D. Analisis variansi
1. Pengertian analisis variansi
Analisis variansi atau analisis selisih adalah analisis yang dilakukan dengan membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan biaya yang
seharusnya. Menurut Harahap 2009 :234 dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kritis Atas laporan keuangan” pengertian analisis variansi
adalah sebagai berikut: “Analisis Variansi adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan realisasi dibandingkan
dengan anggaran nya “. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu selisih dapat dianggap menguntungkan atu
tidak menguntungkan. Dari analisis variansi ini dievaluasi penyebab terjadinya, untuk kemudia mencari pemecahan untuk mengatasi terjadi
nya selisih terutama selisih yang mengrugikan. Analisis variansi langsung membandingkan antara apa – apa yang dianggarkan dengan
realisasi yang dicapai oleh masing – masing mata anggaran yang bersangkutan.
Menurut Harahap 2009 :234 Analisis Variansi ini dapat dilakukan dengan langkah –langkah sebagai berikut :
1. Dihitung total rencana anggara biaya operasional.
2. Dihitung total realisasi biaya operasional
3. Lalu setelah diketahui total rencana dan anggara biaya operasional
lalu dihitung dengan formula.
Penyimpangan = Realisasi – anggaran
Penyimpangan =
������������ ��������
x 100
Penyimpangan merupakan selisih perbedaan antara realisasi dengan rencana anggaran beban operasional dimana dengan rumus ini dapat
dilihat apakah realisasi sesuai dengan rencana yang dianggarkan. 4.
Setelah melakukan perhitungan maka disimpulkan dengan keterangan :
a. Rencana anggaran Realisasi = Unfavorable
b. Rencana anggaran Realisasi = favorable
Unfavorable yaitu dimana keterangan bahwa jika rencana anggaran lebih besar dari realisasi, maka akan berdampak kurang baik bagi
perusahaan. Favorable yaitu dimana keterangan bahwa jika rencana anggaran lebih kecil dari realisasi, maka akan berdampak baik bagi
perusahaan Harahap 2009 :234.
2. Manfaat Analisis variansi
Manfaat dari Analisis variansi adalah : 1
Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan anggaran 2
untuk mengetahui sejauh mana realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target.
3 Untuk penyimpangan – penyimpangan yang besar jumlah nya
significance akan segera dapat diambil tindakan –tindakan koreksi yang dapat diperlukan Harahap 2009 :234.
3. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Anggaran beban operasional merupakan rencana beban yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan
dalam periode 1 Tahun. Sedangkan realisasi beban operasional merupakan pelaksanaan pengeluaran dana yang nyata yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Dengan demikian anggaran dan realisasi mempunyai hubungan yang sangat penting dimana perusahaan harus membuat perencanaan
agar mencapai realisasi yang baik.
E. Tinjauan Penerapan Anggaran Beban Operasional pada PT. Kharisma
Pemasaran Bersama NusantaraKPBN Cabang MedanPeriode 2010-2014
TABEL 3.1 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Per 31 Desember 2010
No Uraian
Anggaran Realisasi
Selisih
1.
Beban pemeliharaan gedung Rp 337.414.000.00
Rp 345.097.300.00 Rp 7.683.300.00
2.
Beban perlengkapan alat kantor Rp 106.737.000.00
Rp 111.396.750.00 Rp 4.659.750.00
3.
Beban penyusutan Rp -
Rp 640.425.758.00 Rp 640.425.758.00
4.
Iuran keanggotaan Rp 13.200.000.00
Rp - Rp 13.200.000.00
5.
Pajak dan sewa tanahbangunan Rp 45.000.000.00
Rp 46.846.400.00 Rp 1.846.400.00
6.
Sumbangan Rp 86.900.000.00
Rp 84.172.500.00 Rp 2,727.500.00
7.
Asuransi Rp 36.330.000.00
Rp 12.303.777.00 Rp 24.026.223.00
8.
