonjol ke dalam lumen. Pada lesi III terjadi pembentukan ateroma dan masih terlihat tahapan antara lesi I dan II. Dalam sub intima dijumpai adanya limfosit,
sel-sel otot polos dan serat kolagen yang disebutfibrous plaque. Sel endothelium secara makroskopik tampak terdesak dan tetap utuh yang terlihat sebagai dungkul
.
Proses selanjutnya akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah yang cenderung kearah lumen sehingga dapat menyebabkan penyempitan lumen
pembuluh darah tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kumalasari 2005 bahwa arterosklerosis adalah penyakit akibat terbentuknya plak pada dinding
arteri besar, sehingga mempersempit lumen pembuluh darah dan mengakibatkan aliran darah terganggu dan menurunkan elastisitas pembuluh darah. Plakterdiri
atas sel otot polos, jaringanikat, lemak, dankotoran yang tertimbundalam intima dindingarteri Kumalasari, 2005.
Tebal dinding aorta abdominalis pada tikus kelompok perlakuan yang diberi diet kuning telur dan diet jus pepaya selama 2 minggu, 4 minggu dan 6
minggu P1, P2 dan P3mengalami perbedaan yang bermakna dengan ketebalan dinding aorta abdominalis lebih rendah dibanding ketebalan dinding aorta
abdominalis tikus kelompok kontrol positif. Hal ini diduga oleh karena sel busa tidak banyak terbentuk, sehingga mengurangi progresifitas penebalan dinding
pembuluh darah akibat timbunan sel busa.
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang pemberian jus buah pepaya pada tikus yang hiperkolesterolemik, dapat disimpulkan beberapa hal
seperti yang tercantum di bawah ini: 1. Jus buah pepaya 2,6 gramekorhari selama 2 minggu dapat menurunkan
jumlah sel busa dan menurunkan ketebalan dinding aorta abdominalis tikus wistar jantan yang hiperkolesterolemik.
2. Jus buah pepaya 2,6 gramekorhari selama 4 minggu dapat menurunkan jumlah sel busa dan menurunkan ketebalan dinding aorta abdominalis
tikus wistar jantan yang hiperkolesterolemik. 3. Jus buah pepaya 2,6 gramekorhari selama 6 minggu dapat menurunkan
jumlah sel busa dan menurunkan ketebalan dinding aorta abdominalis tikus wistar jantan yang hiperkolesterolemik.
5.2. Saran
Untuk dapat lebih menjelaskan hal-hal lain yang mendukung dan guna aplikasi lanjut nantinya, maka disarankan;
a. Dilakukan penelitian tentang pencarian dosis optimum dari jus buah pepaya dalam satu waktu yang samauntuk melihat pengaruhnya dalam menekan efek
buruk radikal bebas.
Universitas Sumatera Utara