KETENTUAN UMUM A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB III GANBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

I. KETENTUAN UMUM A. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah sekumpulan orang atau badan yang menurut Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiaban perpajakan termasuk pemungutan pajak dan pemotongan pajak tertentu Pasal 1 ayat 1 UU KUP. Yang wajib mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah wajib pajak yang mempunyai penghasilan. Jadi, orang atau badan yang bertempat tinggal di Indonesia, yang menerima atau memperoleh penghasilan bagi perorangan yang jumlah setahun melampaui batas pajak, yaitu yang mempunyai penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP wajib mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP walaupun kepadanya belum atau tidak dikenakan pajak atau belum atau tidak diberikan Surat Ketetapan Pajak SKP. Semua Wajib Pajak berdasarkan system self-assesment wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dicatat sebagai Wajib Pajak dan sekaligus untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-undang KUP Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 yang terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda Universitas Sumatera Utara pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP juga dipergunakan utuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan, untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen-dokumen perpajakan karena diharuskan untuk mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tetentu yang mewajibkan untuk mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dalam dokumen-dokumen yang diajukan, seperti dokumen impor, dokumen ekspor dan untuk pelaporan Surat Pemberitahuan SPT masa atau tahunan. Keunggulan lain dari mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah bebas fiskal mulai Januari 2009 warga Negara yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP harus membayar fiskal luar negeri sebesar Rp. 2.500.000 setiap kali berangkat ke luar negeri baik lewat bandar udara naik 150 dari sebelumnya, untuk jalur laut tarifnya menjadi Rp. 1.000.000 naik 100 sementara untuk jalur darat belum ada ketetapan. Ada beberapa pengecualian kewajiaban membayar fiskal luar negeri bagi wajib pajak orang pribadi yang berpergian ke luar negeri dilakukan secara otomatis untuk wajib pajak orang pribadi tertentu dengan cara menerbitkan Surat Keterangan Bebas Fiskal Luar Negeri SKBFL, yaitu wajib pajak yang usianya dibawah 21 tahun, orang Asing yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, pejabat perwakilan diplomatik, pejabat perwakilan Organisasi Universitas Sumatera Utara Internasional, warga Negara Indonesia yang mempunyai dokumen resmi penduduk Negara lain, jemaah haji, tenaga kerja Indonesia dengan kartu tenaga kerja luar negeri.

B. Dasar Hukum Pendaftran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP