pada zona rimba pegunungan atas dengan nilai 0,74. Namun pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas tidak ditemukkan tingkat pohon.
Dari hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman di atas terlihat bahwa terdapat kecenderungan nilai indeks keanekaragaman tumbuhan tingkat pohon
lebih tinggi daripada tingkat tiang, pancang dan semai pada setiap kawasan hutan. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa regenerasi beberapa jenis tumbuhan tidak
berjalan dengan baik atau populasinya menurun, sehingga dinamika hutan menuju ke suatu kondisi yang tidak sama dengan kondisi semula. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain adanya dominasi jenis-jenis tertentu yang menyebabkan tertekannya jenis-jenis lain, persaingan yang sangat tinggi antar
jenis tumbuhan dan adanya gangguan dari luar.
b. Tumbuhan bawah
Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada setiap tipe vegetasi hutan TNGM disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan bawah pada tiap tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM
Zona Tipe Ekosistem
H pada habitus Herba
Semak Perdu
Zona Pemanfaatan Hutan Dataran Rendah
1,56 -
0,00 Zona Rimba
Hutan Peg. Bawah 2,17
- 0,40
Hutan Peg. Tengah 1,13
- 0,00
Hutan Peg. Atas 1,53
0,00 0,85
Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah
1,22 -
0,00 Zona Inti 1
Hutan Peg. Atas 1,14
- 0,00
Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener
Secara umum indeks keanekaragaman jenis tumbuhan pada habitus herba termasuk rendah, kecuali pada zona rimba tipe ekosistem hutan pegunungan
bawah yang memiliki tingkat keanekaragaman sedang 2,17. Pada habitus semak hanya ditemukan 1 jenis pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan
atas; sedangkan pada habitus perdu termasuk rendah keanekaragaman jenisnya.
c. Habitus epifit dan liana
Indeks keanekaragaman jenis untuk habitus epifit dan liana pada setiap tipe vegetasi hutan TNGM disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16 Indeks keanekaragaman jenis epifit dan liana di kawasan TNGM
Zona Tipe Ekosistem
H pada habitus Epifit
Liana
Zona Pemanfaatan Hutan Dataran Rendah
Zona Rimba Hutan Peg. Bawah
0,99 0,35
Hutan Peg. Tengah -
0,93 Hutan Peg. Atas
- Zona Inti 2
Hutan Peg. Bawah -
Zona Inti 1 Hutan Peg. Atas
- -
Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman Shanon-Wiener
Habitus epifit hanya ditemukan pada Zona Pemanfatan di tipe ekosistem hutan dataran rendah dan zona rimba hutan pegunungan bawah. Untuk habitus
epifit, keanekaragaman jenis tertinggi ditemukan pada zona rimba hutan pegunungan bawah dengan nilai indeks keanekaragaman jenis H’ sebesar 0,99;
sedangkan untuk habitus liana, keanekaragaman jenis tertinggi terdapat pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah dengan nilai keanekaragaman
jenis H’ sebesar 0,93. Pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas
tidak ditemukkan habitus epifit dan liana.
5.1.5 Dominasi tumbuhan
Dominasi suatu jenis merupakan nilai yang menunjukkan penguasaan suatu jenis terhadap komunitas. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis-jenis lain
ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting INP, Volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan
Soerianegara dan Indrawan 1998. INP merupakan besaran yang menunjukkan kedudukan dominansi suatu
jenis terhadap jenis lain dalam suatu komunitas. Jenis tumbuhan yang mendominasi suatu areal tertentu menunjukkan bahwa jenis tumbuhan tersebut
memiliki tingkat adaptasi dan kesesuaian yang lebih tinggi daripada jenis lainnya. Makin besar INP suatu jenis, maka peranannya dalam komunitas tersebut semakin
penting. INP tertinggi suatu jenis tumbuhan pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa jenis tumbuhan tersebut paling dominan pada ekosistem tersebut.
a. Habitus Pohon
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat terlihat adanya perbedaan jenis yang mendominasi di setiap lokasi kawasan hutan. Komposisi dan struktur
suatu vegetasi merupakan fungsi dari beberapa faktor, yaitu : flora setempat, habitat iklim, tanah dan lain-lain, waktu dan kesempatan Marsono, 1991.
Adanya perbedaan komposisi vegetasi pada setiap tipe kawasan hutan disebabkan oleh faktor-faktor tersebut.
