Insulin Aloks Struktur TINJAUAN

 Stres Hampir semua jenis stres akan meningkatkan sekresi ACTH oleh kelenjar hipofise anterior. ACTH merangsang korteks adrenal untuk mengeluarkan kortisol. Kortisol ini yang akan meningkatkan pembentukan glukosa Guyton dan Hall, 1997.  Asupan karbohidrat Penurunan dan peningkatan asupan karbohidrat pati mempengaruhi kadar gula dalam darah Sherwood, 1996.

2.5. Insulin

Insulin merupakan hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel- dari pulau Langerhans dan merupakan kelompok sel yang terdiri dari 1 massa pankreas. Insulin adalah salah satu hormon terpenting yang mengkoordinasikan penggunaan energi oleh jaringan. Secara fisiologis, fungsi utama insulin adalah menstimulasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel otot dan hati untuk digunakan sebagai sumber energi atau disimpan dalam bentuk glikogen. Selain itu insulin juga berperan dalam sintesis protein dan lemak serta menekan produksi glukosa hepatik. Dalam pengelolaan DM, insulin digunakan untuk terapi penderita DM tipe-1 tetapi juga tidak jarang digunakan untuk penderita DM tipe-2. Mekanisme kerja insulin ialah insulin berikatan dengan reseptor spesifik yang memiliki reaktivitas tinggi pada membran sel kebanyakan jaringan, termasuk hati, otot dan adiposa. Ini merupakan tahap pertama aliran reaksi yang akhirnya menuju kepada susunan aksi biologis yang Universitas Sumatera Utara beranekara paling cep segera sete Se darah, ma Dampak t keberadaa ialah men proses gli adipose B

2.6 Aloks

Me hewan pe pankreatom bisa digun yang dibe aloksan ka waktu du agam. Pen pat ialah p elah insulin saat setelah aka glukos tersebarnya an insulin p ningkatkan kogenolisis Bessesen, 20 an Sebagai enurut Suha ercobaan, k mi dan pem nakan aloksa erikan secar arena obat i ua sampai ngikatan ins eningkatan n berikatan d h glukosa te a akan seg glukosa k ada jaringa pemindaha s, glukoneog 001 i Diabetoge Gambar 2 armiati 200 keadaan dia mberian zat k an, streptoz ra parenter ni cepat me tiga hari. sulin meni transport dengan rese erserap dan gera terdist ke seluruh j an tersebut. an glukosa genesis dal en

