BAB II PERANAN TES DNA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA
A. Perkembangan Tes DNA dalam Ilmu Kedokteran
Perkembangan tes DNA bermula ketika penemuan tentang bersatunya ovum dan sperma untuk dapat terjadinya embrio dan individu baru yang
dikemukakan oleh sarjana Belanda Regnier de Graaf pada tahun 1672.
80
Pada tahun 1869 seorang ahli ilmu kimia Jerman bernama Friedrich Miescher menemukan zat fosfor yang sangat tinggi pada nukleus sel selain dari
protein, karbohidrat, lemak dan asam yang selanjutnya disebut asam nukleat. L.Spallanzani kemudian pada Tahun 1785, melakukan penemuan yaitu tidak akan
terjadi pembuahan dan pertumbuhan embrio pada katak jika cairan mani yang telah disaring spermanya dicampur dengan telur betina jenis yang sama.
81
80
Wildan Yatim, Genetika, Tarsito, Bandung, 1986, h. 18.
81
Suryo, Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1986, h. 25.
Pada tahun 1872 Miescher kemudian menemukan asam nukleat pertamanya dari sperma ikan paus dan inti-inti sel dalam nanah.
Pada Tahun 1875 O. hertwig menemukan bahwa inti ovum bersatu dengan inti sperma dan disebut gamet dan pada tahun 1883 E.van Beneden menemukan
2helai benang pada gamet dan 4 helai benang pada zigotnya. Pada tahun 1888 W.Walder menemukan benang inti pada zigot tersebut dan disebut kromosom.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1930 ilmuwan J. Belling menemukan metode teknis mikroskop yang mempermudah pengamatan kromosom serta dengan reaksi Fuelgen
kemudian diketahui bahwa DNA berada di dalam kromosom.
82
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai
polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok Purin: Adenin dan Guanin dan dua lainnya dari kelompok Pirimidin : Sitosin dan
Timin. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat. Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks
yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada
setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai
heliks.Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat
dianugerahi hadiah ini.
83
Pada tahun 1984 genetikawan Inggris Alec Jeffreys menemukan DNA ProfilingPemrofilan DNA dan untuk pertama kalinya digunakan untuk mendakwa
Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicester, Inggris. Sejak saat itu, perkembangan tes DNA telah merevolusi hampir segala
bidang di ilmu kedokteran.
84
Dewasa ini,ratusan produk dan teknologi telah diproduksi oleh penemuan DNA ini,salah satunya yaitu manipulasi materi genetik untuk kegunaan
82
Wildan Yatim,op. cit., h. 20.
83
http:id.wikipedia.orgwikiDNASejarah, akses tgl 4 Desember 2013.
84
http:id.wikipedia.orgwikiDNADNA_dalam_forensik , akses tgl 9 Desember 2013.
Universitas Sumatera Utara
praktis.Pada beberapa dekade terakhir,perkembangan tes DNA tersebut telah menjadi rutinitas untuk mengkombinasikan gen dari sumber-sumber yang
berbeda,seringkali dari spesies yang berbeda pada tabung tes dan selanjutnya DNA rekombinasi ini ditransfer ke sel hidup,dimana DNA tersebut dapat bereplikasi dan
berkembang.Teknologi tes DNA juga telah menciptakan revolusi industri di bidang bioteknologi.
85
Penemuan yang paling impresif dihasilkan dari teknologi rekombinasi DNA yang sejauh ini telah berkembang dengan yang dikenal dengan eukaryotic
molecular biology dan menjadi dasar teknik penelitian dalamperkembangannya.
86
1. Tes DNA untuk kepentingan Forensik
Dewasa ini, pakar biologi mempunyai perangkat teknologi tes DNA yang lebih canggih dan kuat dibandingkan satu dekade yang lalu.Fungsi baru tes DNA
ini telah mempengaruhi hampir setiap bidang di biologi dan merevolusi penemuan biologi,kedokteran,hukum pidana dan agrikultur. Fungsi-fungsi baru tersebut
yaitu :
Tindak pidana yang identik dengan kekerasan,darah atau sebagian kecil dari jaringan otot bisa saja tertinggal di tempat kejadian perkara atau di atas baju
atau di barang-barang lainnya dari milik korban atau tersangka.Jika terjadi tindak pidana pemerkosaan,maka sejumlah kecil dari semencairan sperma dapat
ditemukan pada tubuh korban.Jika terdapat jaringan otot dan semen yang cukup,laboratorium forensik dapat melakukan tes untuk menyimpulkan golongan
85
Neil A. Campbell, International Student Edition Biology, Addison Wesley Longman, Singapore, 2000,h. 369.
