4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori Kerangka Teori

Untuk mengetahui genkan dan fungsinya dalam tata ruang rumah masyarakat Jepang. Maka penulis memilih judul penelitian : ANALISIS FUNGSI GENKAN PADA ARSITEKTUR RUMAH MASYARAKAT JEPANG.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis mencoba mengangkat beberapa permasalahan dalam penulisan skripsi ini yang dikelompokan menjadi dua : 1. Bagaimana kedududkan genkan dalam rumah masyarakat Jepang ? 2. Bagaimana falsafah genkan?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari pemasalahan yang ada maka diperlukan adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan permasalahan agar masalah penelitian tidak terlalu luas dan berkembang jauh sehingga masalah yang akan dikemukakan dapat lebih terarah dalam penulisan nantinya. Ruang lingkup pembahasan ini terfokus pada analisis fungsi genkan pada arsitektur rumah masyarakat Jepang dari sudut Perspektif Uchi-Soto dan Perspektif Religi. 1. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka Setiap kebudayaan memiliki ekspresi-ekspresi artistik. Oleh karena itu, melalui karya seni seperti karya seni bangunan, manusia dapat mengekpresikan Universitas Sumatera Utara ide-ide, nilai-nilai, cita-cita, serta perasaan-perasaannya. Karya-karya seni merupakan media komunikasi, sehingga seorang seniman dapat mengkomunikasikan suatu permasalahan maupun suatu pengalaman batin kepada orang lain. Karena itu, arsitektur adalah seni yang merupakan bagian dari kebudayaan, yang memiliki kaitan dengan usaha manusia dalam menyelenggarakan hidupnya. Raga, 2000 : 46 . Arsitektur merupakan suatu karya manusia untuk manusia, berarti sesungguhnya arsitektur tidak dapat dinilai hanya sebagai seni bangunan saja, tetapi harus selalu dalam konteks manusianya. Suatu karya arsitektur baru dapat dinilai setelah karya tesebut berfungsi dan, bukan pada saat karya tersebut secara fisik selesai. Poedio, 1986 : 2 Secara umum, genkan berfungsi sebagai tempat menerima tamu. Diluar fungsi umun genkan sebagai pintu masuk rumahbangunan, genkan juga merupakan suatu ruang yang menjadi pembatas antara bagian dalam rumah dan luar rumah. Genkan adalah wilayah peralihan antara dunia luar kepura-puraaan sosial dan bisnis dan dunia batin dari rumah dimana satu dapat santai dan asli. Lebra 1976 :112 .

2. Kerangka Teori

Sebagai rancangan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, kerangka teori merupakan salah satu unsur dalam prosedur penelitian yang tak kalah pentingnya dengan hal yang menjadi fokus dalam suatu penelitian dalam hal ini semua teori-teori yang akan ditampilkan mengacu kepada objek yang dibahas ataupun dijelaskan secara terperinci. Dimana penjelasan tersebut dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran dan titik acuan dalam suatu penelitian. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini teori yang penulis gunakan adalah teori Orientasi Nilai Budaya ‘Theory Oreantation Value of Culture’. Yang dikemukakan oleh Kluckhon dan Strodberck. Menurut Kluckhon dan Strodberck soal-soal yang paling tinggi nilainya dalam kehidupan manusia dan yang ada dalam tiap kebudayaan di dunia ini menyangkut paling sedikit lima hal, yakni 1 Human Nature atau makna hidup manusia; 2 Man Nature atau persoalan hubungan manusia dengan alam sekitarnya; 3 Persoalan Waktu, atau persepsepsi manusia terhadap waktu; 4 Persoalan Aktivitas ‘Activity’, persoalan mengenai pekerjaan, karya dan amal perbuatan manusia; dan 5 Persoalan Relasi ‘Relationality’ atau hubungan manusia dengan manusia lainnya Ihromi, 2006 : 52. Pada penulisan penelitian ini penulis lebih mengacu pada point yang kelima dari teori Orientasi Nilai Budaya yaitu, Persoalan Relasi ‘Relationality’ atau hubungan manusia dengan manusia lainnya. Karena pada saat penerimaan tamu di genkan dapat kita temui persoalan relasi antara tamu dengan pemilik rumahpenerima tamu. Selanjutnya pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan mitopoik. Teori mitopoik dianggap teori yang paling pluralis sebab memasukkan hampir semua unsur kebudayaan, seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi, agama, filsafat, dan kesenian Ratna, 2004:67 . Dalam pendekatan mitopoik ini, penulis harus sadar bahwa data harus dipahami secara metodelogis sehingga diperoleh makna yang tunggal.

1.5 Tujuan Penelitian