Beban keamanan Rp 64.450.000.00
Rp 56.725.000.00 Rp 7.725.000. 00
9.
Beban penerangan Rp 138.000.000.00
Rp 119.887.000.00 Rp 18.113.000.00
10.
Beban air Rp 16.305.000.00
Rp 6.440.739.00 Rp 9.864.261.00
11.
Telekomunikasi Rp 650.600.000.00
Rp 571.365.486.00 Rp 79.234.514.00
12.
Alat tulis kantor Rp 274.650.000.00
Rp 254.486.274.00 Rp 20.163.726.00
13.
Beban pemeriksaan Rp 5.000.000.00
Rp - Rp 5.000.000.00
14.
Beban lain – lain Rp 227.850.000.00
Rp 219.481.974.00 Rp 8.368.026.00
15.
Beban Litbang analisa pasar Rp 7.500.000.00
Rp 350.000.00 Rp 7.150.000.00
16.
Beban Promosi Rp 137.500.000.00
Rp - Rp 137.500.000.00
17.
Beban eksploitasi kendaraan Rp 157.680.000.00
Rp 128.493.890.00 Rp 29.186.110.00
18.
Beban perjalanan dinas transport Rp 217.827.000.00
Rp 168.599.600.00 Rp 49.227.400.00
Jumlah Rp 2.522.943.000.00
Rp 2.766072.448.00 Rp 243.129.448.00
Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2010
Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi beban operasional PT. KPBN tahun 2010 sebagai berikut :
a. Penyimpangan = Rp 2.766.072.448 – Rp 2.522.493.000
= Rp 234.129.448
b. Penyimpangan =
�� 234.129.448 �� 2.522.943.000
x 100 = 9,64
c. Keterangan : Anggaran Realisasi = Unfavorable
Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realsasi dengan anggaran dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama
Nusantara KPBN Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2010 anggaran sebesar Rp 2.522.943.000 dan realisasinya Rp 2.766.072.448
di sini terdapat selisih sebesar 9,64 ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan unfavorable.
Selisih yang tidak menguntungkan ini disebabkan adanya beban yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran, beban – beban tersebut
adalah beban pemeliharaan bangunangedung, beban perlengkapan dan alat – alat tulis kantor, beban penyusutan dan amortisasi dan beban pajak
sewa dan bangunan.
Beban pemeliharaan bangunangedung yang seharusnya Rp 337.414.000 sedangkan realisasinya Rp 345.097.300 naiknya material
untuk pemeliharaan gedung kantor menjadi penyebab anggaran tersebut tidak sesuai dengan realisasinya. Beban perlengkapan dan alat – alat tulis
kantor yang seharusnya Rp 106.737.000 tetapi realisasinya Rp 111.396.750 disebabkan karyawan tidak efisien menggunakan
perlengkapan dan alat – alat tulis kantor. Selisih pada beban penyusutan dan amortisasi disebakan karena
beban tersebut tidak dianggarkan. Beban pajak sewa dan bangunan yang dianggarkan Rp 45.000.000 realisasinya Rp 46.846.400 terjadi selisih
sebesar Rp 1.846.400 yang disebabkan meningkatnya tarif Pajak Bumi dan Bangunan PBB.
TABEL 3.2 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Per 31 Desember 2011
No Uraian
Anggaran Realisasi
Selisih
1.
Beban pemeliharaan gedung Rp 403.630.000.00
Rp 349.570.000.00 Rp 54.060.000.00
2.
Beban perlengkapan alat kantor Rp 104.830.000.00
Rp 87.038.500.00 Rp 17.791.500.00
3.
Beban penyusutan Rp -
Rp 706.779.049.00 Rp 706.779.049.00
4.
Iuran keanggotaan Rp 13.200.000.00
Rp - Rp 13.200.000.00
5.
Pajak dan sewa tanahbangunan Rp 51.531.000.00
Rp 57.363.140.00 Rp 5.382.140.00
6.
