19
perusahaan yang memilki konsekuensi sosial, lalu auditor sosial akan mengestimasi dan mengukur dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut, 2 Laporan sosial
Berbagai alternative format laporan untuk menyajikan laporan sosial telah dajukan oleh para akedemis dan praktisioner. pendekatan-
pendekatan yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk melaporkan aktivitas-aktivitas pertanggungjawaban sosialnya.
2. Kinerja keuangan
a. Defenisi kinerja keuangan
Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran – ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban Ermayanti, 2009.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya kepada para
pemilik perusahaan. Dalam evaluasi kinerja keuangan tentunya memerlukan standar tertentu baik bersifat eksternal maupun internal.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.
Oleh karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari
keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan,
20
perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku
umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili- hasil dan
kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai kartu skor periodik yang
memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang
memungkinkan analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan pada manfaat serta keterbatasan
yang terkandung didalamnya Sucipto, 2003. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran
mengenai kondisi dan keadaan dari suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat – alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui baik atau
buruknya kondisi keuangan dan prestasi kerja sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran
tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan
antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya
tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus
mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur.
21
Pengukuran dilakukan untuk memperlihatkan kepada para penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa
perusahaan memiliki kredibilitas yang baik Munawir, 1995 : 85. Secara umum semakin bagus kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin
bagus pula nilai perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan perusahaan yang dikeluarkan secara periodic
dimana laporan keuangan akan memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
digunakan oleh investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden di masa mendatang dan resiko atas penilaian tersebut Weston dan
Brigham, 1993. Indikator ini dapat diukur dengan rasio profitabilitas yaitu return on asset ROA dan net profit margin NPM
1 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio
merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan
finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Menurut Harahap 2008, jenis rasio keuangan yang sering digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio rentabilitas profitabilitas. a Rasio likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. rasio-rasio ini dapat
dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos
22
aktiva lancar dan utang lancar. beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas atas
utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar dan hutang.
b Rasio solvabilitas Rasio solvitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. rasio ini dapat dihitung dari pos-pos
yang sifatnya jangka panjang c Rasio rentabilitasprofitabilitas
Rasio rentabilitas profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui semua kemampuan dan sumber
yang ada,seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. beberapa jenis rasio ini antara lain:
margin laba, aset turn over, retun on investment, return on total aset, basic earning power, earning per share, dan contribution margin.
d Rasio leverage
Rasio leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. rasio ini terdiri
dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation
e Rasio aktivitas
23
Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan,
pembelian dan kegiatan lainnya. rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset turn over, dan total aset turn
over. f Rasio pertumbuhan
Rasio pertumbuhan menggambarkan persentasi pertumbuhan pos- pos perusahan dari tahun ke tahun. rasio ini terdiri dari: rasio
kenaikan penjualan, rasio kenaikan laba bersih, earning per share, dan rasio kenaikan deviden per share.
g Rasio penilaian pasar Rasio penilaian pasar merupakan rasio yang lazim digunakan di
pasar modal yang menggambarkan situasikeadaan prestasi prusahaan di pasar modal. rasio ini terdiri dari: price earning ratio
dan market to book value ratio. h Rasio produktivitas
Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan,
rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba terhadap cabang, dan
lainnya.
24
b Review Peneliti Terdahulu
NO Nama Penelitian
Variabel Penelitian Hasil penelitian 1
Julianty 2008
ROA, NPM, PER Penerapan tanggung jawab sosial
perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2
Larasati 2011
CSR, Profitabilitas,
NPM, ROE
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas baik yang ukur menggunakan Net Profit Margin NPM
dan berpengaruh terhadap Return On Aset ROA
3 Chatrine
2008 CSR, ROA dan
NPM Program CSR dan profitabilitas tidak
berhubungan secara nyata
Berdasarkan review terdahulu, Julianty 2008 Pengujian data menggunakan analisi statistik yang menggunakan analisis regresi sederhana untuk
melihat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menggunakan uji t dan adjusted R
2
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumny Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
hipotesis ditolak. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi untuk ROA 0,525 0,05, NPM 0,223 0,05 dan PER 0,387 0,05 sehingga menunjukan
penerapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Larasati 2011 dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengungkapan tanggung jawab sosial atau
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility dengan pengukuran terhadap Profitabilitas yang diukur menggunakan net profit margin
NPM dan ROAReturn On Asset berbeda, dimana hasil penelitiannya adalah hasil analisis pengaruh CSR terhadap profitabilitas perusahaan produsen rokok
25
yaitu pada indicator Net Profit Margin NPM, CSR berpengaruh positif margin laba bersih perusa
haan karena nilai signifikansinya yaitu sebesar 0.0272874 α 0,05 5 Sedangkan hasil analisis pengaruh CSR terhadap profitabilitas
perusahaan produsen rokok dengan indikator Return On Asset ROA memiliki nilai signifikansi sebesar 0.0138757 α 0.05 5 yang artinya CSR berpengaruh
positif terhadap tingkat pengembalian Asset yang dimiliki oleh principal dan investor. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa CSR memiliki
pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dengan indikator pengukuran terhadap margin laba bersih dan tingkat pengembalian Asset perusahaan. Hal ini
tidak sesuai dengan hipotesis yang dilakukan pada awal penelitian dimana pada hipotesis dinyatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
profitabilitas dengan menggunakan skala pengukuran NPM dan ROA Hasil ini memiliki makna yaitu H0 ditolak yang berarti CSR berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan yang diukur melalui NPM dan ROA Maka dari itu peningkatan kegiatan CSR perusahaan berpengaruh terhadap penjualan rokok dan
konsumsi rokok yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Peningkatan penjualan berarti terjadi juga peningkatan produksi rokok yang menyebabkan
peningkatan negatif externalities seperti polusi dari asap rokok yang merusak kesehatan dan juga limbah dari proses produksi. Namun hal tersebut sama sekali
tidak mempengaruhi peningkatan penjualan yang dapat dilihat melalui tingkat profitabilitas produsen rokok tetapi penelitian ini bertolak belakang dengan
penelitian Chatrine 2008 yang menyatakan bahwa Program CSR tidak berhubungan secara nyata terhadap kinerja keuangan yang diproyeksikan dengan
ROA dan NPM.