86
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
darah atau bagian jaringan otot. Tes-tes tersebut bersifat terbatas.Pertama,tes tersebut memerlukan jaringan otot yang cukup banyak dan cukup
segar.Kedua,dikarenakan terdapat banyak masyarakat dengan golongan darah yang sama atau bagian jaringan otot yang ditemukan sama,penemuan
tersebuthanya dapat mengeliminasi seseorang untuk menjadi tersangka,tidak dapat menjadi bukti dari kesalahan tersangka.
87
Tes DNA dapat mengidentifikasi kesalahan seseorang dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi,dikarenakan dasar sekuens DNA setiap individu itu
unik.Pada penerapan forensik ini,teknologi DNA yang digunakan adalah analisis RFLP.Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang dipisahkan
dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan sampel DNA dari tersangka tersangka tindak pidana pembunuhan contohnya,korban,dan
sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya yang ditemukan pada tempat kejadian perkara.
88
2. Tes DNA Untuk Kepentingan Medis, Industri Farmasi dan Obat-obatan.
Bioteknologi modern telah memberikan kontribusi besar untuk bidang kedokteran.Kegunaan besar terdapat pada diagnosis kesalahan gen manusia dan
penyakit lainnya, khususnya pada terapi gen manusia dan pengembangan vaksin dan obat-obatan lainnya yaitu :
a. Diagnosis Penyakit
Bagian baru dari diagnosis penyakit menular telah dibuka oleh teknologi tes DNA,secara khusus penggunaan PCR dan DNA terlabel untuk melacak patogen
87
Ibid, h. 388.
88
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
yang sulit untuk dilacak.Contohnya karena dasar sekuens dari DNAHIV telah diketahui,maka PCR dapat digunakan untuk menguatkan dan mendeteksi
DNAHIV di dalam darah atau sampel jaringan otot.Hal ini merupakan cara terbaik untuk mendeteksi infeksi lainnya yang sulit untuk dilacak.
Penggunaan teknologi tes DNA untuk mendiagnosis penyakit genetik berjalan semakin cepat.Ilmuwan kedokteran sekarang dapat mendiagnosis lebih
dari 200 penyakit genetik manusia menggunakan teknologi tes DNA.Hingga,ilmuwan dapat mengidentifikasi individu dengan penyakit genetik
sebelum terjadinya gejala-gejala awal penyakit bahkan sebelum individu tersebut dilahirkan.Alel-alel untuk penyakit Huntington’s dan sejumlah penyakit genetik
lainnya sebelumnya dideteksi dengan menggunakan teknologi tes DNA tersebut.
89
Genetika dan tes DNA diperlukan untuk mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya. Beberapa penyakit atau
cacat keturunan pada manusia seperti hemophilia dan thalassemia disebut sebagai karakter subletal karena individu yang mengidapnya jarang hidup hingga
dewasa.
90
b. Terapi Gen Manusia
Setiap gen manusia itu memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter. Tetapi ada beberapa gen yang berinteraksi atau
dipengaruhi gen lain untuk menumbuhkan karakter.
91
89
Ibid, h. 385.
90
Wildan Yatim,op. cit., h. 246.
91
Ibid, h. 217.
Sehingga dapat terjadi perubahan pada bahan genetik. Perubahan genetik dikenal dengan kata mutasi,
Universitas Sumatera Utara
perubahan kromosom disebut sebagai aberrasi, Terjadinya aberrasi biasanya mengakibatkan abnormalitas pada individu. Contoh penyakit dengan perubahan
kromosom yaitu : Sindrom Turner tubuh pendek, dada lebar, tanda kelamin sekunder tidak berkembang, Sindrom Klinefelter suara seperti wanita, fenotip
pria tetapi tumbuh payudara, testis kecil.
92
Pemanfaatan genetik mempunyai potensial untuk secara langsung mengoreksi sebagian penyakit-penyakit genetik tersebut pada individu-
individu.Untuk penyakit genetik apapun dapat dilacak hingga alel yang salah,secara teoritis alel yang salah tersebut dapat diganti dengan alel yang benar
dan berfungsi baik dengan menggunakan teknologi rekombinasi DNA.Alel baru tersebut dapat dimasukkan ke dalam sel-sel somatik dari anak ataupun
dewasa,atau ke dalam sel yang memproduksi gamet atau sel embrio.Contohnya,pada tahun 1994 peneliti kedokteran mengumumkan beberapa
kesuksesan dalam mengobati pasien cystic fibrosis dengan menggunakan nasal spray yang berisi vector untuk membawa alel normal gen cystic fibrosis ke dalam
sel paru-paru.
