Materi dakwah ustadz rikza abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf dimasjid al-hakim menteng

(1)

MATERI DAKWAH USTADZ RIKZA ABDULLAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK MUALLAF DI MASJID AL-HAKIM MENTENG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komuniksai Islam (S.Kom.I)

Oleh

AMALIA ZUL FARIDA NIM : 206051003902

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABTSRAK Amalia Zul Farida

206051003902

Materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di masjid Al-Hakim Menteng

Muallaf adalah orang yang pindah keyakinan dari non-islam menajdi pemeluk islam adalah termasuk kalangan yang dalam ilmu kesejahteraan social dapat dikategorikan kelompok penyandang masalah sosial Orang baru masuk islam atau lebih dikenal muallaf sangat membutuhkan perhatian, karena orang-orang ini setelah masuk islam mereka banyak mendapatkan tekanan dari keluarga atau orang-orang disekitar temapt tinggalnya. Sehingga tidak jarang dari mereka diusir dari tempat tinggal mereka dan tidak jarang pula banyak dari mereka yang mendapatkan siksaan oleh keluarga.

Oleh karena itu orang-orang muallaf perlu perhatian khusus dan perlindunga dari orang-orang disekitarnya dan membutuhkan bimbingan yang dapat meringankan beban mereka setelah berpidah keyakinan dan menjalani hidup mereka seperti biasanya. Dalam hal ini mereka sangat memerlukan bimbingan dalam hal akhlak oleh sebab itu seorang da’i atau pandai memilih materi yang akan disampaikan kepada mereka.

Melihat persoalan di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai bimbingan dan pembinaan. Penelitian yang dilakukan adalah melihat Bagaimanab materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di Masjid Al-Hakim Menteng. Beliau senantiasa memberikan pembinaan kepada para mad’u dengan melakukan pertemuan rutin setiap minggu untuk memberikan arahan kepada para mad’u. karena setiap muslim itu mempunyai kewajiban untuk menegakkan agama Allah dan menjalankan Amar ma’ruf nahi munkar serta mengajak manusia ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi oleh AllahSWT. Oleh sebab itu penulis dalam skripsi ini mengambil judul sebagi berikut:

Materi Dakawah Ustadz Rikza Abdullah Dalam Pembinaan Akhlak Muallaf di Masjid Al-Hakim Menteng.

Berdasarkan pembahasan dan perumusan masalah diatas maka penulis mengambil langkah-langkah sebagai berikut: penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data hingga analisis data yang menjawab perumusan masalah yang telah ditentukan. Serta tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman materi dakwah yang disampaikan kepada para mad’u.

Dari uraian diatas penulis menarik kesimpulan bahwasnya setelah menjadi seorang muallaf perlu bimbingan dan perhatian yang banyak dari orang-orang disekitarnya terutama dalam hal akhlak. karena hal ini sangat penting untuk menjadi satu pondasi dalam menjalani hidup seorang muallaf bagaiman semestinya bersikap terhadap saudaranya yang masih non-muslim yang mengusir dari lingkungannya.


(6)

(7)

ii

KATA PENGANTAR











Syukur Alhamdulillah penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yangtelah melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul “Materi Dakwah Ustadz Rikza Abdullah Dalam Pembinaan Akhlak Muallaf di Masjid Al-Hakim Menteng”.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata-1 (S-1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Drs. Wahidin Saputra, MA., Drs. Mahmud Jalal, MA., Drs. Study Rizal LK, MA., sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum., Sebagai Koordinator Teknis Program Non- Reguler Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA., Sebagai Sekretaris Program Non Reguler Sekaligus sebagai Pembimbing terimakasih banyak atas bimbingan dan arahannya.


(8)

iii

3. Drs. Jumroni, M.Si., Sebagai ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan Dra. Umi Musyarofah, MA., sebagai sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

4. Para Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

6. Kedua orang tua, bapak Afonso Y. Branco dan mama Asminah Da costa, serta kedua adik saya tersayang Siti Da costa dan Aprilia da costa yang selalu memberikan dukungan dan doa sejak perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. terimakasih atas kasih sayangnya selama ini.

7. Ibu Fauziah dan Keluarga yang selama ini banyak membantu dan memberikan dukungan dari awal kuliah sampai selesai skripsi ini.

8. Ustadz Rikza Abdullah yang telah bersedia untuk memberikan waktu untuk penelitian ini.

9.Teman-teman Youth Center Al-hakim yang selama ini banyak membantu dan memberi dukungan dari awal kuliah hingga selesai skripsi ini.

10. My Amor Edigar T. Dos Anjos yang selalu membantu dan memberikan dukungan selama pembuatan skripsi ini hingga selesai.

11. Teman- teman Non-Reguler jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang selalu bekerja sama dalam proses belajar.

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per-satu yang telah membantu selama masa pendidikan hingga penyelesaian skripsi.


(9)

iv

Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis siap menerima setiap kritik dan saran untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan untuk pihak-pihak yang membaca skripsi ini.

Jakarta, Februari 2011


(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK --- i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelit ... 5

D. Metodologi Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 8

F. Sistematika Penulisan... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Dakwah ... 10

1. Pengertian ... 10

2. Unsur-unsur Dakwah ... 12

B. Materi ... 16

1. Pengertian ... 16

2. Macam- macam Materi ... 17

C. Pembinaan Akhlak Muallaf ... 23


(11)

vi

2. Pengertian Akhlak ... 24

3. Pengertian Muallaf ... 26

BAB III PROFIL USTADZ RIKZA ABDULLAH, MASJID RAYA AL-HAKIM MENTENG DAN MUALLA A. Profil Ustadz Rikza Abdullah ... 29

B. Masjid raya Al-Hakim ... 33

C. Profil Muallaf... 37

BAB 1V TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN ... 42

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 48

B. Saran-saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan kewajiban setiap individu muslim kapan pun dan di mana pun berada. Berdakwah tidak dapat dilaksanakan dengan alasan-alasan, melainkan harus dengan metode karena yang diseru adalah manusia yang mempunyai pikiran dan pendirian1

Agar tujuan-tujuan dakwah dapat tercapai seperti apa yang diharapkan, maka seorang mubaligh atau da’i sebagai komunikator atau penyampaian pesan dakwah harus mampu mengemas materi agar dapat dikomunikasikan secara efektif.

Dalam upaya menunjang keberhasilan dakwah, seorang da’i dituntut untuk mempunyai strategi dakwah yang bijak dan materi dakwah yang strategis sebagai proses dalam pranata sosial dan keadaan umat. Dengan format tersebut diharapkan pembaharuan mental dan jiwa yang sehat dapat terealisasikan. Dalam sebuah kegiatan dakwah peranan da’i sangatlah esensial, tanpa seorang da’i ajaran Islam hanyalah sebuah ideologi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat. Biar bagaimanapun baiknya ideologi Islam harus disebarkan masyarakat, ia akan tetap sebagai ide, ia akan tetap sebagai cita-cita yang tidak terwujud jika tidak manusia yang menyebarkannya.2

1

Nana Rukman, Masjid dan Dakwah, ( Jakarta : Almawardi,2002), Cet. Ke -1, h. 164

2Ya’qub Hamzah,


(13)

2

Tersebarnya agama di berbagai pelosok dunia adalah disebabkan oleh berbagai faktor, baik sosial politik maupun agama akan tetapi disamping itu satu faktor yang paling kuat dan menentukan adalah kemauan dan kegiatan yang tak kenal lelah dari para mubaligh Islam yang Nabi sendiri sebagai contoh utamanya telah berjuang mengajak orang-orang kafir masuk Islam.

Berdasarkan hal tersebut, setiap muslim mempunyai hak dan kewajiban menegakkan agama Allah dan menjalankan amar ma’ruf nahi munkar serta mengajak manusia ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT.

Sebagai firman Allah SWT Surat An-Nahl : 125











Artinya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ayat di atas memberikan pedoman / ajaran-ajaran pokok untuk dijadikan patokan bagaimana seharusnya cara-cara melaksanakan dakwah, yakni harus dilakukan dengan materi dan pendekatan yang bersifat persuasif penuh hikmah dengan cara pengajaran yang baik, serta tidak dibenarkan adanya cara yang bersifat memaksa. Oleh karena itu, dalam penyampaian dakwahnya seorang da’i memerlukan disiplin keilmuan dan materi dalam penyampaian, sedangkan dakwah


(14)

3

dalam arti yang luas adalah kewajiban yang harus dipikul oleh tiap-tiap muslim dan muslimah menhindar darinya, tidak boleh seorang muslim dan muslimah menghindar darinya.

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, guna memberikan pedoman hidup kepada umat manusia sepanjang masa. Al-Qur’an memberikan pedoman hidup dalam bidang aqidah, ibadah, akhlak dan muamala dunia atau pembinaan masyarakat dan pengolahan dunia yang menjalin para penganutnya untuk memperolah kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat, Al-Qur’an juga memberikan petunjuk hidup kepada umat manusia untuk menjalin hidup di dunia secara tepat, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk ciptaan Allah yang akhirnya akan kembali kepadanya untuk memetik hasil perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.

