Tabel 5.7 menunjukkan tingkat kualitas hidup penderita kelainan pigmentasi wajah berdasarkan lama menderita. Gambaran kualitas hidup pada
responden yang menderita 1 tahun menghasilkan efek sangat penting terhadap kualitas hidup sebanyak 51 orang. Sedangkan penderita 1 tahun terbanyak
mengalami efek besar terhadap kualitas hidup sebanyak 4 orang. Dari data tersebut didapatkan rata-rata responden menderita kelainan pigmentasi selama 11
tahun.
5.1.3.3 Gambaran Kualitas Hidup Berdasarkan Tipe Kelainan Pigmentasi Wajah
Tabel 5.8. Gambaran Kualitas Hidup Penderita Kelainan Pigmentasi Wajah Tipe Hipermelanosis
Tabel 5.8 menunjukkan tingkat kualitas hidup penderita kelainan pigmentasi wajah dengan tipe hipermelanosis. Gambaran kualitas hidup pada
responden dengan tipe hipermelanosis terbanyak memiliki efek besar pada kualitas hidup yaitu 35 orang 53,8.
Efek Jumlah
Persentase
Tidak Ada Efek 3
4,6 Efek Kecil
2 3,0
Efek Sedang 14
21,5 Efek Besar
35 53,8
Efek Sangat Penting 11
16,9 Total
65 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Gambaran Kualitas Hidup Penderita Kelainan Pigmentasi Wajah Tipe Hipormelanosis
Tabel 5.9 menunjukkan tingkat kualitas hidup penderita kelainan pigmentasi wajah dengan tipe hipomelanosis. Gambaran kualitas hidup pada
responden dengan tipe hipormelanosis terbanyak memiliki efek besar pada kualitas hidup yaitu 19 orang 54,2.
5.2 Pembahasan
Kelainan pigmentasi atau yang disebut juga sebagai melanosis adalah kelainan pada proses pembentukan pigmen melanin kulit Lubis, 2008. Kelainan
pigmentasi pada wajah dapat mempengaruhi emosional dan psikologis penderita secara signifikan terutama pada penderita wanita yang berpengaruh pada
kepercayaan diri, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup penderita Lubis, 2011.
Dalam penelitian ini, total sampel berjumlah 100 orang penderita kelainan pigmentasi wajah pada pengunjung Posyandu di Kecamatan Medan Labuan. Dari
penelitian ini pada tabel 5.1 perempuan didapatkan jumlah lebih banyak sebanyak 67 orang 67,0. Pada penelitian sebelumnya didapati oleh Febrianti 2004 di
Departemen Kesehatan Ilmu Kulit dan Kelamin FK Universitas IndonesiaRS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta tahun 2004 menunjukkan hasil bahwa
epidemiologi kelainan hiperpigmentasi seperti melasma 97,3 pada perempuan. Perempuan lebih banyak dari pada laki-laki karena dari segi hormonal perempuan
Efek Jumlah
Persentase
Tidak Ada Efek Efek Kecil
4 11,4
Efek Sedang 7
20,0 Efek Besar
19 54,2
Efek Sangat Penting 5
14,2 Total
35 100.0
Universitas Sumatera Utara