Nilai INP tertinggi berbagai tingkat pertumbuhan pohon pada tiap kawasan hutan di TNGM disajikan pada Tabel 17 secara lengkap disajikan pada
Lampiran 3-44. Tabel 17 Daftar jenis tumbuhan dengan Indeks Nilai Penting INP tertinggi pada
berbagai tingkat pertumbuhan pohon di kawasan TNGM
Zona Tipe
Ekosistem Tingkat
Prtumb. Nama Lokal
Nama Ilmiah INP
Zona Pemanfaatan
Hutan Dataran
Rendah Semai
Pancang Tiang
Pohon Kina
Kina Puspa
Rasamala Cinchona pubescens Vahl
Cinchona pubescens Vahl Schima wallichiiDC Korth
Altingia excelsa Noronha. 42,48
88,31 111,21
183,32 Zona Rimba
Hutan Peg.
Bawah Semai
Pancang Tiang
Pohon Kemaduh
Kemaduh Kemaduh
Dadap Pri Laportes stimulans Miq.
Laportes stimulans Miq. Laportes stimulans Miq.
Erythrina lithosperma Miq. 102,59
96,54 52,73
141,34 Hutan
Peg. Tengah
Semai Pancang
Tiang Pohon
Pasang Sowo
Sowo Pasang Kletak
Quercus sundaica Blume Engelherdia spicata Blume.
Engelherdia spicata Blume. Lithocarpus elegans Bl
Hatus ex Soepadmo 98,61
40,07 67,38
79,39
Hutan Peg. Atas
Semai Pancang
Tiang Pohon
Akasia Deguren Akasia Deguren
Gesik Akasia Deguren
Acacia decurrens Willd. Acacia decurrens Willd
Elaeocarpus pierrei K. V. Acacia decurrens Willd.
200,00 101,58
158,10 223,17
Zona Inti 2 Hutan
Peg. Bawah
Semai Pancang
Tiang Pohon
Kina Duwet
Kina Rasamala
Cinchona pubescens Vahl Eugenia cumini Merr.
Cinchona pubescens Vahl Altingia excelsa Noronha.
53,33 52,74
174,94 69,69
Zona Inti 1 Hutan
Peg. Atas Semai
Pancang Akasia Deguren
Akasia Deguren Acacia decurrens Willd.
Acacia decurrens Willd. 200,00
109,52
Pada Tabel 17 terlihat bahwa pada zona pemanfaatan tipe ekosistem hutan dataran rendah, tingkat semai dan pancang didominasi oleh Kina Cinchona
pubeschens Willd. dan tingkat tiang didominasi oleh puspa Schima wallichii D.C. Korth. dan tingkat tiang didominasi oleh Rasamala Altingia excelsa
Noronha.. Pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan bawah, tingkat semai, pancang dan tiang didominasi oleh kemaduh Laportes stimulans Miq.
yang merupakan tumbuhan yang dapat membuat kulit menjadi gatal jika menyentuhnya. Pada tingkat pohon didominasi oleh Dadap Pri Erythrina
lithosperma Miq.. Pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah, tingkat
semai didominasi ialah pasang Quercus sundaica Blume; tingkat pancang dan tiang didominasi olah sowo Egelherdia spicata Blume.; dan tingkat pohon
didominasi ialah pasang kletak Lithocarpus elegans Bl Hatus ex. Soepadmo. Pada zona rimba tipe ekosistem hutan pegunungan atas, tingkat semai,
pancang dan pohon didominasi oleh Akasia deguren Acacia decurrens Willd. Menurut petugas lapang dan masyarakat sekitar, akasia deguren ialah tumbuhan
yang cepat sekali tumbuh dan menyebar. Padahal tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang berasal dari luar kawasan dan sengaja ditanam untuk
merehabilitasi lahan yang rusak, namun tumbuhan ini malah mendominasi sehingga terjadilah invasi.
Pada zona inti 2 di tipe ekosistem hutan pegunungan bawah, pada tingkat tiang didominasi oleh tumbuhan kina Cinchona pubescens Vahl. namun pada
tingkat pohon didominasi oleh rasamala Altingia excelsa Noronha. Pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas, tingkat
pertumbuhan tiang dan pohon tidak ditemukan, sedangkan pada tingkat semai dan pancang didominasi oleh Akasia deguren Acacia decurrens Willd.. Hal ini
dikarenakan lokasinya berada di ketinggian tempat di atas 2.500 mdpl, sehingga sulit sekali tumbuhan berhabitus pohon untuk hidup.
b. Tumbuhan bawah