Menekankan pada nilai baik dan buruk perbuatan manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Pembahasan tentang akhlak sanagt penting, jika Al-Qur’an memberikan petunjuk hidup kepada manusia untuk melaoprkan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk, maka tidak ada salahnya dikatakan bahwa hakeketnya Al-Qur’an memberikan pedoman hidup dalam akhlak, tetapi dengan pengertiannya yang luas.3

Selanjutnya dalam suasana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, masalah hakekat manusia dan kehidupan manusia semakin santer

3Ahmad Syafi’i Maarif dan Said Tuhu leley (ed)

Al-Qur’an dan Tantangan Modernisasi,


(15)

4

dibahas. Masalah ini memang cukup penting, karena itu merupakan titik tolak dalam memberikan pembatasan fungsi manusia dalam kehidupan ini, urgensi pembahasan ini lebih terasa lagi setelah disadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi selama ini nilai-nilainya tidak tunduk di bawah nilai-nilai spiritual.

Seiring dengan kemajuan zaman itu terdapat suatu kontradiksi yang menyolok antara kemajuan sektor teknologi di satu pihak, dan kemerosotan akhlak di pihak lainnya. Tidak aneh lagi bagi kita mendengar atau mendapat berita di televisi ataupun media cetak yang membuat kita takut, baik yang terjadi di dalam negeri ataupun luar negeri, misalnya pemerkosaan, pembunuhan, narkoba yang telah merusak pikiran kita. Hal ini sangat berhubungan erat dengan bimbingan Islam dalam peran pencarian diri dan makna hidup.

Proses sosialisasi ini tidak selamanya lancar, tidak selalu mudah bagi muallaf atau orang yang berpindah agama dalam merubah kebiasaan-kebiasaannya sebelum masuk Islam, bukan hal mudah untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama sampai dengan mengenal agama Islam.

Ustadz Rikza Abdullah adalah satu dari banyak ustadz yang menyampaikan dakwahnya di berbagai tempat dan masjid diantaranya adalah di masjid raya Al-Hakim Menteng. Cara dan materi yang disampaikan kepada para muallaf terutama dalam masalah Akhlak sangat efektif dan efisien sehingga mudah bagi para muallaf untuk menerima dan mengikuti apa yang disampaikan beliau. Selain itu beliau juga selalu menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris dalam menyampaikan materi agar para muallaf dari luar negeri dapat memahami materi yang disampaikan.


(16)

5

Atas dasar inilah penulis tertarik untuk mengkaji dan mengangkat materi apa yang Ustadz Rizka Abullah sampaikan dalam aktivitas dakwahnya. Maka penulis mengangkat kajian ini dalam bentuk skripsi yang berjudul “MATERI DAKWAH

USTADZ RIKZA ABDULLAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK

MUALLAF DI MASJID AL HAKIM MENTENG”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sesuai uraian latar belakang di atas dan agar penulisan ini lebih terarah, maka penulis membatasi hanya pada materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di masjid Al Hakim Menteng

2 perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka permasalahan yang akan ditelilti sebagai berikut : “Bagaimana materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di masjid Al Hakim Menteng ?

C. Tujuan dan manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana materi dakwah Ustadz Rikza abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di masjid Al Hakim Menteng. Serta ingin mengetahui seberapa pengaruhnya materi-materi yang disampaikan terhadap para mad’u yang muallaf.


(17)

6

2. Manfaat Penelitian sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan pengetahuan dalam upaya mengembangkan studi komunikasi dan dakwah pada masa kini ataupun yang akan datang.

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sesuai dalam peningkatan mutu dakwah pada da’i atau calon da’i terhadap maksudnya. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya pada jurusan komunikasi dan penyiaran Islam dalam penyampaian pesannya kepada para penerima dakwah yang menggunakan materi yang ada.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

materi penelitian yang digunakan adalah materi kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang terlihat sebagai objek.

Menurut Kirk dan Miller seperti yang dikutip oleh Lexi J. Moleong memberikan pengertian kualitatif sebagai tradisi penelitian yang bergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang di sekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.4

4

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), Cet.


(18)

7

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di masjid Raya Al Hakim menteng Jl.HOS. Cokroaminoto no84 menteng tempat dimana beliau melakukan pembinaan, agar dapat melihat langsung proses bagaimana Ustadz Rikza Abdullah dalam pembinaan akhlak muallaf di masjid Al Hakim. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2010.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam permasalahan ini yang menjadi subjek penelitian adalah Ustadz Rikza Abdullah, dan yang menjadi objek penelitian adalah materi-materi yang disampaikan dalam aktivitas dakwah Ustadz Rikza Abdullah.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

wancara (intervew), yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang langsung secara lisan, dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan.5 Dari peserta pengajian.

b. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap apa yang diteliti merupakan deskripsi secara sistematis tentang kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti

5

Khalid Narbuko & Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 1997),


(19)

8

E Tinjauan Pustaka

Muallaf adalah orang-orang yang baru pindah keyakinan dari non-islam menjadi pemeluk agama islam adalah termasuk kalangan yang dalam ilmu kesejahteraan sosial disebut atau dikategorikan sebagai kelompok penyandang masalah sosial. Hal ini perlu perhatian khusus dari para pemuka agama maupun para da’i karena seorang yang memilih meninggalkan agama lamanya akan menghadapi banyak masalah baik itu masalah dengan keluarga sendiri maupun dengan masyrakat ditempat tinggalnya.

Oleh karena itu para muallaf ini perlu perhatian khusus dan perlindungan dari orang-orang disekitarnya dan membutuhkan bimbingan yang sekiranya dapat meringankan beban hidup mereka setelah menjadi seorang muslim.

Masalah pembinaan muallaf inipun dapat petunjuk teknis yang memiliki pijakan dan landasan hukum yaitu landasan ideal dan landasan konstitusional. Landasan ideal yaitu terdapat pada surat An-Nahl ayat 125 dan surat Ali Imran ayat 104.

Dua petunjuk di atas menjadi dasar dan tuntunan bagi kita seorang muslim untuk melindungi saudara kita yaitu yang muallaf. Semoga dengan landasan tersebut kita semua saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Karena haltersebut sudsh menjadi kewajiban bagi setiapmuslim yang mampu melaksanakan dakwah.

Dengan memberikan tuntunan yang baik berarti kita sudah memberikan satu bukti kasih saynag yang diajarkan islam kepada kita. Semoga melalui pembinaan dalam


(20)

9

hal akhlak dapat memberikan satu perubahan yang positif kepadapara muallaf dan mampu menjadi seorang muslim yang taat dalam beribadah dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan baik.

F. Sistematika penulisan

Penulisan skripsi ini dibahas dalam lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I :Pendahuluan, mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistem penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis, dalam bab ini dibahas pengertian dakwah, pengertian materi dakwah, unsur-unsur dakwah, macam-macam materi dakwah, pengertian pembinaan, pengertian akhlak, muallaf.

BAB III : Profil Ustadz Rikza Abdullah meliputi riwayat hidup, riwayat pendidikan, aktivitas Ustadz Rikza Abdullah, profil muallaf dan sejarah singkat masjid Al Hakim Menteng.

BAB IV : Temuan dan Analisis Data Lapangan

BAB V : Penutup, merupakan kesimpulan dan saran-saran. Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(21)

(22)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.Dakwah 1. Pengertian a. Menurut bahasa

Ditinjau dari segi bahasa dakwah berarti : panggilan,seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut masdar, sedang bentuk kata kerja atau fiilnya adalah da’a yad’u yang berarti memanggil, menyeru,mengajak.1

Dalam kamus Besar bahasa indonesia, kata “dakwah” terbagi dua arti yaitu: 1. Penyiaran

2. penyiaran agama dan pengembangan di kalangan masyarakat untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama2.

Al-Qur’an sebagai rujukan dakwah banyak menyentuh aspek-aspek yang berkaitan dengan kebutuhan dan kewajiban manusia untuk berdakwah.

b. Dakwah menurut terminologi (istilah)

Secara terminologi dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran islam atau proses mengajak manusia menuju ke jalan Allah, yaitu Al-Islam.

1

Abdul Rosad Saleh, Manajemen Dakwah, Jakarta: Bulan Bintang, h.7

2

WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998),


(23)

Proses mengajak manusia menuju ke jalan Allah tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yaitu: subjek dakwah (da’i), materi dakwah, metode dakwah, media dakwah dan objek dakwah3.

Banyak ahli atau pakar yang berusaha mendefenisikan dakwah. Secara defenitif dakwah dirumuskan para ahli dalam teks dan konteks yang bervariasi4 .

1. Menurut Hamzah Ya’qub dakwah adalah mengajak umat manusia dengan

hikmah dan kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya5. 2. Quraish Shihab mendefenisikan dakwah adalah seruan atau ajakan menuju kepada keinsyafan atau usaha untuk mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun terhadap masyarakat6.

3. HMS. Nasarudin Latif dakwah artinya setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqidah dan syari’ah serta akhlak islamiyah.

4. Syehk Ali Mahfudz dakwah mengajak (mendorong) manusia untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk, menyeruh mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3

Wardi Bahtiar, Metodologi Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h.31.

4

Ibid, h.31.

5 Hamzah Ya’qub,

Publisitik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV. Diponegoro, 1981), h.13.