26
c Kerangka Konseptual
1 Kerangka konseptual
Kinerja keuangan dalam penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini diwakilkan oleh
ROA, dan NPM Perusahaan yang menerapkan CSR dalam aktivitasnya akan berpengaruh pada persepsi masyarakat atas perusahaan tersebut yang
dapat meningkatkan citra dan nilai perusahaan di mata masyarakat serta meningkatkan kepercayaan masyarakat atas produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut, sehingga akan berpengaruh pada peningkatan mutu penjualan yang berdampak pada peningkatan profit atau laba perusahaan
dan menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Kegiatan CSR dapat meningkatkan penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan. Selanjutnya peningkatan laba akan meningkatkan
ROA dan NPM, di mana ROA dan NPM dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan. Perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan yang baik akan mampu menanik investor untuk menanamkan modalnya dan dengan semakin banyaknya orang yang berinvestasi akan
mampu meningkatkan nilai dari perusahaan tersebut. Secara teori menunjukkan bahwa meningkatnya CSR dapat
menyebabkan peningkatan dalam kinerja keuangan dan pada perusahaan besar dengan praktek manajerial yang baik dapat meningkatkan laba
perusahan. Sebaliknya menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosial mengalami laba yang lebih rendah dan kekayaan
27
pemegang saham berkurang, yang pada akhirnya membatasi investasi yang bertanggung jawab secara sosial. Peraturan kepatuhan, sistem dan
manajemen baik dalam pengendalian sumber daya dan polusi harus secara teoritis membuat reputasi sosial antara para pemangku kepentingan, yang
pada akhirnya akan meningkatkan keuangan kinerja. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap lingkungan cukup dapat diprediksi
Secara teoritis terdapat hubungan positif antara kinerja keuangan suatu perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini
dikaitkan dengan teori agensi dengan premis bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membua perusahaan mengungkapkan informasi sosial
lebih besar. Dari sisi teori legitimasi, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan informasi sosial perusahaan. Hal ini didukung
dengan argumentasi bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan manajemen menggangap tidak perlu melaporkan hal-
hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan.
Secara teori, CSR dapat berpengaruh negatif dikarenakan CSR disebabkan karena penerapan program CSR tidak berhasil menarik simpati
masyarakat atas nama perusahaan dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga tidak berdampak signifikan terhadap tingkat
penjualan perusahaan dan laba yang dihasilkan, sedangkan NPM memiliki berpengaruh negatif hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan gagal
menjadikan program CSR sebagai salah satu teknik marketing atas produk yang ditawarkan perusahaan, sehingga tidak berpengaruh terhadap tingkat
28
penjualan dan laba yang di peroleh perusahaan. Program CSR tersebut justru menambah pengeluaran perusahaan dari aktivitas operasionalnya
sehingga berdampak pada berkurangnya laba yang diperoleh. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat disimpulkan
kerangka konseptual sebagai berikut:
2 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya sercara empiris. Berdasarkan
perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah :
a. Penerapan CSR berpengaruh terhadap ROA return on asset b. Penerapan CSR berpengaruh terhadap NPM net profit margin
Corporate Social
Responsiblility
ROA return on Asset
NPM Net Profit
margin
H1
H2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisa hubungan-hubungan antara satu variable dengan variable lainyya atau bagaimana
suatu variable mempengaruhi variable lainnya Umar, 2003:30
B. Populasi dan Sampel
Menurut Hadi 2006: 45, populasi penelitian adalah “keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti. Populasi sebagai kumpulan atau agregasi dari
seluruh elemen-elemen atau individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian”
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 -2011. Metode
pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive judment sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah :
1. perusahaan perkebunan yang mengungkapkan CSR di dalam annual reportnya,
2. perusahaan memiliki laporan tahunan tahun 2009-2011, memiliki data keuangan dan data pasar yang lengkap,
3. perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2009- 2011. Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan pada halaman sebelumnya maka