43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah bank yang menganut prinsip syariah bagi hasil baik itu Bank Umum Syariah BUS ataupun Unit Usaha Syariah UUS di Indonesia dan tidak
termasuk BPRS.
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Kuantitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-
variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Data diambil dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2010. Apakah total aset dan jumlah
tenaga kerja dapat benar-benar terimplikasi menjadi stimulus output Perbankan Syariah di indonesia selama priode penelitian dan apakah terjadi efisiensi pada perbankan Syariah
tersebut.
3.3. Jenis dan Metode Pengumplan Data Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari informasi
yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia selama lima tahun terhitung sejak Januari 2008 sampai dengan Desember 2010. Metode pengumpulan data ini berupa dokumentasi, yaitu
metode pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Universitas Sumatera Utara
44
3.4. Pengelolaan Data
Dalam mengelola data, penulis menggunakan program computer yaitu Eviews 5.1 serta Ms.Excel 2007 untuk mempermudah proses penginputan data
3.5. Model analisis Data
Dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel-variabel yang ada
dengan menggunakan metode kuadran terkecil biasa Ordinary Least Square model yang digunakan adalah:
Q = f K
α
. L
β
……………………..…………………………………….1
Kemudian fungsi tersebut dispesifikasikan kedalam bentuk model persamaan logaritma sebagai berikut:
Log Y = a + β
1
log X
1
+ β
2
log X
2
+ μ ………….……………………2
Dimana: Y
= Output Perbankan Syariah dalam rupiah α
= intercept X
1
= total aset Perbankan Syariah dalam rupiah X
2
= tenaga kerja pada Perbankan Syariah Orang β
1
,β
2
= koefisien regresi μ
= Term of error
3.5.1 Uji Kesesuaian Test of Goodness Fit
Dilakukan untuk mengetahui kesesuaian garis regresi sampel mencocokkan data untuk menganalisis model tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
3.5.1.1 Uji Koefisisien determinasi R-square
Uji koefesien determinasi R
2
dilakukan untuk mendeteksi ketepatan paling baik digaris regresi. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel bebas secara
bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel terikat dimana nilai koefesien determinasi R
2
adalah antara 0 sampai dengan 1 0R
2
1 KoeFesien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel-
variabel bebas dengan variaber terikat, sebaliknya nilai koefesien determinasi 1 berarti ada hubungan sempurna antara variabel babas dan variabel terikat.
3.5.1.2.Uji t-Statistik Partial Test
Uji t merupakan suatu pengujian apakah masing-masing koefesien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam
hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut: t-hitung =
dimana: b
i
= koefesien b
= nilai hipotesis nol Sbi
= simpang baku dari variabel independen ke-i Dalam hal ini digunankan hipotesis sebagai berikut:
H : bi = 0
Ha : bi ≠ 0
Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut: H
diterima jika t-statistik t
tabel
Universitas Sumatera Utara
46
Dalam program Eviews: a.
Probabilitas X
i
0,01 bila α = 1
b. Probabilitas X
i
0,05 bila α = 5
c. Probabilitas X
i
0,10 bila α = 10
Artinya variabel-variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. Ha diterima jika t-statistik t
tabel
Dalam program Eviews: a.
Probabilitas X
i
0,01 bila α = 1
b. Probabilitas X
i
0,05 bila α = 5
c. Probabilitas X
i
0,10 bila α = 10
Artinya variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
Ho diterima Ha diterima
Ha diterima
-t
α2
t
α2
Kurva uji t-statistik
3.5.2.Uji F-statistik Uji Serentak
Universitas Sumatera Utara
47
Uji F-statistic dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama serentak terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
cara membandingkan F-hitung dengan F- tabel pada tingkat kepercayaan tertentu α secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus:
F-statistik =
Dimana:
R
2
: koefesien determinasi k :jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan
n : jumlah sampel Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
Ho : β
1
= β
2
= β
3
= 0 Ha
: β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ 0 Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-statistik dengan F-tabel dengan
criteria sebagai berikut H
diterima F-hitung Ftabel Dalam program eviews:
a. Probabilitas Y 0,01
bila α = 1 b.
Probabilitas Y 0,05 bila α = 5
c. Probabilitas Y 0,10
bila α = 10 Artinya variabel-variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.
Ha diterima jika t-statistik F
tabel
Dalam program Eviews:
Universitas Sumatera Utara
48
a. Probabilitas Y0,01
bila α = 1 b.
Probabilitas Y 0,05 bila α = 5
c. Probabilitas Y 0,10
bila α = 10 Artinya variabel bebas mempengaruhi variabel terikat
H0 diterima
Ha diterima
Kurva Uji F-statistik
3.5.3. Uji Asumsi Klasik
Gujarati 2003 mengemukakan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Adapun
asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain:
3.5.3.1.Multikolinieritas
Multikolinearity adalah alat yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independent diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R², F-statistik , t-hitung, serta standar error. Adanya multikolinearity ditandai dengan :
a. Standar error tidak terhingga
Universitas Sumatera Utara
49
b. Tidak ada satupun t-
statistik yang signifikan pada α = 5, α = 10, α = 1. c.
Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. d.
R² sangat tinggi.
3.5.3.2.Autokorelasi Serial Correlation
Autokorelasi terjadi apabila term of error µ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa term of error berkorelasi atau mengalami
korelasi serial apabila variabel ei.ej ≠ 0 untuk i ≠ j dalam hal ini dapat dikatakan memiliki
masalah autokorelasi. Ada beberapa cara untuk mengetahui keberadaan autokorelasi, yaitu : a.
Dengan memplot grafik b.
Dengan uji Durbin-Watson D-W test D-hitung =
∑ {etet-}²
Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : ρ = 0 berarti tidak ada autokorelasi
Ha : ρ ≠ 0 berarti ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independent tertentu diperoleh
nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin- Watson untuk berbagai nilai α. Hipotesis
yang digunakan adalah:
∑ e
t
²
Universitas Sumatera Utara
50
Autokorelasi - Autokorelasi +
inconclusive inconclusive
Kurva Distribusi Durbin – Watson
Keterangan :
Ho : tidak ada autokorelasi
Dw dl
:
tolak Ho ada korelasi positif Dw 4 – dl
:
tolak Ho ada korelasi negatif du Dw 4 – du
:
terima Ho tidak ada autokorelasi dl
≤ Dw ≤ du
:
pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive 4 – du
≤ Dw ≤ 4 – dl
:
pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive
3.6 Definisi Operasional
i. Qutput dalah total Pendapatan Perbankan Syariah dari tahun 2008 s.d. 2010 yang
diperoleh dari pendapatan Perbankan Syariah dalam bentuk Rupiah. ii.
Modal adalah total aset yang dimiliki oleh Perbankan Syariah dari tahun 2008 s.d. 2010 dalam bentuk Rupiah.
0 dl du 2 4-du 4-dl 4
Universitas Sumatera Utara
51
iii. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja pada Perbankan Syariah dari tahun 2008 s.d.
2010 dalam orang. iv.
Efisiensi adalah kemampuan perbankan syariah dalam menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi penelitian perbankan. 4.1.1 Sejarah Singkat Perbankan Syariah di Indonesia.