6

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peranan Wahyu dalam Kehidupan


(24)

5. Thoha Yahya Omar dakwah ialah mengajak manuusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat7.

2. Unsur-Unsur Dakwah

Dakwah mempunyai unsur-unsur yang tidak terlepas dari kegiatannya. Oleh karena itu dakwah merupakan suatu bentuk yang khas dan dakwah tidak akan sukses tanpa adanya suatu unsur atau faktor-faktor tertentu, misalnya siapa pelakunya (da’i), siapa sasaran dakwahnya (objek), bagaimana caranya (approach) dan apakah tujuannya (destination).

a.Subjek dakwah

Subjek dakwah adalah orang yang melakukan dakwah, yaitu orang yang berusaha mengubah situasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT, baik secara individu atau kelompok (organisasi) sekaligus sebagai pemberi informasi dan pembawa misi atau lebih jelas disebut dengan da’i.8

Pada prinsipnya setiap individu seorang muslim ataupun muslimah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan dakwah islamiyah, paling tidak untuk dirinya sendiri dan keluarganya.

7

Ibid, h.22-24

8

. M. Hafi Ashari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993) cet


(25)

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran (QS. At-Tahrim:6).9

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Dengan demikian dapat dipahami setiap bahwa setiap orang yang menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam, maka secara otomatis ia memikul suatu kewajiban untuk melaksanakan dakwah.

b. Objek Dakwah

Adapun objek dakwah ini disebut mad’u atau sasaran dakwah, mereka adalah salah satu unsur yang penting di dalam sistem dakwah yang tidak kalah penting peranannya dibandingkan dengan unsur-unsur dakwah yang lain.10

Oleh karena itu, masalah masyarakat atau sasaran dakwah ini haruslah dipelajari dengan sebaik-baiknya sebelum melangkah keaktifitas dakwah yang sebenarnya. Maka dari itu sebagai bekal dakwah bagi seorang da’i atau mubaligh hendaknya melengkapi dirinya dengan beberapa pengetahuan dan pengalaman yang erat hubunganya dengan masalah masyarakat. Dengan demikian, seorang juru

9 . Departeman Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Lajnah pentahsin

mushaf Al-Qur’an, 2000)

10

. Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), cet


(26)

dakwah harus mampu menyesuaikan sasaran dakwah yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik.

c. Metode Dakwah

Dapat dipahami bahwa metode dakwah adalah cara bagaimana seorang da’i bisa menempatkan posisi ketika menyampaikan pesan-pesan dakwah sesuai dengan pendengar (Mad’u) yang sedang dan akan dihadapi. Oleh karena itu seorang da’i diharapkan dapat mengetahui latar belakang Mad’u sebelum menyampaikan materinya.

Seorang da’i harus mengetahui dan memahami metode-metode dakwah yang akan

digunakan, sebab dengan mengetahui metode dakwah dapat menentukan metode apa yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan dakwah dengan kondisi dan situasi tertentu, sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami dan diaplikasikan oleh mad’u dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berarti menggunakan suatu metode yang dapat memungkinkan untuk mencapai tujuan yang maksimal sesuai dengan apa yang diharaapkan da’i dan masyarakat. Dengan demikian dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:

                  

serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.


(27)

Dari ayat tersebut menunjukan bahwa metode dakwah itu meliputi tiga cakupan diantaranya adalah : Al- Hikmah (cara yang bijaksana), Al-Mau’idzatul hasanah

(nasihat yang baik), Al-Mujadalah Hiya Ahsan (berdebat atau berdiskusi dengan cara yang baik).

d. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan tertentu atau proses dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan ini dimaksudkan untuk memberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Sebab tanpa adanya tujuan yang jadi seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Tujuan dakwah merupakan salah satu unsur dakwah yang saling membantu antara satu dengan yang lainnya, mempengaruhi dan saling berhubungan.

Adapun tujuan dakwah menurut Asmuni Syukir adalah sebagai berikut:

a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT

b. Membina mental agama islam bagi kaum Muallaf (mereka yang masuk islam dan masih menghawatirkan tentang keimanan dan keislamnya yang baru) c. Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah SWT d. Mendidik dan maengajar anak-anak agar tidak tidak menyimpang dari fitrahnya

Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktvitas dakwah yang sama pentingnya dari unsur-unsur lain, bahkan lebih dari itu tujuan dakwah sangat


(28)

menentukan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah, sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau berpengaruh pada tujuan dakwah.

e. Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai, namun secara umum bahwa materi adalah mencakup ajaran islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber ajaran islam. Karena sangat luasnya ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist, maka seorang

da’i harus cermat dan mampu dalam memilih materi dakwah yang akan

disampaikan kepada mad’u dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi

masyarakat. Materi dakwah dapat di kelompokan menjadi a. Aqidah (keimanan) b. syariah (ibadah dan muammalah) c. akhlak

B. Materi 1. Pengertian

materi adalah mencakup ajaran islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber ajaran islam. Karena sangat luasnya ajaran yang terkandung dalam

Al-Qur’an dan Hadist, maka seorang da’i harus cermat dan mampu dalam memilih

materi dakwah yang akan disampaikan kepada mad’u denhgan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat. Materi dakwah dapat di kelompokan menjadi a. Aqidah (keimanan) b. syariah (ibadah dan muammalah) c. akhlak


(29)

materi dakwah merupakan unsur dakwah yang penting, seorang da’i dituntut untuk meyampaikan materi dengan baik kepada mad’u, agar pesan dakwah dapat diterima dan mencapai keberhasilan yang optimal. Materi dalam berdakwah pada dasarnya bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.

Moh natsir membagi materi dakwah dalam tiga bagian pokok a. menyempurnakan hubungan manusia dengan Allah Swt. b. Menyempurnakan hubungan manusia dengan manusia c. Mengadakan keseimbangan antara keduanya.11

2. Macam-macam Materi Dakwah a. Aqidah

Kata-kata aqidah mungkin tidak asing lagi di telinga, secara etimologi aqidah alqadu yang berarti ikatan, simpulan, pengukuhan atau mudahnya disebut keyakinan. Sedangkan menurut istilah pengertian aqidah dibagi dua macam: pengertian umum dan khusus. Pengertian secara umum seperti yang diungkapkan oleh Masyhur Amin.

Aqidah merupakan pedoman bagi setiap muslim, aqidah merupakan dasar yang menjadi arah kehidupan muslim. Aqidah merupakan tema bagi dakwah nabi Muhammad Saw ketika pertama kali beliau melakukan dakwah di mekkah dan tujuan utama bagi rasul-rasul yang diutus sebelumnya. Aqidah merupakan keimanan kepada Allah Swt, para malaikat, kitab-kitab yang diwahyukan kepada

11


(30)

rasul-rasul, hari kiamat dan adanya qodho dan qodar serta masalah-masalah yang berklaitan denga keimanan12.

Secara khusus pengertian aqidah adalah keyakinan bathinia yang mencakup dalam rukun iman, namun permasalahannya tidak hanya yang wajib dipercaya saja tapi mencakup juga persoalan yang dilarang oleh agama.

Aqidah merupakan materi yang wajib disampaikan oleh para da’i dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang keyakinan kaum muslim terhadap keberadaan Allah Swt dengan segala kemahakuasaanNya, maka akan menambah kecintaan para objek dakwah terhadap Tuhannya, sehingga terlahir pribadi-pribadi muslim yang taat dan patuh akan perintah dan larangan Allah Swt. b. Syariah

Secara etimologi kata syariah berasal dari bahasa Arab yang berarti jalan. Secara terminologi pengertian dari syariah adalah ketentuan atau norma iilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (muamalah)13.

Seperti dijelaskan di atas bahwa pembahasan syariah yang pertama dengan khaliq, yaitu konsep ibadah pokok terdapat rukun islam terdiri empat macam (syahadat, shalat, puasa, dan pergi naik haji bagi yang mampu).

12

Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997),

h. 11

13 E. Hasan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi pembinaan IMTAQ dan


(31)

Yang kedua syariah membahas tentang muamalah yaitu hubungan manusia dengan manusia, bahwasanya islam mengatur hubungan sosial kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, agar tercipta harmonisasi dan kerukunan dalam bermasyarakat, secara terperinci baik hubungan syariah tentang ibadah dan muamalah terdapat dalam buku fiqih yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadist serta Ijtihad para ulama.

c. Akhlak

Secara terminologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata khuliqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara terminologi Abudin Nata mendefenisikan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi sebuah kepribadian.

Akhlak merupakan materi dakwah yang juga sangat penting untuk disampaikan, Rasulullah Saw sendiri misi utama diturunkannya kemuka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena akhlak merupakan perilaku dan perbuatan manusia yang menentukan apakah orang tersebut baik atau buruknya dimata Allah dan lingkungan sosialnya

1. Sumber dan Macam- macam Akhlak a. Sumber Akhlak

persoalan “akhlak” didalam islam banyak dibicarakan dan dimuat dalam al-Hadist sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari bagi yang


(32)

mestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui,apakah akhlak itu terpuju atau tercela, benaratau salah.

Kita telah mengetahui akhlak islam adalah merupakan sistem moral atau akhlak yang berdasarkan islam, yakni bertitik tolak dari aqidah yang diwahyukan Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan.

Akhlak islam karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada kepercayaan Tuhan, maka tentunya sesuai dengan dasar dari agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok dari pada akhlak adalah al-Qur’an dan Hadist yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiri.14

Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa segala perbuatan atau tindakan manusia apapun bentuknya pada hakekatnya adalah bermaksud mencapai kebahagiaan, sedangkan untuk mencapai kebahagiaan menurut sistem moral atau akhlak yang agamis ( islam) dapat dicapai dengan menuruti perintah Allah yakni dengan menjauhi segala larangannya dan mengerjakan segala perintahnya, sebagaimana yang tertera dalam pedoman dasar hidup bagi setiap muslim yakni al-Qur’an dan al-Hadist.

b. Macam-macam Akhlak 1. akhlak al-karimah

akhlak al-karimah atau akhlak yang mulia sangat banyak jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

14


(33)

a. akhlak terhadap Allah.

akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan selain allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.

b. akhlak terhadap diri sendiri

akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat di artikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.

d. akhlak terhadap sesama manusia.