Sumbangan Rp 87.400.000.00
Rp 83.075.000.00 Rp 4.325.000.00
7.
Asuransi Rp 19.250.000.00
Rp 31.048.480.00 Rp 11.798.480.00
8.
Beban keamanan Rp 50.700.000.00
Rp 53.305.000.00 Rp 2.605.000. 00
9.
Beban penerangan Rp 149.162.000.00
Rp 134.285.033.00 Rp 14.876.967.00
10.
Beban air Rp 16.620.000.00
Rp 5.929.022.00 Rp 10.690.978.00
11.
Telekomunikasi Rp 641.570.000.00
Rp 532.161.147.00 Rp 109.408.853.00
12.
Alat tulis kantor Rp 271.200.000.00
Rp 262.099.460.00 Rp 9.100.540.00
13.
Beban pemeriksaan Rp 20.000.000.00
Rp 15.295.745.00 Rp 4.704.255.00
14.
Beban lain – lain Rp 218.000.000.00
Rp 216.447.989.00 Rp 1.552.011.00
15.
Beban Litbang analisa pasar Rp 5.000.000.00
Rp - Rp 5.000.000.00
16.
Beban Promosi Rp 136.500.000.00
Rp 130.509.500.00 Rp 5.990.500.00
17.
Beban eksploitasi kendaraan Rp 162.498.000.00
Rp 144.384.268.00 Rp 18.113.732.00
18.
Beban perjalanan dinas transport Rp 231.314.000.00
Rp 261.456.500.00 Rp 30.142.500.00
Jumlah Rp 2.582.405.000.00
Rp 3.070.747.833.00 Rp 488.342.833.00
Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2011
Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi beban operasional PT KPBN tahun 2011 sebagai berikut :
a. Penyimpangan = Rp 3.070.747.833 – Rp 2.582.405.000
= Rp 448.342.883
b. Penyimpangan =
�� 448.342.943 �� 2.582.405.000
x 100 = 18,91
c. Keterangan : Anggaran Realisasi = Unfavorable
Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realisasi dengan anggran dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
KPBN Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2011 terdapat selisih yang cukup besar antara anggaran dan realisasi, anggaran sebesar Rp 448.342.405.000
dan realisasinya sebesar Rp 3.070.747.833. Selisih sebesar Rp 448.342.833 atau 18,91 ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan. Selisih Unfavorableini
terjadi pada beban penyusutan dan amortisasi yang tidak dianggagarkan, beban pajak dan sewa tanahbangunan, asuransi, dan beban perjalanan dinas
transportasi. Beban pajak dan sewa tanahbangunan yang seharusnya Rp 51.531.000
realisasinya Rp 57.363.140 ada selisih sebesar Rp 5.832.140 yang disebabkan naiknya tarif Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Beban asuransiyang seharusnya
Rp 19.250.000 realisasinya Rp 31.048.480 ada selisih sebesar Rp 11.798.480 yang disebabkan adanya pembayaran asuransi kecelakaan kerja yang tidak dianggarkan.
Beban keamanan yang dianggarkan Rp 50.700.000 realisasinya Rp 53.305.000 selisih sebesar Rp 2.605.000 disebabkan adanya kenaikan honor satpamhansip
yang belum dianggarkan. Beban perjalanan dinas transportasi yang seharusnya Rp 231.314.000 realisasinya 261.456.500 selisih sebesar Rp 30.142.500 disebakan
adanya peningkatan penggunaan pengangkutan dalamluar kota dan peningkatan perjalanan dinas dalam negeri karyawan.
TABEL 3.3 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Per 31 Desember 2012
No Uraian
Anggaran Realisasi
Selisih
1.
Beban pemeliharaan gedung Rp 404.650.000.00
Rp 403.611.840.00 Rp 1.038.160.00
2.
Beban perlengkapan alat kantor Rp 104.840.000.00
Rp 124.202.981.00 Rp 19.362.981.00
3.