93
c. Vaksin dan Produk Obat-obatan lainnya
Pada Tahun 1979 di Amerika Serikat dikenal suatu penyakit baru yang menyebabkan seseorang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit ini kemudian
dinamakan AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pada Tahun 1984 Gallo yang seorang peneliti di Lembaga Kanker Amerika Serikat menemukan
bahwa penyakit AIDS tersebut disebabkan oleh virus yang diberi nama
92
Suryo, op. cit., h. 241.
93
Neil A. Campbell, op. cit., h. 386.
Universitas Sumatera Utara
LAVHTLV-III yang saat ini dikenal dengan nama HIV.
94
Berbekal ilmu pengetahuan tentang tes DNA, bioteknologi dan genetik, akhirnya para perusahaan
obat-obatan dari Newport Pharmaceuticals International Inc Amerika Serikat memproduksi obat isoprinosin yang berfungsi untuk membangkitkan sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, dikenal pula obat HPA-23 dan suramin yang kesemuanya vaksin yang ditemukan ini dapat menghambat replikasi virus HIV.
95
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak ada pengobatan yang lebih efektif,pencegahan dengan vaksinasi adalah cara satu-satunya untuk
melawan penyakit tersebut.Vaksin tradisional untuk penyakit yang diebabkan oleh virus terbagi menjadi 2 tipe yaitu : partikel virus yang telah dinon-aktifkan dengan
bahan kimia dan partikel virus aktif yang dilemahkannon-patogen.Dalam kedua kasus tersebut,partikel-partikel virus tersebut cukup sama dengan patogen yang
aktif sehingga memicu respons imun tubuh untuk menciptakan antibodi untuk melawan patogen tersebut.
96
Beberapa cara dalam bioteknologi baru yang sedang digunakan untuk mengubah vaksin tersebut atau memberikan vaksin baru untuk melawan penyakit
tersebut:Pertama yaitu,menggunakan teknik rekombinasi DNA yang dapat menghasilkan sejumlah besar molekul protein spesifik dari kapsul protein di
virus,bakteri atau mikroba lainnya yang mengakibatkan penyakit tersebut.Kedua yaitu,metode ilmu genetik yang dapat dilakukan untuk mengubah gen dari
patogen tersebut untuk melemahkannya.
97
94
Suryo, op. cit., h. 492
95
Ibid, h. 495.
96
Neil A. Campbell, op. cit., h. 387.
97
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Teknologi tes DNA juga telah digunakan untuk menciptakan obat-obatan lainnya.Salah satu daripada penerapan penggabungan gen adalah produksi hormon
mamalia dan protein mamalia lainnya di dalam bakteri.Contoh yang dihasilkan dari teknologi tes DNA yaitu : insulin,hormon pertumbuhan,dan beberapa protein
dari sistem kekebalan tubuh,seperti molekul protein anti-kanker yang disebut interferon. Salah satu contoh teknologi tes DNA yaituinsulin yang merupakan
suatu macam protein yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Gen insulin adalah suatu daerah di dalam DNA yang memiliki informasi
untuk menghasilkan insulin.
98
Dengan teknologi ini, insulin yang juga merupakan hormon polipedtida pertama yang dibuat dari prosedur rekombinasi DNAtelah
diterima dan digunakan untuk mengobati pasien manusia di Amerika Serikat sertahormon pertumbuhan adalah hormon kedua yang dihasilkan melalui prosedur
tersebut.
99
3. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan dan Agrikultur
a. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan
Para Imuwan menerapkan kapabilitas metabolisme kepada organisme- organisme yang akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau membantu
masalah-masalah lingkunganhidup.Sebagai contoh,banyak mikroorganisme yang mampu untuk mengekstraksi logam-logam berat seperti tembaga,timbal dan
nikel,dari lingkungan dan mengubah logam tersebut menjadi bahan seperti tembaga sulfat atau timbal sulfat.Proses kimia selanjutnya dapat mengambil bahan
logam tersebut.Mikroba yang dihasilkan secara rekayasa DNA juga dapat menjadi
98
Suryo, op. cit., h. 490.
99
Neil A. Campbell, op. cit., h. 388.