Manusia adalah mahkluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerja sama dan saling tolong-menolong dengan orang lain. Islam mengajurkan berakhlak yang hbaik kepada saudara,karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.15

Jadi,manusia menyaksikan dan menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya keutamaan yang tidak terbilang dan karunia kenikmatan yang tidak bisa dihitung banyaknya, semua itu perlu disyukuri denga berdzikir dengan hati.

15


(34)

2. Akhlak Al-Mazmumah

Akhlak Al-Mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik sebagaimana tersebut diatas. Dalam ajaran islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahamidengan benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.

Adapun akhlak tercela itu adalah sebagai berikut:

Berbohong adalah memebrikan atau menyampaikan suatu informasi yang yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Sebagi muslim yang baik sebaiknya kita menghindari sufat bohong tersebut.

Takabur (sombong) adalah merasa atau mengakui dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain sehingga semua orang disekitarnya dianggap rendah oleh orang yang memiliki sifat tersebut.

Dengki adalah rasa atau sikap tidak senang atas apa yang diperoleh orang lain. Oarng yang meiliki sifat seprti ini biasanya tidak senang melihat orang lain bahagia.

Bakhil atau kikir adalah sukar baginya mengurangi kenikmatan yang diberikan Allah padanya sehingga orang tersebut lebih suka hidup sendiri darp pada barbaur denga orang disekitanya.


(35)

Sebagaimana diuraikan diatas maka akhlak dalam wujud pengalamannya di bedakan menjadi dua: akhlak terpujidan akhlak tercela. Jika sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik maka itulah akhlak terpuji, sedangkan jika ia sesuai dengan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya dan melahirkan perbuatan-perbuatan yang buruk, maka itulah yang dinamakan akhlak tercela.

C.Pembinaan Akhlak Muallaf 1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata “ bina “ yang berarti bangun, bentuk. Apabila di beri awalan me-maka menjadi membina, yang artinya membangun, mendirikan, mengusahakan supaya lebih baik sehingga pembinaan mengandung arti proses tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.16

Pembinaan dapat juga diartikan sebagai penerimaan, pelayanan, perlindungan, pemberdayaan dan peningkatan pemahaman kepada muallaf mengenai islam dari dari aspek Aqidah, syariah dan akhlak dan lain-lain agar para muallaf merasa aman, terbantu dan terlindungi.terwadahi dalam komunitas agama barunya.

Islam mempunyai enam aspek yaitu, keimanan kepada Allah, kepada malaikat, kepada kitab-kitabnya, iman kepada Rasulnya, pada hari akhir dan iman kepada ketentuan yang telah di kehendaki. Dan seluruh aspek ini merupakan hal yang

16

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota, Evaluasi Terhadap Eksistensi Bapinroh, (Jakarta:


(36)

ghaib, kita tidak mampu menangkapnya dengan panca indra hal ini yang tampak membingungkan kita bagaimana cara menjelaskan kepada anak. Dengan cara apa kita menanamkan enam aspek keimanan tersebut padanya, dan bagaimana kita bisa mengespresikan keimanan mereka. Namun apabila kita mencoba mempelajari proses kehidupan Rasulullah dengan segala yang telah beliau ajarkan, kita akan memperoleh sebuah jawaban berbagai pertanyaan tadi. Kita akan menemukan lima pola dasar pembinaan akidah seperti, membacakan kalimat tauhid pada anak, menanamkan kecintaan pada Allah, pada Rasul, mengajarkan Al-Qur’an dan menanamkan nilai perjuangan serta pengorbanan.17

2. Pengertiaan Akhlak

Definisi Akhlak Secara Etimologi

Menurut pendekatan etimologi, perkataan akhlak berasal dari bahasa arab jama dari bentuk mufradnya “khuliqun” yang menurut lugat di artikan : budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkata ’khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan “khaliq” yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti diciptakan.18

Jadi berdasarkan sudut pandang kebahasaan akhlak dalam pengertian sehari-hari disamakan dengan budi pekerti, kesusilaan,sopan santun, tata krama, (versi bahasa

17

Muhammad Nur Abdul Khafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung,

Al-Bayan 1997), h.109

18

Hasanuddin Sinaga, S.Ag. M.A. Pengantar Studi Akhlak (Jakarta, Raja Grafindo


(37)

indonesia) sedang dalam bahasa inggrisnya di samakan dengan istilah moral atau ethic.

Betapapun semua definisi akhlak di atas berbeda kata-katanya, sebenarnya tidak berjauhan maksudnya bahkan artinya berdekatan satu dengan yang lain. Sehingga Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak sebagai berikut:

“ kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.

Dalam pengertian yang hampir sama dengan kesimpulan di atas M.Abdullah Dirraz, mengemukakan definisi akhlaksebagai berikut:

“ Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau akhlak yang jahat) ”.

Selanjutnya menurut Abdullah Dirraz, perbuatan-perbuatan itu manusia di anggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila di penuhi dua syarat yaitu:

1. perbuatan-perbuatan itu di lakukan berulang kali dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

2. perbuatan-perbuatan itu di lakukan karena dorongan emosi-emosi jiwanya, bukan karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar seperti paksaan dari


(38)

orang lain yang menimbulkan kekuatan atau bujukan dengan harapan-harapan yang indah-indah dan lain sbagainya.19

3.Pengertian Muallaf

Muallaf adalah mereka yang baru masuk islam. Dalam arti kata mereka ini orang yang masih mempelajari islam. Intisarinya, para muallaf berasal dari aqidah yang berbeda dengan islam. Sehingga ketika dia menyatakan diri menjadi islam ditandai dengan mengucapakan dua kalimat syahadat, itulah awal hidupnya dengan islam.20

Muallaf atau orang yang baru pindah keyakinan dari non-islam menjadi pemeluk agama islam adalah termasuk kalangan yang dalam ilmu kesejahteraan sosial dapat dikategorikan sebagai kelompok penyandang masalah sosial.21

Orang yang masuk islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan muallaf sangat membutuhkan perhatian, karena orang-orang ini setelah masuk islam mereka mendapatkan banyak tekanan dari keluarga atau dari orang-orang di sekitarnya sehingga. Terkadang mereka di usir dari lingkungan tempat tinggal mereka dan tidak jarang banyak dari mereka ada yang di siksa oleh keluarga mereka karena di anggap telah salah memilih jalan.

19

Hasanuddin Sinaga, S. Ag. M.A. Pengantar Studi Akhlak (Jakarta, raja Grafindo

Indonesia persada, 2004), h.7.

20

.http.parapemikir.com

21


(39)

Di dalam masyarakat yang agamis seperti di indonesia, masalah agama dan keyakinan ke agamaan seseorang telah dipupuk sedemikian rupa melalui institusi keluarga hingga institusi keagamaan yang berkembang di dalam strata sosial atau struktur masyarakat yang ada. Kehidupan beragama dimaksud kemudian menjadi persoalan kelompok dan identitas kelompok.

Oleh karena itu orang-orang muallaf ini perlu perhatian khusus dan perlindungan dari orang-orang di sekitarnya dan membutuhkan bimbingan yang dapat meringankan beban mereka setelah berpindah keyakinan dan menjalani hidup mereka seperti biasa.

Perumusan petunjuk teknis pembinaan muallaf ini memiliki pijakan dan landasan hukum sebagai berikut:

1.Landasan ideal:

Surat An-Nahl ayat 125: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. sesunggunya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ali Imran ayat 104: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.


(40)

pasal 28E Undang-undang Dasar 1945

1. setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali.

2. setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nurani.

pasal 29 Undang-undang Dasar 1945

1.Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.


(41)

29 BAB III

PROFIL USTADZ RIKZA ABDULLAH, MASJID RAYA AL-HAKIM MENTENG DAN MUALLAF

A. Profil Ustadz Rikza Abdullah

1. Riwayat hidup Ustadz Rikza Abdullah

Ustadz Rikza Abdullah yang akrab dipanggil dengan pak Rikza ini Ayahnya bernama KH. Abdullah Umar dan ibunya bernama Hj Saudah. Kedua orang tua ustadz Rikza Abdullah adalah pimpinan pondok pesantren TAHAFFUDHUL QUR’AN yang berlokasi di kudus Jawa Tengah.

Ustadz Rikza Abdullah lahir di Kudus Jawa Tengah pada tanggal 28 Juli 1952. Masa kecil beliau di habiskan di lingkungan pesantren yang di pimpin oleh kedua orang tuanya. Hal ini yang menjadi dorongan bagi beliau untuk senantiasa belajar dan mengajarkan apa yang dipelajrinya kepada orang yang memerlukan ilmu agama.

Beliau adalah seorang penghafal Al-Qur’an, keinginan untuk menghafal Al-Qur’an sudah ada sejak kecil namun belum tercapai karena beliau harus sekolah.sehingga niat itu tertunda hingga beliau lulus Tsanawiyah, Setelah lulus tsanawiyah barulah keinginan utnuk menghafal Al-Qur’an tercapai karena setelah lulus Tsanawiyah beliau mondok di sebuah pesantren khusus menghafal Al-Qur’an di daerah Semarang sebelum melanjutkan sekolah ke SMA.


