Harga Saham Tinjauan Pustaka

Resiko tidak sistematis dapat diukur dengan mengurangkan total resiko total risk dari resiko sistematis.

2.1.2 Harga Saham

Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan demand dan penawaran supply . Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual sahamnya kembali, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan. Tandelilin 2001:183, menyebutkan bahwa dalam peniliaian saham dikenal ada tiga jenis nilai yang dikenal, yaitu : 1. Nilai buku book value , yaitu nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham emiten . 2. Nilai pasar market price , yaitu nilai saham di pasar yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Market price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupannya closing price . 3. Nilai intrinsik, yaitu nilai yang seharusnya terjadi, dan biasa disebut dengan nilai teoritis. Universitas Sumatera Utara Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Teori Portofolio dan Analisis Investasi 2003:80 menjelaskan tentang nilai nominal yang terdapat pada saham, dimana nilai nominal saham itu adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk kaitannya dengan hukum. Nilai nominal ini merupakan modal per lembar saham yang secara hukum harus ditahan di perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh para pemegang saham Jogiyanto dalam Kieso dan Weygandt, 1996:576. Ada kalanya suatu saham tidak memiliki nilai nominal, sehingga dewan direksi akan menentukan nilai sendiri per lembarnya. Investor berkepentingan untuk mengetahui keempat nilai saham ini sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan yang tepat. Dalam membeli atau menjual saham, investor akan membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar saham yang bersangkutan. Apabila nilai pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut tergolong dalam kategori overvalued , sehingga dalam keadaan ini investor dapat mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Dan sebaliknya, apabila nilai pasar suatu saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut tergolong dalam kategori undervalued , dan pada keadaan ini investor sebaiknya mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut. Universitas Sumatera Utara Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Terdapat beberapa istilah yang terkait dengan harga saham, yaitu sebagai berikut : 1. Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya 2. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan sesi perdagangan I, yaitu jam 09.30 pagi. 3. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut. 4. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepannjang perdagangan pada hari tersebut. 5. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham. 6. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir yang terjadi. 7. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada saat akhir sesi II yaitu jam 16.00 sore.

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Gomgom Erwin Manurung 2009

Dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Resiko Sistematis dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI “, peneliti menemukan bahwa kedua variabel bebas, yaitu resiko sistematis dan likuiditas secara bersama – sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Akan tetapi variabel Universitas Sumatera Utara