Universitas Sumatera Utara
berguna dan penting dalam pertambangan dan untuk proses membersihkan limbah pertambangan.Keberagaman metabolisme dari mikroba-mikroba juga digunakan
di dalam pengolahan sampah dan detoksifikasi oleh bahan kimia beracun.Penelitian lanjutan menemukan bahwa mikroba dapat mendetoksifikasi
racun yang spesifik dalam limbah cairan maupun padat.Sebagai contoh,tipe bakteri tertentu telah dikembangkan untuk dapat mendegradasi beberapa bahan-
bahan yang dilepaskan pada saat pencemaran minyak di lingkungan.
100
Bakteri lainnya telah diisolasi untuk reaktif cepat mengubah logam beracun seperti kromium menjadi bahan yang tidak begitu reaktif.Kemampuan
untuk mengubah gen berdampak pada transformasi pada organisme yang mampu bertahan dalam kondisi yang tidak baik dan beracun,tetapi tetap dapat
mendetoksifikasi lingkungan.
101
b. Tes DNA untuk Kepentingan Agrikultur
Para ilmuwan sedang mempelajari lebih dalam tentang genetik tumbuh- tumbuhan dan binatang yang penting untuk agrikultur dan mereka telah memulai
dengan menggunakan ilmu genetik untuk meningkatkan produktivitas agrikultur.
102
Pada bidang peternakan, rekayasa DNA telah diterapkan untuk vaksin penyakit kuku dan mulut yang sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa
dan babi. Sebelum ditemukan rekayasa DNA dan vaksin ini, para peternak harus membantai seluruh ternaknya untuk mencegah penularan.
103
100
Ibid, h. 389.
101
Ibid, h. 390.
102
Ibid.
103
Suryo, op. cit., h. 507.
Universitas Sumatera Utara
Produk-produk baru maupun yang didesain ulang seperti antibodi dan hormon pertumbuhan. Sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan bovine
bovine growth hormon BGH,yang dibuat oleh bakteri E.coli,agar menaikkan produksi susu sebesar 10.Hormon tersebut juga meningkatkan berat badan sapi
pada peternakan sapi. Sejumlah organisme transgenik organisme yang mengandung gen dari spesies yang lain,telah dikembangkan untuk kegunaan
potensi agrikultur.Hewan transgenik,termasuk sapi,kambing dan beberapa spesies ikan komersil telah diproduksi dengan suntikan DNA asing ke dalam inti dari sel
telur atau ke dalam embrio awal.Secara cepat,salmon yang diternak untuk makanan manusia,yang telah diberikan rekayasa genetiknya dengan kloning gen
hormon pertumbuhan dapat mencapai ukuran 1 tahun yang biasanya memerlukan 2sampai 3 tahun pertumbuhan.
104
Rekayasa genetik terhadap tumbuhan telah menghasilkan hal-hal yang positif,terlebih pada kasus dimana kualitas unggul ditentukan dari satu atau hanya
oleh beberapa gen.Contohnya,beberapa perusahaan kimia telah mengembangkan bibit gandum,kapas dan kedelai yang membawa gen bakteri yang membuat
tumbuhan tersebut tahan terhadap herbisida yang banyak digunakan petani untuk mengontrol hama yang berbentuk tanaman lain.Gen ini memberikan kemudahan
untuk menanam bibit sementara memastikan bahwa hama tanaman tersebut juga teratasi.
105
Sejumlah tanaman perkebunan juga telah dibuat sedemikian rupa untuk tahan terhadap infeksi patogen-patogen dan hama serangga.Contohnya,tomat dan
104
Neil A. Campbell, op. cit., h. 391.
105
Ibid, h. 390.
Universitas Sumatera Utara
tanaman tembakau telah dibuat untuk membawa dan bertumbuh dengan gen virus tertentu yang dapat menginfeksi dan merusak tanaman-tanaman.Dengan versi-
versi gen virus ini,tumbuhan-tumbuhan tersebut menjadi tervaksin dengan sendirinya dan tahan terhadap serangan virus-virus tersebut.Tanaman perkebunan
lainnya telah dibuat untuk menahan serangan hama serangga.Menanam tanaman yang tahan hama akan mengurangi kebutuhan akan insektisida untuk bercocok
tanam.
106
Kesuksesan awal dari rekayasa genetik tumbuhan ini telah merevolusi bidang agrikultur.Banyak tanaman yang akan diproduksi dengan memperbesar
manfaat dari tanaman tersebut apakah pada akarnya,daunnya,bunganya,dan lain- lain.Dewasa ini,lebih dari 30 tanaman berbeda sedang dikembangkan dengan
teknik rekombinasi DNA.
107
B. Peranan Tes DNA dalam Proses Penegakan Hukum