(42)

30

Sewaktu SD beliau sekolah di madrasah ibtidaiyah TBS kudus, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP ke madrasah Tsanawiyah TBS kudus dari tahun 1964 dan beliau lulus pada tahun 1967.

Setelah lulus tsanawiyah beliau tidak langsung melanjutkan ke SMA tetapi beliau terlabih dahulu mengikuti hafalan Qur’an di sebuah pondok pesantren di daerah Semarang.1 Setelah beberapa tahun menghafal Qur’an lalu beliau melanjutkan sekolahnya ke SMA di PGAN Semarang.

Dan setelah lulus SMA beliau lalu melanjutkan keperguruan tinggi dan kuliah di IKIP Jogja atau universitas Negeri Jogjakarta yang dikenal saat ini di jurusan sastra bahasa, sewaktu kuliah beliau sangat aktif mengikuti organisasi mahasiswa sampai beliau lulus.

Pada tahun 1983 beliau menikah dengan Fauzia Amin, yang menjadi pendamping hidupnya sampai saat ini, dari pernikahannya beliau dikaruniai tiga (3) orang anak, satu orang laki-laki dan dua orang perempuan yaitu :

a.Salman Alfarisi

b. Hanna Muthia

c. Fatimah saidah

Ustadz RikzaAbdullah adalah seorang sosok yang sangat arif dan pandai menempatkan posisinya terhadap para mad’unya seperti yang dikemukakan oleh

1


(43)

31

salah satu peserta pangajian di masjid Al-Hakim. Ustadz Rikza Abdullah adalah seorang ustadz yang cocok untuk pemula seperti saya karena apa yang saya inginkan dari seorang ustadz ada pada diri beliau, dan beliau pun sangat ramah dan selalu memberikan kesempatan kepada madu’nya untuk mengeluarkan pendapat2.

Ustadz Rikza Abdullah adalah seorang yang sangat di senanggi oleh para mad’unya karena sifat kearifan yang dimiliki beliau, sehingga membuat para mad’u selalu ramai mengikuti pengajian yang diisi oleh beliau, selain bertemu di pengajian beliau pun siap untuk siapa saja yang ingin bertemu dengan beliau di luar waktu pengajian untuk sekedar syaring masalah agama. Hal inilah yang sangat di sukai oleh mad’u dari beliau karena beliau sangat meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan kepada orang yang membutuhkan.

2. Pendidikan ustadz Rikza Abdullah

Ketika kecil ustadz Rikza Abdullah sekolah di Madrasah Ibtidaiyah kudus, beliau lulus tahun 1964. Setelah lulus SD, beliau melanjutkan sekolahnya ke SMP masih pada sekolah yang sama yaitu madrasah tsanawiyah kudus dan beliau pun menamatkan sekolahnya.

Setelah lulus SMP belaiu lalu melanjutkan pendidikannya dengan mondok di sebuah pondok pesantren di semarang selama beberapa tahun untuk mendalami ilmu Al-Qur’an karena beliau sangat ingin menghafal Al-Qur’an sebelum beliau

2


(44)

32

melanjutkan sekolahnya ke SMA. Setelah mondok beberapa tahun dan beliau pun sudah menghafal Al-Qur’an lalu beliau melanjutkan kembali sekolahnya ke SMA PGAN Semarang dan akhirnya beliau pun menamatkan sekolah SMA nya dan melanjutkan kuliah di IKIP Jogja atau UNY.

Selama kuliah di IKIP Jogja atau yang sekarang lebih di kenal dengan UNY beliau mengambil jurusan Sastra Bahasa. Dan selama kuliah disana, beliau pun aktif mengikuti organisasi-organisasi mahasiswa sehingga beliau memiliki banyak pengalaman organisasi.

3. Aktivitas ustadz Rikza Abdullah

Aktivitas ustadz Rikza Abdullah sehari-hari adalah seorang wartawan di Jakarta Pos. Namun seiring waktu, beliau pun mulai banyak menyampaikan dakwah kepada orang-orang di sekitarnya yang dirasa beliau membutuhkan ilmu agama. Saat ini selain bekerja sebagai seorang wartawan beliau aktif memberikan ceramah agama di beberapa masjid bahkan dari kantor beliau bekerjapun pernah mengutus beliau ke luar negeri untuk memberikan ceramah.

Bermula dari pertemuanya dengan seorang muallaf dari singapura yang ingin mendalami agama islam, dan muallaf ini lalu mengajak beliau bertemu di masjid Alhakim Menteng untuk berdiskusi masalah agama. Dari sinilah akhirnya beliau mulai menyampaikan dakwahnya. Setelah pertemuan ini keinginan beliau pun semakin kuat untuk menyampaikan dakwah.


(45)

33

Pada tahun 2004 ada muallaf dari singapura yang meminta beliau untuk ketemu dan diskusi tentang agama islam, dan muallaf ini memilih untuk bertemu di masjid Al-Hakim karena letaknya yang ada di tengah kota dan mudah dijangkau. Setelah pertemuan itu banyak sekali yang meminta beliau untuk diberi bimbingan agama dan seiring waktu jama’ah pun menjadi banyak dan termasuk di dalamnya ada remaja yang ingin belajar agama akhirnya pengajian ini pun makin ramai didatangi para jama’ah. Sekarang sudah masjil ta’lim ataupun pengajian -pengajian keluarga yang meminta beliau unutk memberikan tausiyah.

Para jama’ah sangat menyukai metode yang digunakan beliau karena dalam penyampaian materinya mudah dipahami oleh mad’u. selain cara penyampaiannya mudah dipahami para jama’ah senang dengan jawaban dan argument-argument beliau karena selalu merujuk pada Al-Qur’an sehingga para jama’ah pada saat ikut pengajian bukan hanya mendapatkan ilmu agama tetapi juga belajar Al-Qur’an.

B. Masjid raya Al-Hakim

1. Sejarah Berdirinya Masjid Raya Al-Hakim

Masjid raya AlHakim didirikan oleh bapak H Datuk Hakim Tanthawi dan keluarga sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, Atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan keluarganya.

Bermula dari shalat taraweh dan buka puasa bersama di ballroom mandarin hotel pada tahun 1987 yang kemudian di tahun-tahun berikutnya acara


(46)

34

serupa di adakan di kediaman bapak H. Datuk Hakim Tanthawi di jalan Tasikmalaya No.4, dan juga acara-acara pengajian / ceramah-ceramah yang di hadiri oleh teman-teman kerabat dan warga sekitar.3

Alhamdulillah selain masjid Al-Hakim ini sudah ada beberapa TPA dan masjid yang dibangun di Temanggung dan Cilember Bogor. Awalnya masjid Al-Hakimini adalah sebuah ruko eks restoran di daerah pertokoan di HOS. Cokroaminoto No.84 menteng,. Di masjid ini diadakan berbagai macam kegiatan keagamaan. Sejak berdirinya masjid ini sampai sekarang merupakan cita-cita H.Datuk Hakim Tanthawi dan beliau memberi sebutan investasi atau penanaman modal akhirat.

Selain masjid Al-Hakim ini terlebih dahulu pada tahun 1994 beliau telah mendirikan sebuah yayasan yang di beri nama Yayasan Al-Hakim dengan akte notaris No.281/CN/PDT.P/1994/PN Jakarta pusat. melalui yayasan inilah segala perhatian pada syiar islam dicurahkan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan.4

Walaupun beliau telah berpulang kerahmatullah pada tahun 2004, namun cita-cita beliau akan terus dilakukan seperti shalat Jum’at, Pengajian Remaja, Ta’lim Sabtu pagi dan semua kegiatan keagamaan di masjid ini terus dilakukan. Selain itu masjid ini pun ditata dengan interior yang sedemikian bagus sehingga para jama’ah nyaman untuk berlama-lama di dalamnya.

3

Buletin Al-Hakim, Edisi, Mei- Agustus 2010

4


(47)

35

Jama’ah yang datang ke masjid ini bukan hanya dari daerah menteng tapi juga ada yang dari Bogor, Tangerang dan bekasi, mereka dating untuk melakukan ibadah di masjid ini. Selain masyarakat umum, masjid ini juga selalu di padati oleh para karyawan yang berkantor di sekitar masjid Al-Hakim. Masjid ini terkesan elit karena ber-AC dan juga interiornya.

2. Susunan kepengurusan Masjid Raya Alhakim

Pendiri : H.Datuk Hakim Tanthawi Penasehat : KH. Tengku Zulkarnaen

H. Srijoko S.

Ketua umum : Hj. Jusri Fatma Hakim Ketua Harian : HJ.Navitri

Sekertaris : Tikno

Pengurs masjid : Risnan Dedy

3.Kegiatan Masjid Raya Al-Hakim Menteng

Ada beberapa program kegiatan rutin yang dilakukan di masjid Al-Hakim Menteng adalah sebagai berikut:

a.Pengajian Ta’lim

Pengajian Ta’lim ini diadakan setiap hari sabtu pagi di mulai dari jam !0.00- 12.00 Wib. Jama’ahnya sebagian besar adalah bapak-bapak dan para ibu-ibu dan sebagiannya adalah kaula muda yang ingin belajar agama.


