O
2
u = nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O
2
t = nilai konsentrasi oksigen yang sebenarnya pada tabel sesuai dengan besarnya suhu Lampiran E.
Barus, 2004, hlm: 59 Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia beserta satuan dan alat yang
digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan Dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan
No Parameter Fisik-Kimia
Satuan Alat
Tempat Pengukuran
1 Temperatur Air
o
C Termometer Air Raksa
In – situ 2
Penetrasi Cahaya cm
Keping Sechii In – situ
3 pH air
- pH meter
In – situ 4
DO Dissolved Oxygen mgl
Metode Winkler In – situ
5 BOD
5
Biochemical Oxygen Demand mgl
Metode Winkler dan Inkubasi Laboratorium
6 COD Chemical Oxygen Demand
mgl Refluks Tetrimetri
Laboratorium 7
Kandungan Substrat Organik Oven dan Tanur
Laboratorium 8
Kejenuhan Oksigen -
In - situ 9
Intensitas Cahaya Candela
Lux meter In - situ
10 Kecepatan Arus
ms Stopwatch
In - situ
2.6 Analisis Data
Data makrozoobentos yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon – Wienner, indeks
ekuitabilitas, indeks similaritas, dan analisis korelasi dengan persamaan sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi K
K =
Sampel Unit
Luas Ulangan
Jenis Suatu
Individu Jumlah
Michael, 1984, hlm: 161
b. Kepadatan Relatif KR
K =
Jenis Seluruh
Kepada Jumlah
Jenis Suatu
Kepada tan
tan
x 100
Brower et al., 1990, hlm: 88
c. Frekuensi Kehadiran FK
KR =
100 x
Ulangan Total
Jumlah Jenis
Suatu Ditempati
yang Ulangan
Jumlah
Dimana nilai FK : 0 - 25
: sangat jarang 25 - 50
: jarang 50 - 75
: banyak 75 - 100 : sangat banyak
Krebs, 1985, hlm: 521
d. Indeks Diversitas Shannon-Wiener H’
H’ =
∑
− pi
pi ln dimana :
H’ = Indeks diversitas Shannon-Wiener
pi = Proporsi spesies ke-i
ln = Logaritma Nature
pi =
∑ ni N Perhitungan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
dengan nilai H’ : 0 H’ 2,302 = Keanekaragaman rendah
2,302 H’ 6,907 = Keanekaragaman sedang
H’ 6,907 = Keanekaragaman tinggi
Krebs, 1985, hlm: 522
e. Indeks Equitabilitas Indeks Keseragaman E
E =
max H
H
dimana : H’
= Indeks diversitas Shannon – Wienner H max
= Keanekaragaman spesies maximum ln S dimana S banyaknya spesies
Krebs, 1985, hlm: 522
f. Indeks Similaritas IS
IS =
100 2
x b
a c
+
dimana:
IS = Indeks Similaritas
a = Jumlah spesies pada lokasi a
b = Jumlah spesies pada lokasi b
c = Jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b
dengan nilai IS : 75 – 100
= Sangat mirip 50 – 75
= Mirip 25 – 50
= Tidak mirip ≤ 25
= Sangat tidak mirip
Suin, 2002, hlm: 42
g. Kejenuhan Oksigen
Kejenuhan Oksigen =
2 2
t O
u O
x 100
Dimana : O
2
u = nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O
2
t = nilai konsentrasi oksigen yang sebenarnya pada tabel sesuai dengan besarnya suhu
Barus, 2004, hlm: 59
h. Analisis Korelasi
Analisis Korelasi pearson merupakan uji statistik untuk mengetahui hubungan faktor fisik kimia perairan dengan nilai keanekragaman. Uji korelasi tersebut dilakukan
dengan metode komputerisasi menggunakan SPSS Ver. 17.00.
Menurut Sugiyono 2006, hlm: 214, tingkat hubungan nilai indeks korelasi dinyatakan sebagai berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,00 Sangat kuat
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Variabel Biotik