hara atau cahaya. Namun pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan atas dan zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas pada tingkat semai
tidak didefinisikan pola penyebarannya karena nilai derajat indeks morisitanya 0 nol. Hal ini disebabkan karena pada pengukuran di lapangan hanya ditemukan
satu individu tumbuhan.
b. Habitus tumbuhan bawah
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks penyebaran tumbuhan bawah pada kawasan TNGM dapat diketahui bahwa sebagian besar pola penyebaran
tumbuhan bawah adalah mengelompok. Pola penyebaran masing-masing jenis tumbuhan pada habitus tumbuhan bawah disajikan secara rinci pada Lampiran 45-
86, sedangkan rekapitulasinya disajikan pada Tabel 24. Tabel 24 Pola penyebaran berbagai habitus tumbuhan bawah di kawasan TNGM
Zona Tipe
ekosistem Habitus
Id Mu
Mc Ip
Pola Sebaran
Zona Pemanfaatan
Hutan Dataran Rendah
Herba Perdu
1,12 1,18
0,95 0,71
1,07 1,45
0,50 0,20
Mengelompok Mengelompok
Zona Rimba Hutan Peg.
Bawah Herba
Perdu 1,17
3,50 0,97
0,32 1,03
1,92 0,50
0,54 Mengelompok
Mengelompok Hutan Peg.
Tengah Herba
Perdu 1,26
3,69 0,96
0,86 1,04
1,17 0,50
0,54 Mengelompok
Mengelompok Hutan Peg.
Atas Herba
Semak Perdu
1,19 15,00
1,54 0,96
-7,37 0,81
1,04 13,19
1,26 0,50
0,63 0,50
Mengelompok Mengelompok
Mengelompok Zona Inti 2
Hutan Peg. Bawah
Herba Perdu
1,33 5,00
0,95 0,21
1,07 2,25
0,51 0,67
Mengelompok Mengelompok
Zona Inti 1 Hutan Peg.
Atas Herba
Perdu 1,34
1,97 0,97
0,93 1,04
1,12 0,51
-0,08 Mengelompok
Merata
Dari Tabel 24, dapat terlihat bahwa pola sebaran yang terjadi pada habitus tumbuhan bawah di setiap zona dan tipe ekosistem cenderung mengelompok,
kecuali pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas pada habitus perdu yang termasuk merata. Kondisi ini dapat dilihat di lapang dimana tumbuhan
berhabitus perdu yang ditemukan pada daerah ini didominasi oleh manisrejo Vaccinium varingfolium Miq. yang tumbuh secara merata di kawasan ini. Hal ini
menurut Heddy et al. 1986, tumbuhan yang dominan di hutan jaraknya akan teratur karena kompetisi yang sangat kuat untuk mendapatkan cahaya dan unsur
hara.
c. Habitus Epifit dan liana
Pola penyebaran tumbuhan epifit dan liana di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 25, sedangkan pola penyebaran masing-masing jenis tumbuhan di
kawasan TNGM secara lengkap disajikan pada Lampiran 45-86. Tabel 25 Pola penyebaran tumbuhan epifit dan liana di kawasan TNGM
Zona Tipe
Ekosistem Habitus
Id Mu
Mc Ip
Pola Sebaran
Zona Pemanfaatan
Hutan Dataran Rendah
Epifit Liana
- 0,00
- -0,26
- 3,00
- -0,39
- Merata
Zona Rimba Hutan Peg.
Bawah Epifit
Liana 2,85
4,16 -0,44
0,32 2,97
1,92 0,46
0,56 Mengelompok
Mengelompok Hutan Peg.
Tengah Liana
2,71 -0,17
2,52 0,50
Mengelompok Hutan Peg.
Atas Liana
2,64 0,67
1,46 0,53
Mengelompok Zona Inti 2
Hutan Peg. Bawah
Liana 10,00
-5,3 11,02
0,44 Mengelompok
Zona Inti 1 Hutan Peg.
Atas -
- -
- -
-
Pada Tabel 25 terlihat bahwa sebagian besar pola penyebaran tumbuhan pada habitus epifit dan liana di kawasan TNGM adalah mengelompok, kecuali
pola penyebaran pada zona pemanfaatan di tipe ekosistem hutan dataran rendah pada habitus liana yang termasuk merata.
5.2 Kelompok Kegunaan Jenis-jenis Tumbuhan di Kawasan TNGM