(48)

36

Pengajian ta’lim sabtu pagi ini adalah sebuah kegiatan yang rutin dilakukan di masjid Al-Hakim karena merupakan sebuah keinginan Datuk Hakim sebagai Pendiri Masjid Al-Hakim karena beliau melihat banyak umat yang perlu ilmu agama sehingga beliau melakukan kegiatan rutin ini agar umat muslim bisa menimba ilmu agama. Selain itu Pengajian ini juga diharapakan dapat lebih meningkatkan kualitas keimanan dan persaudaraan antar kaum muslim.

b. Dialog Agama

Kegiatan ini diawali oleh seorang muallaf dari singapura yang ingin belajar lebih dalam tentang islam. Dan seiring waktu banyak muallaf yang meminta ustadz untuk diberikan pembinaan dan bimbingan tentang agama islam.

Pembinaan yang dilakukan olehn Ustadz Rikza Abdullah adalah mengajak para muallaf untuk mempelajari Al-Qur’an dan menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari. Karena pedoman yang ada dalam Al-Qur’an itu sangat meguntungkan bagi kehidupan kita dan terutama dalam hal akhlak.

4.Tahsin Al-Qur’an

Tahsin Al-Qur’an ini diasuh oleh Ustadz Effendi Zainuddin dan Ustadz Syahari, kegiatan tahsin ini dilakukan setiap hari dan tidak dipunggut biaya apapun. Kegiatan tahsin Al-Qur’an ini diadakan karena melihat banyak jama’ah yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an .


(49)

37

Alhamdulillah selama kegiatan ini diadakan banyak jama’ah yang aktif untuk mengikuti tahsin Al-Qur’an di masjid Al-Hakim bahkan bukan hanya dari jama’ah yang aktif masjid Al-Hakim saja namun banyak juga jama’ah dari tempat lain yang datang dan minta bimbingan belajar Al-Qur’an di Al-Hakim.

C. Profil Muallaf

a. Uli Romai’da Hutajulu

Uli Romai’da Hutajulu atau biasa di panggil bu ida sapaan akrab beliau, lahir di jakarta 11 januari 1966. beliau adalah seorang muallaf yang saat ini aktif di pengajian yang bina oleh ustadz Rikza Abdullah, dulu beliau adalah seorang pengganut agama kristen protestan namun kini beliau sudah menjadi seorang muslimah yang taat beribadah.

Beliau mengenal islam pada waktu SMA kala itu beliau mempunyai teman yang islam dan beliau sering sekali bermain dan menginap dirumah temannya tersebut dari sinilah beliau mendapat hidayah.

Ketika beliau bertamu kerumah temannya beliau merasakan sesuatu yang berbeda dan tidak pernah beliau dapat di rumahnya sendiri, karena dirumah beliau sering mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya dan juga saudara-saudara beliau sendiri sehingga ketika bertamu di rumah temannya dan merasakan kasih sayang dari orang tua temannya ibu ida pun merasa betapa indahnya islam itu. Sehingga beliau pun akhirnya menyatakan untuk masuk islam pada tahun 1992.


(50)

38

Setelah masuk islam beliau sering di siksa dan sering mendapat perlakuan kasar dari orang tua dan keluarga besarnya karena beliau dianggap sudah memalukan keluarga karena memilih islam. Beliau akhirnya diusir dari rumah dan tidak dianggap sebagai anak oleh orang tuanya. Saat ini beliau sudah menikah dan memiliki seorang putri namun keluarga beliau tetap tidak mau menerima nya kembali. Alasan beliau memilih islam karena beliau merasakan kelembutan dan kasih sayang yang beliau rasakan sebelum dan sesudah beliau masuk islam itu begitu indah dan tidak ada habisnya.

b. Lisinio soares

Lisinio Soares atau Hidayatullah nama beliau setelah masuk islam pada tahun 2003 di masjid Alhakim menteng. Beliau lahir di Buanomar 27 januari 1983 dan saat ini aktif mengikuti pengajian yang dibina oleh ustadz Rikza Abdullah. Awalnya beliau adalah seorang penganut agama kristen katolik namun setelah beliau kuliah di jakarta dan sering mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus beliau akhirnya beliau pun menyatakan diri untuk masuk islam.

Beliau adalah anak pertama dari tiga bersaudara, setelah beliau masuk islam beliau sempat ada masalah dengan kedua orang tua dan keluarga besarnya yang semuanya adalah penganut agama katolik namun seiring berjalannya waktu orang tuannya dapat memahami pilihan yang beliau tentukan sehingga saat ini beliau sudah kembali menjalin hubungan baik dengan keluargannya.


(51)

39

Sebelum masuk agama islam beliau sering sekali berdiskusi tentang agama islam dengan saudara-saudara dan teman-temannya yang sudah lebih dulu masuk islam alhamdulillah melalui diskusi ini beliau mendapat hidyah dari Allah SWT dan menjadi seorang muslim.

c. Tri Handayani

Tri Handayani atau lebih akrab di sapa dengan mba Tri adalah seoarng ibu rumah tangga yang memiliki dua orang putri. Saat ini beliau aktif mengikuti pengajian yang dibina oleh Ustadz Rikza Abdullah, beliau lahir di solo 8 oktober 1970 dan menjadi seorang muslimah pada tahun 2006 awalnya beliau adalah seorang penganut agama Kristen Katolik yang kerjanya adalah pelayan gereja namun seiring berjalannya waktu belaiu mendapat hidayah islam dan menjadi seorang muslimah. Setelah menjadi muslimah beliau pun mendapat perlakuan kasar dari keluarga bahkan beliau di usir dari keluarga besarnya.

Beliau serimg mendapat siksaan dari sumainnya yang masih beragama katolik namun hal itu tidak membuat beliau untuk berubah dan kembali ke agamanya yang dulu. Saat ini beliau masih tinggal bersama suaminya yang selalu menyiksa beliau tapi karena belaiu rajin dan aktif di pengajian ini sehingga masalah yang di hadapi beliau pun tidak terlalu beliau pikirkan karena ada teman-teman di pengajian yang selalu membantu beliau dalam masalah beliau.

Saat ini beliau pun tidak memeliki pekerjaan tetap dan sangat membutuhkan bantuan dari teman-teman di pengajian ini untuk memenuhi


(52)

40

kehidupan sehari-hari. Beruntung anak-anak beliau tetap bisa bersekolah karena bantuan dari teman-teman di pengajian ini.

Semoga beliau selalu di berikan ketabahan oleh Allah dalam menghadapi segala persoalan hidup yang di hadapi oleh beliau saat ini maupun saat yang akan datang dan tetap berpegang pada ajaran agama Allah SWT.

d. HK. Idris Henoch Rochtjahjono

HK. Idris atau biasa lebih akrab di sapa pak idris adalah seorang muallaf yang ikut pengajian ustadz Rikza Abdullah, beliau lahir di Mataram pada Tanggal 1 Juli 1962. sebelumnya beliau adalah seorang Kristen pantekosta dan menjabat sebagai seorang pendeta.

Namun seiring waktu beliau pun mendapat hidayah dan memilih untuk keluar dari agamnya dan pindah ke agama islam pada tahun 2007, setelah masuk islam beliau pun di musuhi oleh keluarga besarnya dan bahkan dari tempat beliau dulu manjadi pendeta pun melakukan berbagai cara untuk mengajak beliau kembali namun beliau menolak.

Sebelum mengikuti pengajian di Alhakim beliau sempat bingung karena tidak ada tempat untuk ikut pengajian yang cocok namun Alhamdulillah beliau pun bertemu ustadz Rikza dan akhirnya ikut bergabung di pangajian ini.

Selama di pengajian inilah beliau merasa ada suatu cahaya yang menerangi hati beliau karena semua apa yang di sampaikan oleh ustadz Rikza Abdullah membuat dirinya merasa tenang dan damai.


(53)

41

Semoga beliau selalu di beri katabahan dalam menjalani hari-harinya yang penuh tantangan, semoga dengan pembinaan ini beliau dapat melupakan segala persoalan yang ada dan tetap semangat dalam beribadah kepada sang kholik.


(54)

(55)

29 BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

Dalam membahas materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah, setelah mendapatkan data-data lalu diklasifikasikan, maka dapat diketahui bahwasanya materi dakwah Ustadz Rikza Abdullah yaitu mencintai Al-Qur’an dan Hadist artinya beliau senantiasa mengajarkan segala sesuatu mengenai akhlak selalu berdasarkan Al-Qur’an dan hadist.

Melaui pengajian rutin yang dilakukan ini belaiu menunjukankepada para mad’unya bahwasanya pedoman-pedoman dalam Al-Qur’an itu sangat menguntungkan bagi kehidupan ini, terutama dalam mangatasi masalah kehidupan dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,

Menurut beliau Al-Qur’an itu sangat penting untuk dipelajari karena segala persoalan mengenai kehidupan ini serta apa yang kita jalani ini semua terdapat dalam Al-Qur’an sehingga dengan belajar Al-Qur’an kita bisa menjadi seorang yang lebih baik.1

Selain materi tentang Al-Qur’an beliau juga mengajarkan kepada para mad’u masalah mengenai tauhid dan syari’ah karena para mad’u selain diajrkan masalah akhlak perlu juga mengetahui masalah-masalah agama yang lain karena seorang yang baru masuk islam tentu sangat memerlukan bimbingan yang lebih banyak. Baik itu masalah akhlak maupun masalah tauhid dan syariah

1


(56)

30

Selain itu perlu diketahui pendapat ustdz Rikza Abdullah mengenai arti dakwah adalah mengajak orang lain untuk mengikutii pedoman-pedoma yang diberikan Allah dalam Al-qur’an, dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal ini menjadi dasar bagi seorang da’i dalam berdakwah

Dari sini dapat kita lihat apakah sejalan antara materi dakwah yang diajarkan dengan materi dalam yang ada dalam tataran teoritis? Dalam tataran teoritis materi dakwah yang disebutkan yaitu aqidah (keimanan), syariah (Muamallah) dan Akhlak.

