69 responden di setiap sekolah. Dokumentasi yang berkaitan dengan kinerja guru
berupa silabus, RPP, kalender akademik, dokumen refleksi hasil pembelajaran daftar nilai ulangan, nilai tugas, bukti fisik administrasi proses belajar
mengajarpraktek, catatan kemajuan kelas.
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen yang Digunakan
Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2006: 160, adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar dapat
meringankan pekerjaannya dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Sedangkan menurut Nurul
Zuriah 2006: 168 instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini
menggunakan instrumen angket atau kuisioner. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang sudah
disediakan jawaban oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Peneliti menggunakan angket tertutup dikarenakan jumlah
responden yang banyak, sehingga diharapkan dengan menggunakan angket tertutup proses pengambilan data lebih efektif dan efisien. Pengukuran instrumen
penelitian menggunakan skala penilaian rating scale untuk mempermudah
dalam mengolah hasil jawaban responden. Rating scale merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur dan menggambarkan ciri-ciri tingkah laku dan perilaku orang lain Ary, Jacobs, Razavieh 2007: 295-296. Angket penelitian
70 ini dibuat dengan tipe pertanyaan dalam empat alternatif jawaban, yaitu untuk
nilai skor pada pertanyaan selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3, dan tidak pernah = 4.
2. Kisi-kisi instrumen
Kisi- kisi instrumen menurut Suharsimi Arikunto 2006: 205 adalah sebuah tabel yang menunjukkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dengan
sumber data, dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yang disusun. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian Pembinaan Profesional
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman terdapat pada lampiran halaman 104.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Suharsimi 2006: 168 menjelaskan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkah kevalidan atau kesalihan sebuah
instrumen. Instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diiinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Menurut Saifuddin Azwar 2006: 5, validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Tepat
berarti alat ukur tersebut mampu memberikan hasil ukur sesuai maksud pengukuran, sedangkan cermat berarti bahwa pengukuran tersebut mampu
memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara
71 subyek yang lain. Adapun uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
teknik korelasi product moment yang diungkapkan oleh Pearson dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan: = Koefesien korelasi
n = Jumlah responden
∑ = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
∑ = Jumlah skor butir ∑ = Jumlah skor butir kuadrat
∑ = Jumlah skor total ∑ = Jumlah skor total kuadrat Suharsimi Arikunto, 2006: 170
Kriteria pengambilan keputusan dalam menentukan valid atau tidaknya suatu butir soal yaitu: setelah
ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan
untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Dengan pedoman bila
≥
pada signifikansi 5 maka butir soal valid, dan jika bila
≤ maka butir soal tidak valid.
Apabila r
hitung
≥ r
tabel
pada taraf signifikan 5, maka butir pertanyaan tersebut valid. Namun jika sebaliknya, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya instrumen dengan r table dengan tingkat kepercayaan 95 dan taraf signifikan 5. Butir