Beban penyusutan Rp -
Rp 713.766.372.00 Rp 713.766.372.00
4.
Iuran keanggotaan Rp 1.200.000.00
Rp - Rp 1.200.000.00
5.
Pajak dan sewa tanahbangunan Rp 63.099.000.00
Rp 115.875.583.00 Rp 52.776.583.00
6.
Sumbangan Rp 87.500.000.00
Rp 84.994.443.00 Rp 2.505.557.00
7.
Asuransi Rp 27.000.000.00
Rp 18.047.832.00 Rp 8.952.168.00
8.
Beban keamanan Rp 59.600.000.00
Rp 76.925.200.00 Rp 17.325.200. 00
9.
Beban penerangan Rp 134.600.000.00
Rp 129.988.000.00 Rp 4.612.000.00
10.
Beban air Rp 10.800.000.00
Rp 6.261.043.00 Rp 4.538.957.00
11.
Telekomunikasi Rp 646.580.000.00
Rp 633.978.393.00 Rp 12.601.607.00
12.
Alat tulis kantor Rp 262.500.000.00
Rp 300.576.980.00 Rp 38.076.980.00
13.
Beban pemeriksaan Rp 5.000.000.00
Rp 5.645.535.00 Rp 645.535.00
14.
Beban lain – lain Rp 205.400.000.00
Rp 337.996.455.00 Rp 132.596.455.00
15.
Beban Litbang analisa pasar Rp 5.000.000.00
Rp 2.500.000.00 Rp 2.500.000.00
16.
Beban Promosi Rp 135.500.000.00
Rp - Rp 135.500.000.00
17.
Beban eksploitasi kendaraan Rp 148.000.000.00
Rp 177.254.045.00 Rp 29.254.045.00
18.
Beban perjalanan dinas transport Rp 280.405.000.00
Rp 292.938.368.00 Rp 12.533.368.00
Jumlah Rp 2.581.674.000.00
Rp 3..424.563.070.00 Rp 842.889.070.00
Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2012 Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi
beban operasional PT KPBN tahun 2012 sebagai berikut : a.
Penyimpangan = Rp 3.424.563.070 – Rp 2.581.674.000 = Rp 842.889.070
b. Penyimpangan =
�� 842.889.070 �� 2.518.674.000
x 100 = 32,65
c. Keterangan : Anggararan Realisasi = Unfavorable
Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realisasi dengan anggaran dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
KPBN Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2012 realisasi cenderung lebih besar dari anggaran sehingga terjadi selisih yang cukup besar antara
anggaran dan realisasi beban operasional pada PT KPBN Cabang Medan. Anggaran beban operasional sebesar Rp 2.581.674.000 realisasinya Rp
3.424.563.070. Penyimpangan sebesar 32,65 tersebut merupakan selisih yang tidak menguntungkan ini disebabkan oleh beban perlengkapan alat – alat tulis
kantor, beban penyusutan dan amortisasi, pajak sewa tanahbangunan, beban keamanan, beban alat tulis kantor, beban pemeriksaan, beban lain – lain dan beban
perjalaanan dinas transportasi. Beban perlengkapan alat – alat kantor yang seharusnya Rp
104.840.000 realisasinya Rp 124.202.981 ada selisih yang tidak menguntungkan yang disebakan oleh penggunaan perlengkapan dan alat – alat kantor yang tidak
efisien sehingga harus ditambah. Beban pajak dan sewa tanahbangunan yang sudah ditingkatkan anggarannya melebihi anggaran tahun lalu menjadi Rp
63.099.000 tetapi realisasinya Rp 115.875.583 ini disebabkan oleh naiknya tarif Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Beban alat tulis kantor yang seharusnya Rp
262.500.000 realisasinya Rp 300.576.980 ini disebabkan oleh meningkatnya pemakaian alat tulis kantor, pencetakan dan fotocopy. Beban pemeriksaan yang
seharusnya Rp 5.000.000 realisasinya Rp 5.645.535 selisih disebabkan oleh adanya penambahan beban untuk eksternal audit. Beban eksploitasi kendaraan
yang seharusnya Rp 148.000.000 realisasinya Rp 177.254.045 disebabkan oleh adanya peningkatan beban untuk pembelian orderdil dan alat perlengkapan
kendaraan, service kendaraan serta kenaikan tarif tol. Beban perjalanan dinas transportasi yang seharusnya Rp 280.405.000 tetapi realisasinya Rp 292.938.368
disebabkan oleh peningkatan perjalanan dinas dalam negeri yang dilakukan pimpinan dan karyawan perusahaan, dan biaya lain – lain yang dianggarkan
sebesar Rp 205.400.000 tetapi realisasinya Rp 337.996.455 salah satu penyebabnya adalah meningkatnya beban jamuan tamu.