Menurut analisa penulis tujuan dakwah dari materi-materi yang diajarkan sesuai dengan apa yang ada ditataran teoritis itu sendiri, karena seorang muallaf perlu memahami keislaman lebih baik lagi sehingga materi-materi yang disampaikan pun harus bervariasi bukan hanya masalah akhlak saja tapi meliputi maslaah-maslah agama yang lain.

Melalui cara diatas Ustadz Rikza ingin mengajak para mad’u agar selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dalam hidup ini. Oleh karena itu beliau selalu memberikan contoh-contoh hidup sesuai dengan apa yang beliau pelajari dalam Al-Qur’an.

Adapun materi-materi yang disampaikan oleh ustadz Rikza Abdullah dalam setiap pertemuannya adalah sebagai berikut:


(57)

31 A.Mencintai Al-Qur’an

Melalui materi ini beliau memberikan penjelasan bagaimana cara seorang muslim dapat memahami al_Qur’an serta dapat mempelajri al-Qur’an dan menjadikanya sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Menurut belaiau materi ini sangat penting karena tidak semua orang muslim bisa mengerti kandungan-kandungan al_qur’an apabila mereka tidak mempelajarinya. Oleh akrena itu materi seprti ini sangat penting untuk dibahas dan disampaikan kepada kaum muslimin bukan hanya kepada mereka yang muallaf tapi juga kepadamereka yang sudah islam dari lahir.

A. Pesan-pesan Surat Al-Fatiha

Materi ini menjelaskan tentang pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat surat al-fatiha karena sebagian dari kaum muslim belum tentu tau makna-makna yang terkandung dalam surat al-fatiha meskipun setiap kali sholat kita selalu membacanya namuntanpa ada penjelasan mengenai masalah tersebtu kita belum tentu mengetahui apa kandungan-kandunagn surat al-fatiha tersebtu. Materi ini dianggap penting agar para mad’u bisa lebih mengerti surat al-fatiha. Karena surat al-fatiha bukan hanya untuk dibaca tapi perlu juga untuk dipahami agar dapat dijadikan sebagai pedoman hidup sehari-hari.

Materi ini sampaikan beliau karena sebagian mad’u belum terlalu memahami surat al-fatiha dan kandungan-kandungannya. Melalui materi ini diharapkan para mad’u adaptlebih memahami dan mengerti surat alfatiha.


(58)

32 B. Menagapai hidup bahagia denga rasa syukur

materi ini menjelaskan bagaimana seorang hamba memposisikan diri dihadapan Allah yang menciptakannya. Seorang hamba harus selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah karena ini merupakan cara seoarang hamba berterimaksih kepada Allah yangtelah memberikan banyak karunia dalam hidupnya.

Apabila seorang hamba tidak menjalankan apa yang diperintahkan Allah kepadanya maka hamba tersebut tidak mensyukuri nikmat yang diberikan padanya. Sebagai manusia ciptaan Allah kita ahrus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada kita dengan selalu berdzikir kepada Allah.

Materi ini mejelaskan apabila ingin mengapai hidup bahagia maka kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat karunia ang telah diberikan kepada kita. Dengan senantiasa menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Hal ini merupakan salah satu akhlak seorang hamba kepada Allah SWT yang telah menciptaknnya dan menberikan nikmta yang tak terhingga.

Berbicara tentang materi dakwah ada beberapa pendapat mad’u mengenai materi dakwah beliau adalahsebagai berikut:

Materi dakwahnya bagus dan cara penyampaiannya juga sangat sesuai dengan pemikiran saya sehingga membuat saya mudah untuk memahami dan mengikuti apa yang disampaikan oleh beliau. Selain itu materi yang disampiakn


(59)

33

sangat membawa dampak postif buat saya pribadi karena sehingga apa yang belum pernah saya dapat ditempat lain disini saya bisa mempelajarinya.2

Dari ucapan mad’u lain:

Selain materinya yang bagus saya senang dengan cara beliau mengajar karena beliau ini selalu memberikan kebebasan untuk para mad’u bertanya dan mengeluarkan pendapat. Saya lebih suka dengan suasan seperti ini karena tidak terfokus satu arah atau hanya sebagai pendengar setia saja3.

Materi dakwah yang disampaikan diharapakan dapat memberikan kemampuan dan kualitas berfikri bagi mad’u yang muallaf sehingga bisa hiduplebih baik dan tidak larut dalam permasalahan yang dihadapinya setelah menjadi seorang muslim,

Selain itu materi-materi yang disampiakn dapat menjadi penyemangat untuk para muallaf dalam mengembangkan kemampuan dan kualitas berfikir muallafdalam mengembangkan konsep diri dan ide-ide muallaf dalam menjalankan aktivitas mereka. Hal ini sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas muallaf karena materi yang disampaikan sesuai dengan pemikiran dan kebutuhan pemahaman para muallaf. Dalam mempelajari ilmu agama yang baru mereka jalani karena apa yang mereka pelajari dulu dan sekarang tentu sangat berbeda jauh oleh karenanya perlu materi-materi yang mudah untuk dipahami.

2

Tia, wawancara, Jakarta 20 maret 2011

3


(60)

34

Pada akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwasnya ajaran islam sangat banyak memberikan dorongan kepada sikap-sikap untuk maju. Kemajuan materi akan terpacu oleh manusia yang yang menggengam materi tersebut. Akhlak adalah perangai yang berakar didalam hati sebagai anugerah dari khalik maha pencipta. Adalah salah satu kenyataan belaka bahwa makhluk manusia mesti terikat erat dengan khalik sang pencipta. Akhlak adalah jembatan yang mendekatkan makhluk dengan khaliknya. Menjadi parameter menilai sempurna atau tidaknya ihsan muslim itu. Melaksanakan agama sama halnya dengan berakhlak sesuai dengan tuntunan agama islam karena itu, agama bukanlah sebuah beban, melainkan adalah sebuah identitas.


(61)

48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian bab demi bab dalam pembahasan skripsi ini,maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Materi-materi yang disampaikan oleh ustadz Rikza Abdullah disini meliputi Aqidah, Muammalah dan Akhlak. materi-materi tersebut di anggap sangat penting untuk disampaikan kepada mad’unya yang muallaf karena para muallaf yang baru mengenal islam perlu ilmu agama yang memadai agar mampu menjalani kehiduoannya dengan baik dan sesuai dengana ajarn islam.

Materi-materi yang disampaikan antara lain: ‘

Pesan-pesan surat Al-fatiha adalah salah satu materi yang disampaikan beliau dalam memberikan bimbingan agama kepada para muallaf karena materi ini dianggap penting. Salah satu kontribusi beliau mengenai materi tersebut adalah beliau menulis sebuah buku berjudulpesan-pesan surat Al-Fatiha yang kemudian di eeadrkan kepadapara mad’u agar bisa mempelajarinya lebih dalam tanpa harus bertatap muka dengan beliau. Materi ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang surat Al-fatiha.

Materi lain yang juga dismapiakn oleh beliau adalah cinta Al-qur’an, materi ini disampaikan beliau kepada para mad’u agar mad’unya dapat senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebnagai pedoman hidup mereka karena beliau merasa apa


(62)

49

yang dipelajari dalam Al-Qur’an itu sangat memberikan manfaat yang begitu besar. Melalui materi ini beliau berharap mad’unya senantiasa mempelajari Al -Qur’an kapan dan dimanapun berada.

Materi- materi yang disampaikan disini diharapkan dapat membentuk sebuah sikap yang baik dan terpuji baim sifat terhadap Allah maupun terhadap sesame manusia karena sebagai manusi ciptaanya Allah kita harus senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada kita. Karena ajaran iuslam sangat banyak memberikan dorongan kepada sikap-sikap untuk maju. Kemajuan materi akan terpacu oleh akhlak manusia yang menggengam materi tersebut. Akhlak adalah perangai yang berakar didalam hati sebagai anugerah dari Allah. Adalah satu kenyataan belaka bahwa makhluk manusia mesti erat kaitan dengan Allah yang telah menciptakan kita, akhlak adalah sebuah jembatan yang mendekatkan dengan sang Khalik. Menjadi parameter menilai sempurna atau tidaknya ihsan seorang muslim itu.


(63)

50

B. Saran saran

Perlu diakui bahwa dakwah yang disampaikan oleh ustadz Rikza dapat dikatakan berhasil terutama dakwah kepada para muallaf. Karena banyak sekali para muallaf yang setelah mengikuti bimbingan beliau bisa berubah baik dari segi sifat maupun akhlak. Beliaupun banyak diminta oleh muallaf dari luar negeri untuk dibimbing hal ini karena kelebihan beliau yang mampu memberikan materi dalam bahasa inggris sehingga para muallaf merasa cocok dengan merode maupun materi yang disampaikan beliau.

Oleh karena itu penulis tertarik meneliti materi beliau. Dan setelah meneliti materi beliau disini penulis memberika saran yang sekiranya dapat menjadi satu pertimbgangan bagi beliau dan da’i lain dalam berdakwah.

