Riwayat hidup Ustadz Rikza Abdullah

33 Pada tahun 2004 ada muallaf dari singapura yang meminta beliau untuk ketemu dan diskusi tentang agama islam, dan muallaf ini memilih untuk bertemu di masjid Al-Hakim karena letaknya yang ada di tengah kota dan mudah dijangkau. Setelah pertemuan itu banyak sekali yang meminta beliau untuk diberi bimbingan agama dan seiring waktu jama’ah pun menjadi banyak dan termasuk di dalamnya ada remaja yang ingin belajar agama akhirnya pengajian ini pun makin ramai didatangi para jama’ah. Sekarang sudah masjil ta’lim ataupun pengajian- pengajian keluarga yang meminta beliau unutk memberikan tausiyah. Para jama’ah sangat menyukai metode yang digunakan beliau karena dalam penyampaian materinya mudah dipahami oleh mad’u. selain cara penyampaiannya mudah dipahami para jama’ah senang dengan jawaban dan argument-argument beliau karena selalu merujuk pada Al- Qur’an sehingga para jama’ah pada saat ikut pengajian bukan hanya mendapatkan ilmu agama tetapi juga belajar Al- Qur’an.

B. Masjid raya Al-Hakim

1. Sejarah Berdirinya Masjid Raya Al-Hakim

Masjid raya AlHakim didirikan oleh bapak H Datuk Hakim Tanthawi dan keluarga sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, Atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan keluarganya. Bermula dari shalat taraweh dan buka puasa bersama di ballroom mandarin hotel pada tahun 1987 yang kemudian di tahun-tahun berikutnya acara 34 serupa di adakan di kediaman bapak H. Datuk Hakim Tanthawi di jalan Tasikmalaya No.4, dan juga acara-acara pengajian ceramah-ceramah yang di hadiri oleh teman-teman kerabat dan warga sekitar. 3 Alhamdulillah selain masjid Al-Hakim ini sudah ada beberapa TPA dan masjid yang dibangun di Temanggung dan Cilember Bogor. Awalnya masjid Al- Hakimini adalah sebuah ruko eks restoran di daerah pertokoan di HOS. Cokroaminoto No.84 menteng,. Di masjid ini diadakan berbagai macam kegiatan keagamaan. Sejak berdirinya masjid ini sampai sekarang merupakan cita-cita H.Datuk Hakim Tanthawi dan beliau memberi sebutan investasi atau penanaman modal akhirat. Selain masjid Al-Hakim ini terlebih dahulu pada tahun 1994 beliau telah mendirikan sebuah yayasan yang di beri nama Yayasan Al-Hakim dengan akte notaris No.281CNPDT.P1994PN Jakarta pusat. melalui yayasan inilah segala perhatian pada syiar islam dicurahkan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. 4 Walaupun beliau telah berpulang kerahmatullah pada tahun 2004, namun cita- cita beliau akan terus dilakukan seperti shalat Jum’at, Pengajian Remaja, Ta’lim Sabtu pagi dan semua kegiatan keagamaan di masjid ini terus dilakukan. Selain itu masjid ini pun ditata dengan interior yang sedemikian bagus sehingga para jama’ah nyaman untuk berlama-lama di dalamnya. 3 Buletin Al-Hakim, Edisi, Mei- Agustus 2010 4 Ibid 35 Jama’ah yang datang ke masjid ini bukan hanya dari daerah menteng tapi juga ada yang dari Bogor, Tangerang dan bekasi, mereka dating untuk melakukan ibadah di masjid ini. Selain masyarakat umum, masjid ini juga selalu di padati oleh para karyawan yang berkantor di sekitar masjid Al-Hakim. Masjid ini terkesan elit karena ber-AC dan juga interiornya. 2. Susunan kepengurusan Masjid Raya Alhakim Pendiri : H.Datuk Hakim Tanthawi Penasehat : KH. Tengku Zulkarnaen H. Srijoko S. Ketua umum : Hj. Jusri Fatma Hakim Ketua Harian : HJ.Navitri Sekertaris : Tikno Pengurs masjid : Risnan Dedy 3. Kegiatan Masjid Raya Al-Hakim Menteng Ada beberapa program kegiatan rutin yang dilakukan di masjid Al-Hakim Menteng adalah sebagai berikut: a. Pengajian Ta’lim Pengajian Ta’lim ini diadakan setiap hari sabtu pagi di mulai dari jam 0.00- 12.00 Wib. Jama’ahnya sebagian besar adalah bapak-bapak dan para ibu-ibu dan sebagiannya adalah kaula muda yang ingin belajar agama. 36 Pengajian ta’lim sabtu pagi ini adalah sebuah kegiatan yang rutin dilakukan di masjid Al-Hakim karena merupakan sebuah keinginan Datuk Hakim sebagai Pendiri Masjid Al-Hakim karena beliau melihat banyak umat yang perlu ilmu agama sehingga beliau melakukan kegiatan rutin ini agar umat muslim bisa menimba ilmu agama. Selain itu Pengajian ini juga diharapakan dapat lebih meningkatkan kualitas keimanan dan persaudaraan antar kaum muslim. b. Dialog Agama Kegiatan ini diawali oleh seorang muallaf dari singapura yang ingin belajar lebih dalam tentang islam. Dan seiring waktu banyak muallaf yang meminta ustadz untuk diberikan pembinaan dan bimbingan tentang agama islam. Pembinaan yang dilakukan olehn Ustadz Rikza Abdullah adalah mengajak para muallaf untuk mempelajari Al- Qur’an dan menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari. Karena pedoman yang ada dalam Al- Qur’an itu sangat meguntungkan bagi kehidupan kita dan terutama dalam hal akhlak. 4. Tahsin Al-Qur’an Tahsin Al- Qur’an ini diasuh oleh Ustadz Effendi Zainuddin dan Ustadz Syahari, kegiatan tahsin ini dilakukan setiap hari dan tidak dipunggut biaya apapun. Kegiatan tahsin Al- Qur’an ini diadakan karena melihat banyak jama’ah yang masih belum bisa membaca Al- Qur’an . 37 Alhamdulillah selama kegiatan ini diadakan banyak jama’ah yang aktif untuk mengikuti tahsin Al- Qur’an di masjid Al-Hakim bahkan bukan hanya dari jama’ah yang aktif masjid Al-Hakim saja namun banyak juga jama’ah dari tempat lain yang datang dan minta bimbingan belajar Al- Qur’an di Al-Hakim.

C. Profil Muallaf

a. Uli Romai’da Hutajulu

Uli Romai’da Hutajulu atau biasa di panggil bu ida sapaan akrab beliau, lahir di jakarta 11 januari 1966. beliau adalah seorang muallaf yang saat ini aktif di pengajian yang bina oleh ustadz Rikza Abdullah, dulu beliau adalah seorang pengganut agama kristen protestan namun kini beliau sudah menjadi seorang muslimah yang taat beribadah. Beliau mengenal islam pada waktu SMA kala itu beliau mempunyai teman yang islam dan beliau sering sekali bermain dan menginap dirumah temannya tersebut dari sinilah beliau mendapat hidayah. Ketika beliau bertamu kerumah temannya beliau merasakan sesuatu yang berbeda dan tidak pernah beliau dapat di rumahnya sendiri, karena dirumah beliau sering mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya dan juga saudara-saudara beliau sendiri sehingga ketika bertamu di rumah temannya dan merasakan kasih sayang dari orang tua temannya ibu ida pun merasa betapa indahnya islam itu. Sehingga beliau pun akhirnya menyatakan untuk masuk islam pada tahun 1992.