Uji autokorelasi Uji Heterokedastisitas

51 Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa grafik histogram pola distribusi tidak melenceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber : lampiran 2 Berdasarkan gambar 4.4 pada grafik normal probability plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.

b. Uji autokorelasi

Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat dibawah ini: Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Dependent Variable: Net Profit Margin 52 a ROA Hasil autokorelasi terhadap ROA akan disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Model Summary b Sumber : lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,767. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi. Dari output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson 1,767 maka data tersebut tidak terjadi autokorelasi. b NPM Hasil autokorelasi terhadap NPM akan disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Sumber : lampiran 3 Model Summary b ,640 a ,502 ,028 11562,23506 1,234 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Corporate Social Responsibility a. Dependent Variable: Net Profit Margin b. Model Summary b ,522 a ,272 ,251 5090,03353 1,767 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Corporate Social Responsi bility a. Dependent Vari able: Return On Assets b. 53 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,234. Cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat apabila nilai Durbin Watson terletak antara -2 sampai +2, maka tidak terjadi autokorelasi. Dari output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson 1,234 maka data tersebut tidak terjadi utokorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2 jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar berikut 1 ROA Gambar 4.5 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 Ret urn On Asset s 25000.00 20000.00 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 Scatterplot Dependent Variable: Return On Assets Sumber : lampiran 3 54 Dari gambar 4.5 scatterplot pada ROA terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk suatu pola tertentu serta tidak tersebar merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisita. 2. NPM Gambar 4.6 Sumber : lampiran 3 Dari gambar 4.6 scatterplot NPM terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak dan membentuk suatu pola tertentu serta tidak tersebar merata baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas

3. Uji Hipotesis a.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121