Kegiatan ekonomi di suatu daerah digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di
luar daerah yang bersangkutan. Industri ini dinamakan Industri Basis; b.
Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah tersebut, jenis ini dinamakan industri non basis atau industri lokal
Arsyad, 1999:141. Dasar pemikiran teknik merupakan salah satu pendekatan teori ekonomi
yang mengacu kepada peranan industri basis yang menghasilkan barang dan jasa di daerah maupun di luar daerah akan menghasilkan pendapatan bagi daerah
tersebut. Terjadinya arus pendapatan dari luar daerah ini menyebabkan terjadinya kenaikan konsumsi dan investasi di daerah tersebut dan pada gilirannya akan
menaikkan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru. Peningkatan pendapatan akan menaikkan permintaan terhadap industri basis dan juga
menaikkan permintaan akan industri non basis lokal. Kenaikan permintaan ini akan mendorong investasi yang didorong sebagai akibat dari kenaikan industri
basis. Oleh karena itu, industri basislah yang patut dikembangkan di suatu daerah. Tugas pertama yang harus dilakukan adalah menggolongkan setiap industri
apakah termasuk industri basis atau non basis. Teori basis ekonomi mendasarkan pandangan bahwa laju pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Penggunaan industri yang menggunakan sumber daya lokal termasuk
tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor yang akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja Arsyad, 1999:300.
2.1.6 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB menurut Badan Pusat Statistik yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan
jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian,
pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa. Dalam penghitungannya
untuk menghindari hitung ganda, nilai output bersih diberi nama secara spesifik, yaitu nilai tambah value added. Demikian juga, harga yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah harga produsen. Penilaian pada harga konsumen akan menghilangkan PDRB sub sektor perdagangan dan sebagian sub sektor
pengangkutan. Dalam konteks regional, kesejahteraan masyarakat diukur melalui Produk
Domestik Regional Bruto PDRB per kapita. Menurut Sadono Sukirno 2010, pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui PDRB per kapita tersebut sangat
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: 1.
Tanah dan kekayaan alam lainnya Kekayaan alam akan mempermudah usaha untuk mengembangkan
perekonomian suatu negara, terutama pada masamasa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan angkatan kerja
Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat pertumbuhan ekonomi. Penduduk yang
bertambah akan memperbesar jumlah angkatan kerja, dan penambahan tersebut dapat memberbesar peningkatan produksi dan jasa.
3. Barang-barang modal
Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk menambah output.
Lebih khusus dapat dikatakan bahwa kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
4. Tingkat teknologi
Teknologi merupakan cara mengolah atau menghasilkan barang dan jasa tertentu agar memiliki nilai tambah. Teknologi mempunyai hubungan
dengan inovasi, yaitu penemuan baru yang telah diterapkan dalam proses produksi, seperti menemukan daerah pemasaran baru, menemukan komoditi
baru, menemukan cara kerja produksi baru dan sebagainya.
5. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius dalam pertumbuhan ekonomi. Adat istiadat dan sikap tradisional dapat
menghambat masyarakat untuk menggunakan cara produksi yang lebih.
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya