Crossover Algoritma Genetika Manual 1. Fungsi Optimasi

74 V 10 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 3 V 12 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 13 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 14 0 0 1 0 00 1 0 0 0 10 1 5.88710 35.41180 0.005851 V 11 V 15 101 00 100 0 0011 7.43550 40.27450 0.006011 V 17 V 16 1 1 0 1 11 0 1 1 1 01 1 8.11290 44.66670 0.005744 V 4 V 17 0 0 1 1 01 0 1 1 1 01 0 6.08060 44.58820 0.004748 V 9 V 18 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8.20970 32.50980 0.007955 V 19 V 19 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6.66130 38.07840 0.005908 V 16 V 20 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20

4.1.5. Crossover

Selanjutnya dilakukan crossover, crossover yang digunakan di sini adalah dengan menggunakan pendekatan one-cut-point dengan menukarkan satu bagian dari kedua parent dengan kata lain kromosom saling menukar bagiankromosom adapun prosedur crossover sebagai berikut : 1. Pemilihan induk Universitas Sumatera Utara 75 Untuk induk kita ambil probabilitas crossover P c 0,25, ini bermaksud berharap bahwa pada rata – rata 25 kromosom – kromosom akan melalui crossover. Untuk itu kita harus membangkitkan secara acak angka r k untuk setiap kromosom baru dengan interval [0,1] dengan kondisi, jika r k lebih kecil dari probabilitas crossover r k P c maka kromosom dipilih untuk di crosover Kita dapat menggunakan MATLAB dengan perintah sebagai berikut : rand1,20 Maka kita dapat hasil bilangan acak dari 1-20 berikut sebagai berikut : 0.8147 0.9058 0.1270 0.9134 0.6324 0.0975 0.2785 0.5469 0.9575 0.9649 0.1576 0.9706 0.9572 0.4854 0.8003 0.1419 0.4218 0.9157 0.7922 0.9595 Dari tabel di atas terlihat V 3 ’, V 6 ’ , V 11 ’, V 16 yang dapat di-crossover Tabel 4.6 Kromosom-kromosom yang akan di-crossover Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 3 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 6 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 11 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 16 1 1 0 1 11 0 1 1 1 01 1 8.11290 44.66670 0.005744 Universitas Sumatera Utara 76 2. Crossover Untuk crossover kita menggunakan pendekatan single point, jadi hanya satu bagian kromosom yang di crossover. Kromosom kita bagi menjadi 2 dimana pos awal diambil secara acak dari bit ke-1 sampai bit ke-13 dengan menukar bagian kanan dari kedua induk. Individu V3’ : 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 → 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 Individu V 6 ’ : 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 → 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 Individu V 11 ’ : 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 → 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 01 1 Individu V 16 ’ : 1 1 0 1 11 0 1 1 1 01 1 → 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 Maka didapat populasi baru sebagai berikut : Tabel 4.7 Kromosom setelah dilakukan crossover Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx Asal V 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7.43550 40.27450 0.006011 V 17 V 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8.20970 32.50980 0.007955 V 19 Universitas Sumatera Utara 77 V 3 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 3 V 4 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8.20970 32.50980 0.007955 V 19 V 5 0 1 1 0 10 0 1 0 1 01 0 6.75810 33.29410 0.006823 V 14 V 6 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6.95160 32.27450 0.007172 V 3 V 7 1 1 0 000 0 0 1 0 10 1 7.82260 31.64710 0.007913 V 6 V 8 1 1 1 0 00 0 1 0 1 00 1 8.20970 33.21570 0.007786 V 12 V 9 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 10 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 01 1 6.9516 44.6667 0.005182 V 3 V 12 1 0 1 1 010 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 13 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 V 14 0 0 1 0 00 1 0 0 0 10 1 5.88710 35.41180 0.005851 V 11 V 15 10100 100 0 0011 7.43550 40.27450 0.006011 V 17 V 16 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 8.11290 32.2745 0.007950 V 4 V 17 0 0 1 1 01 0 1 1 1 01 0 6.08060 44.58820 0.004748 V 9 V 18 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8.20970 32.50980 0.007955 V 19 V 19 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6.66130 38.07840 0.005908 V 16 V 20 1 0 1 1 01 0 0 1 1 00 1 7.62900 42.00000 0.005864 V 20 Universitas Sumatera Utara 78

4.1.6 Mutasi