Bahan Pengujian Prosedur Pengujian

8 Gambar 3.6 Jangka sorong Sumber : google.comimagesjangka_sorong

3.3 Bahan Pengujian

Bahan yang digunakan adalah baja lunak yang diperutukan untuk pengujian yomini test

1. Baja karbon ST 37

Gambar 3.7 Baja ST 37 Dengan spesifikasi: a. Panjang = 210 mm b. Tebal = 3.4 mm Universitas Sumatera Utara c. Lebar = 48 mm d. Tipe baja = Plat e. Jumlah = 1 buah

3.4 Experimental Set Up

3.4.1 Model Optimasi

Model optimasi yang digunakan adalah SGA Simple Genetic Algorithm dengan cara : 1. Mendefinisikan individu, dimana individu menyatakan salah satu solusi penyelesaian yang mungkin dari permasalahan yang diangkat. Generasi = 0 generasi awal 2. Inisialisasi populasi awal, Pgenerasi, secara acak. 3. Kerjakan langkah-langkah berikut hingga generasi mencapai maksimum generasi: - Seleksi populasi tersebut untuk mendapatkan kandidat induk, P’generasi - Lakukan crossover pada P’generasi - Lakukan mutasi pada P’generasi - Lakukan evaluasi fitness setiap inidividu pada P’generasi - Bentuk populasi baru : Pgenerasi

3.4.2 Parameter yang Digunakan

Adapun parameter yang digunakan adalah:

1. Kecepatan potong Cutting Speed

Universitas Sumatera Utara 60 Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah mmenit, yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai. Kecepatan potong dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: kekerasan dari bahan yang akan dipotong dan jenis alat potong yang digunakan. Kecepatan potong harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel mesin bor. Untuk keperluan ini digunakan persamaan sebagai berikut: n 1000 Dimana: V = Kecepatan Potong mmenit d = Diameter mata bor mm n = Putaran poros utama rpm

2. Kedalaman Pemotongan Depth of Cut

Kedalaman pemotongan adalah dalamnya masuk alat potong menuju sumbu sumbu benda. Dalam proses pengeboran depth of cut dapat diukur dengan menggunakan persamaan : a = 2 Dimana : d = diameter bor Universitas Sumatera Utara 61 3. Feeding Speed Feeding Speed adalah kecepatan makan dalam pemesinan mesin bor mmmin. v f = lttc Dimana : lt = Tebal plat mm tc = Waktu s 4. Material Removal Rate Material Removal Rate adalah kecepatan penghasilan geram cm 3 min Z = Dimana : f = Gerak makan mm n = Putaran rpm

5. Cutting Time

Cutting time adalah waktu pemotongan dalam pemesinan mesin bor, yang dapat diukur dengan persamaan : t c = l t f Dimana : lt = Tebal plat mm ν f = Kecepatan makan mmmin Universitas Sumatera Utara 62

3.5 Prosedur Pengujian

Prosedur pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Melakukan survey dan studi literatur terhadap mesin bor yang akan di optimasi 2. Mengolah data yang didapat ke dalam software MATLAB ver. r2011b. 3. Melakukan optimasi algoritma genetika dengan data yang didapat dengan menggunakan bantuan software MATLAB ver. R2011b. 4. Melakukan pengujian pada mesin bor dengan berdasarkan hasil optimasi yang didapat di Laboratorium Teknologi Mekanik dan Laboratorium Ilmu Logam Fisik Universitas Sumatera Utara sebagai berikut : - Pemasangan spesimen pada pencekam mesin bor dengan menggunakan kunci chuck - Pemasangan mata bor pada pemegang mata bor dengan menggunakan kunci. - Diukur diameter mata bor dengan menggunakan jangka sorong - Pengaturan kedalaman pemotongan dan pemakanan pada mesin bor - Dilakukan pemesinan dengan parameter yang telah ditentukan - Dihitung waktu pemesinan dengan menggunakan Stopwacth - Diulangi prosedur di atas sampai banyak lubang yang diinginkan - Lepas spesimen dari pencekam mesin dengan kunci chuck setelah - Selesai 5. Membandingkan data algoritma genetika manual dan algoritma genetika pada MATLAB dengan data pada pemesinan dan dicari persen ralatnya. Universitas Sumatera Utara 63 6. Selesai Gambar 3.8 Flow chart dari metodologi penelitian Mulai Studi Literatur Buku referensi, Jurnal, Internet, Survey Persiapan Membangkitkan Populasi Awal Evaluasi Nilai Fitness Seleksi Crossover Mutasi Evaluasi Fitness Individu Baru Optimasi Tercapai Hasil Ya Algoritma Genetika Tidak Universitas Sumatera Utara 64

BAB IV ANALISA DATA

4.1. Algoritma Genetika Manual 4.1.1. Fungsi Optimasi Fungi optimasi ditunjukan sebagai minimisasi waktu, adapun caranya sebagai berikut : • Variabel keputusan Dua variabel masalah ini adalah diameter mata bor d dan kecepatan potong V. Variable ini dapat dilambangkan sebagai berikut : X 1 = Diameter mata bor d X 2 = Kecepatan potong V Dimana diameter mata bord yang di gunakan adalah 5,5 mm sampai 8,5 mm dan kecepatan potongV adalah 30 mmenit sampai 50 mmenit. 5,5 ≤ X 1 ≤ 8,5 30 ≤ X 2 ≤ 50 • Fungsi Optimasi Fungsi optimasi ditrunkan dari persamaan waktu pemesinan t c sebagai berikut : = 2 = 20,084 . . 1000 = . 20,084 . . 1000 Universitas Sumatera Utara