Berikut tabel hasil analisis variansi anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN Cabang
Medan.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Variansi dan Realisasi Beban Operasional
Tahun Anggaran
Rp Realisasi
Rp Penyimpangan
Rp Penyimpangan
Keterangan 2010
2.522.943.000 2.766.072.448
243.129.488 - 9,64
Unfavorable 2011
2.582.405.000 3.070.747.833
488.342.833 - 18,91
Unfavorable 2012
2.581.674.000 3.424.563.070
842.889.070 - 31,65
Unfavorable
Berdasarkan uraian di atas, anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusanta KPBN Cabang Medan dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
Gambar 3.2 Grafik Penyimpangan Anggaran dan Realisasi Beban Operasional
Per 31 Desember 2010 – 2012
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa anggaran dan realisasi beban operasional pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantar periode 2010
– 2012 mengalami selisih. Setiap tahun selalu terjadi peningkatan selisih. Tahun 2012 merupakan tahun yang selisih anggarannya paling jauh yaitu 32,65 di
Penyimpangan
-35 - 30
- 25 - 20
- 15 Penyimpangan
- 10 - 5
2009 2010
2011 2012
2013
mana realisasi lebih besar dibanding anggarannya dan ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
F. Dampak Realisasi Lebih Besar Dari Anggaran Beban Operasional Bagi
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN Cabang Medan.
Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN Cabang Medan mengalami selisih
tidak menguntungkan yang selalu meningkat, realisasi lebih besar dari anggaran. Dengan lebih besarnya realisasi dibandingkan dengan rencana
anggarannya, maka akan berdampak pada perusahaanyaitu pada peningkatan anggaran tahun selanjutnya. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
Cabang Medan merupakan salah satu cabang dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Pusat membuat hal ini tidak terlalu berdampak pada
perusahaan PT KPBN Cabang Medan. Rencana Anggaran yang mengalami selisih tidak menguntungkan, berdampak pada PT. Kharisma Pemasaran
Bersama Nusantara KPBN Pusat karena menyebabkan pendapatan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN Pusat mengalami
penurunan.
48
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tinjauan terhadap penerapan anggaran beban operasional telah
digunakan dengan baik pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang
dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi pihak instansiperusahaan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran belanja instansi untuk tahun-
tahun berikutnya. A.
Kesimpulan
1. Penyusunan anggaran beban operasional PT Kharisma Pemasaran
Bersama Nusantara KPBN ini tidak menggunakan panitia komite anggaran, melainkan di susun oleh seluruh staf bagian keuangan yang
kemudian di sahkan oleh Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN Pusat.
2. Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT KPBN Cabang Medan
tidak sesuai. Setiap akun anggararan selalu mengalami perbedaan dengan realisasinya. Secara total anggaran beban operasional 2010, 2011, dan
2012 mengalami penyimpangan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh adanya pelaksanaaan kegiatan yang tidak efisien dan
adanya kenaikan anggaran pada akun anggaran tertentu. Misal Pajak dan sewa tanahgedung.