2.1 Struktur

03 pada uji abetes mell kimia. Zat k zotocin, diak ral. Diabeto enimbulkan Aloksan mbulkan a glukosa ke eptor membr n masuk ke tribusi ke jaringan tub Mekanisme darah men lam hati da r Molekul A i farmakolo litus dapat kimia sebag ksosida, adr ogen yang hiperglikem 2,4,5,6,- te aksi luas. R dalam sel ran. dalam siste seluruh jar buh akan m e klasik ker nuju otot d n lipolisis p Aloksan ogi atau bioa diinduksi gai induktor renalin, gluk lazim digun mi yang per etraoxypirim Respon ya l yang terja em peredar ringan tubu meningkatk rja insulin dan menceg pada jaring aktivitas pa dengan ca r diabetoge kagon, EDT unakan adal rmanen dala midin seca ang adi ran uh. kan ini gah gan ada ara en TA lah am ara Universitas Sumatera Utara selektif merusak sel beta dari pulau langerhans dalam pankreas yang mensekresikan hormon insulin. Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang percobaan. Efek diabetogennya bersifat antagonis dengan glutation yang bereaksi dengan gugus Sh-nya. Beberapa hipotesis tentang mekanisme aksi yang telah diajukan antara lain: pembentukan khelat terhadap Zn, interferensi dengan enzim-enzim sel beta serta deaminasi dan dekarboksilasi asam amino. Penelitian terhadap mekanisme kerja aloksan secara invitro menunjukkan bahwa aloksan menginduksi pengeluaran ion kalsium dari mitokondria yang mengakibatkan proses oksidasi terganggu. Keluarnya ion kalsium dari mitokondria ini mengakibatkan ganguan homeostasis yang merupakan awal dari matinya sel Gutteridge dan Halliwell, 1994 dalam Kumalasari, 2005. Aloksan dapat diberikan secara parenteral seperti intravena, intraperitoneal atau subkutan pada hewan percobaan. Dosis aloksan yang diperlukan untuk menginduksi diabetes tergantung pada jenis spesies, status gizi dan jalur pemberian. Pemberian dosis secara intavena yang biasa digunakan untuk menginduksi diabetes pada tikus adalah 65 mgkg BB, sedangkan secara intraperitoneal atau subkutan dosis efektifnya harus 2-3 kali lebih tinggi. Pemberian dosis secara intraperitoneal di bawah 150 mgkg BB mungkin sudah cukup untuk menginduksi diabetes pada tikus Szkudelski, 2001. Universitas Sumatera Utara Hal ini juga harus ditekankan bahwa kisaran dosis diabetogenik dari aloksan cukup sempit dan apabila overdosis dapat menjadi toksik dapat menyebabkan kematian banyak hewan. Kematian yang terjadi kemungkinan besar karena toksisitas nekrotik sel tubular ginjal, khususnya ketika dosis aloksan terlalu tinggi diberikan Szkudelski, 2001. Flekel 1994 dan Prabowo 1997 menambahkan bahwa Peningkatan kadar gula darah akibat pemberian aloksan, bekerja langsung pada sel beta pankreas yang merangsang terbentuknya H 2 O 2 , merusak lisosom sel dan dapat menyebabkan degenerasi dan reabsorbsi sel pankreas sehingga dapat terjadi defisiensi insulin. Aloksan dapat menyebabkan pembentukan senyawa oksigen reaktif yang berasal dari O 2 , oksigen yang bermanfaat untuk pembentukan ATP juga dapat bersifat toksik sehingga menyebabkan kematian sel, senyawa oksigen reaktif yang dihasilkan antara lain: superoksida O 2 _ , radikal bebas hidroksil OH _ dan hidrogen peroksida H 2 O 2 Kumalasari, 2005. Pembentukan senyawa oksigen reaktif didahului oleh reduksi aloksan, dalam sel beta pankreas. Reaksi reduksi ini terjadi dengan adanya agen pereduksi yang berbeda, sejak itu aloksan menampakkan afinitas yang tinggi pada senyawa seluler yang mengandung gugus SH Sulfilhydril yang direduksi oleh gluthation GSH, sistein dan ikatan protein pada kelompok SH yang sangat mudah terkena reaksinya. Walaupun demikian, senyawa pereduksi yang lain seperti askorbat mungkin berperan serta dalam reduksi ini. Diketahui bahwa senyawa penting yang mengandung gugus SH untuk glukosa Universitas Sumatera Utara merangsang pelepasan insulin adalah glukokinase yang menjadi sangat rentan terhadap aloksan. Aloksan bereaksi dengan 2 gugus SH yang terdapat pada sisi ikatan gula glukokinase menghasilkan bentuk ikatan disulfida dan enzim yang inaktif. Glukosa bisa melindungi glukokinase menghalangi jalan masuk aloksan pada sisi SH dari enzim ini. Asam dialurik dibentuk dari hasil reduksi aloksan. Asam dialurik dioksidasi kembali menjadi aloksan melalui siklus redoks untuk membentuk radikal superoksida. Reaksi antara aloksan dan asam dialurik merupakan suatu proses dimana radikal aloksan HA _ dibentuk ketika aloksan direduksi oleh GSH. Radikal superoksida dapat membebaskan ion ferric dan feritin dan mereduksinya menjadi ion ferro Fe 2 + . Fe 3 + juga bisa dioksidasi oleh radikal aloksan Szkudelski, 2001 Kerusakan sel beta pankreas akibat dari induksi aloksan dikarenakan aloksan merupakan penghasil radikal yang menginduksi kerusakan sel beta melalui pembentukan senyawa oksigen reaktif ROS selama metabolisme aloksan. Aloksan direduksi menjadi asam dialurik senyawa oksigen reaktif yang dibentuk selama metabolisme aloksan melalui autooksidasi membentuk asam dialurik menjadi aloksan kembali. Aloksan dan hasil reduksinya asam dialurik mengalami siklus redoks dengan membentuk superoksida O 2 _ yang kemudian superoksida ini dapat mengawali pembentukan senyawa oksigen reaktif ROS lain seperti hidrogen peroksida H 2 O 2 dan radikal bebas hidroksil OH _ melalui reaksi fenton. Senyawa oksigen reaktif yang paling berbahaya bagi organ adalah radikal bebas hidroksil OH _ karena senyawa ini yang paling reaktif menyerang molekul biologis, karena adanya serangan Universitas Sumatera Utara senyawa oksigen reaktif yang berasal dari aloksan inilah maka sel-sel beta pankreas mengalami kerusakan dan berdampak pada penurunan insulin sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat hiperglikemia karena tidak ada yang merubah glukosa menjadi glikogen Kumalasari, 2005. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, meliputi penyiapan hewan percobaan, pengujian efek ekstrak etanol majakani terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan Galur Wistar dengan metode induksi aloksan. Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis variansi ANAVA dengan tingkat kepercayaan 95, dilanjutkan dengan metode uji Duncan untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 18. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi alat-alat gelas laboratorium, neraca listrik Mettler Toledo, neraca hewan GW-1500, Glukometer Nesco Multi Check dan Glucotest strip Nesco Multi Check strip test , spuit, oral sonde, mortir dan stamfer, dan alat laboratorium lainnya.

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah majakani Quercus infectoria G. Olivier. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian adalah aquadest, infus NaCl 0,9 Widatra Bhakti, aloksan Sigma Aldrich, Na- CMC Natrium-Carboxy Methyl Cellulose, metformin Hexpharm Jaya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

10 148 117

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Karakterisasi dan Uji Efek Ekstrak Etanol Teripang Jenis Pearsonothuria graeffei (Semper) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit yang Diinduksi Aloksan

0 30 101

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 2 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 27

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Majakani (Quercus Infectoria G. Olivier) Terhadap Tikus Putih Yang Diinduksi Karagenan

0 0 15

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 30

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 1 25

Uji Efek Ekstrak Etanol Majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

0 0 14