Saran penulis:

1. Semangat terus dalam memberikan dakwah terutama kepada para muallaf karena orang-orang muallaf ini perlu bimbingan dan perhatian khusus dari para da’i.

2. Memperbanyak materi yang disampaikan, serta lebih ditingkatkan lagi pertemuannya agar para mad’u tidak lupa dengan materi-materi yang diterima. 3. Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait agar lebih mempermudah jalan

dakwah. Semoga dengan kerjasama dapat menimbulakan efek yang positif dan kekompakan mad’u dan ustadz untuk lebih meninggaktkan pembinaan yang dilakukan.


(64)

(65)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Ahmad Abu dan Narbuko Khalid, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997

Amin Mansyur, Dakwah Islam dan Pesan moral, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1997

Anten Elyas, Ashi Injilizi Arabiq, Mesir: Elyas Modern Press, 1995 Ashari Hafi M, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993 Bahtiar Wardi, Metodologi Umu Komunikasi Dakwah, Jakarta: Logos, 1997 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: Lajnah

Pentahsin Mushaf Al-Qur'an, 2002 Djaliel Abdul Maman dan Rafi'udin, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 2001 Hamzah Ya'qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, Bandung:

CV. Diponegoro, 1981

,publisistik Islam, Bandung: CV. Diponegoro, 1981

Khafidz Abdul Nur Muhammad, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al-Bayan, 1997

Ma'arif Syafi'i Ahmad, Leley Tuhu Said, Al-Qur'an dan Tantangan Modernisasi,

Yogyakarta: Sipres, 1990 Mansyi Kadir Abdul, Metode Diskusi Dalam Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1981


(66)

Maulana Aqi,Сага Berdiskusi/MC dan Pidato, Gresik: Putra Pelajar, 2000 Moeleong J. Lexi, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002

Muhidin Asep, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur 'an: Study Kritis atas Visi, Misi dan Wawasan, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002 Pedoman

pelaksanaan Pembinaan Muallaf Propinsi DKI Jakarta, 2008 Pemerintah Daerah Khusus Ibukota, Evaluasi Terhadap Eksistensi Bapinroh,

Jakarta: Badan Pembinaan Pegawai, Bapinroh, 1995 Pengantar Didaktik/Metodik dan Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik/Metodik. IKIP Surabaya

Rafi'udin dan Djalil Abdul Maman, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997 Rukmana Nana, Masjid dan Dakwah, Jakarta: Almawardi Prima, 2002 Saleh Hasan E, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan

Pengembangan Wawasan, Jakarta: ISTN, 2002 Shihab Quraish,

Membumikan Al-Qur"an, Fungsi dan Peranan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan,

1998 --- , Tafsir Al-Misbah, Lentera hati, 2002

Sinaga Hasanuddin, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Indonesia Persada, 2004


(67)

Syukir Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas 1983 Wasito Woyo, Kamus Inggris Indonesia,Jakarta: Су Press, 1974 Yaqub

Mustafa Ali, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997 Yusuf Soelaiman dan Soesanto Slamet, Pengantar Pendidikan Sosial, Surabaya:

Usaha Nasional, 1981 Zarkasi Effendi, Tuntunan Pidato,


(68)

HASIL WAWANCARA DENGAN USTAD RIKZA ABDULLAH

Pewawancara : Amel

Nara sumber : Ustadz Rikza Abdullah

Umur : 52 tahun

Tempat : Masjid raya Al-Hakim

T. Assalamualaikum

J. Wa'alaikum salam

Т. Ара arti dakwah menurut ustadz?

J. (sambil tank nafas), arti dakwah menurut saya adalah mengajak orang, lain untuk mengikuti pedoman-pedoman yang diberkan Allah dalam Al-Qur'an dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.

T. Metode ара yang ustadz gunakan dalam pembinaan akhlak muallaf? Dan ара landasan atau rujukannya?

J. (sambil memandang keatas) metdode yang saya gunakan adalah menanamkan rasa cinta kepada Al-Qur'an dengan cara menunjukan bahwa pedoman-pedoman di dalam Al-Qur'an sangat menguntungkan bagi kita untuk kehidupan sehari-hari. Terutama dalam mengatasi masalah kehidupan dan memperoleh target-target kehidupan yang lebih baik.


(69)

T. bagaimana metodenya agar dakwah yang disampaikan dapat memberikan dampak pada mad'u terutama pada akhlak?

J. hal yang perlu dilakukan agar memberikan dampak adalah perlu dibentuk cara berfikir berdasarkan logika-logika Al-Qur'an, dengan melalui pertemuan secara rutin dan berkesinambungan.

J. Terakhir, sebagian mad'u ustadz adalah muallaf, bagaimana cara ustadz dalam memberikan bimbingan kepada mereka?

T.(sambil membenarkan posisi duduk), memulai pembahasan suatu masalah di mulai dengan dengan sudut pandang dan cara berfikir mereka yang kemudian diarahkan cara berfikir yang sesuai dengan Al-Qur'an.

T. Trimakasih Ustad atas waktunya.

J. Sama-sama.

Nara sumber

Ustadz Rikza Abdullah Hasil wawancara dengan peserta pengajian

Pewawancara : Amel Nara sumber : AM. Deltia

Umur : 32 Tahun


(70)

T. Assalamuaalikum Mba? J. Wa'alaikumussalam?

T. Dari mana mba tau pengajian ini?

J. Dari teman kantor. Soalnya saya sudah lama sekali ingin sekali belajar ilmu agama dan kebetulan ada teman kantor yang memberitahu ada penagajian di Al_Hakim dan UstadzNya juga Asyik akhirnya saya dating kesini.

T. Suka tidak dengan materi yang disampaikan Ustadz dipengajian ini? J. Alhamdulilah saya suka sekali materinya bagus-bagus dan selalu memberikan pencerahan buatdiri saya pribadi. T. Alasan mba datang kepengajian ini ара? J. (sambil tersenyum) saya datang kepengajian ini karena ingin mencari ridho Allah SWT.

T. pertanyaan terakhir ya mba, Suka atau tidak dengan metode yang digunakan oleh Ustadz Rikza Abdullah?

J. Alhamdulillah saya sangat suka dengan metode diskusi, Tanya jawab dan Metoda Ynag berisi nasehat-nasehat yang beliau gunakan disini. Karena saya bisa lebih leiuasa untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendapat saya. T. terimaksasih banyak ya mba atas waktunya. J.

Sama-sama.


(1)

Syukir Asmuni,

Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,

Surabaya: Al-Ikhlas

1983 Wasito Woyo,

Kamus Inggris Indonesia,

Jakarta: Су Press, 1974 Yaqub

Mustafa Ali,

Sejarah dan Metode Dakwah Nabi,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997

Yusuf Soelaiman dan Soesanto Slamet,

Pengantar Pendidikan Sosial,

Surabaya:

Usaha Nasional, 1981 Zarkasi Effendi,

Tuntunan Pidato,

Jakarta: Hida Karya Agung, 1998


(2)

HASIL WAWANCARA DENGAN USTAD RIKZA ABDULLAH

Pewawancara : Amel

Nara sumber : Ustadz Rikza Abdullah Umur : 52 tahun

Tempat : Masjid raya Al-Hakim

T. Assalamualaikum

J. Wa'alaikum salam

Т. Ара arti dakwah menurut ustadz?

J. (sambil tank nafas), arti dakwah menurut saya adalah mengajak orang, lain untuk mengikuti pedoman-pedoman yang diberkan Allah dalam Al-Qur'an dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.

T. Metode ара yang ustadz gunakan dalam pembinaan akhlak muallaf? Dan ара landasan atau rujukannya?

J. (sambil memandang keatas) metdode yang saya gunakan adalah menanamkan rasa cinta kepada Al-Qur'an dengan cara menunjukan bahwa pedoman-pedoman di dalam Al-Qur'an sangat menguntungkan bagi kita untuk kehidupan sehari-hari. Terutama dalam mengatasi masalah kehidupan dan memperoleh target-target kehidupan yang lebih baik.


(3)

T. bagaimana metodenya agar dakwah yang disampaikan dapat memberikan dampak pada mad'u terutama pada akhlak?

J. hal yang perlu dilakukan agar memberikan dampak adalah perlu dibentuk cara berfikir berdasarkan logika-logika Al-Qur'an, dengan melalui pertemuan secara rutin dan berkesinambungan.

J. Terakhir, sebagian mad'u ustadz adalah muallaf, bagaimana cara ustadz dalam memberikan bimbingan kepada mereka?

T.(sambil membenarkan posisi duduk), memulai pembahasan suatu masalah di mulai dengan dengan sudut pandang dan cara berfikir mereka yang kemudian diarahkan cara berfikir yang sesuai dengan Al-Qur'an.

T. Trimakasih Ustad atas waktunya.

J. Sama-sama.

Nara sumber

Ustadz Rikza Abdullah Hasil wawancara dengan peserta pengajian

Pewawancara : Amel Nara sumber : AM. Deltia Umur : 32 Tahun


(4)

T. Assalamuaalikum Mba? J. Wa'alaikumussalam?

T. Dari mana mba tau pengajian ini?

J. Dari teman kantor. Soalnya saya sudah lama sekali ingin sekali belajar ilmu agama dan kebetulan ada teman kantor yang memberitahu ada penagajian di Al_Hakim dan UstadzNya juga Asyik akhirnya saya dating kesini.

T. Suka tidak dengan materi yang disampaikan Ustadz dipengajian ini? J. Alhamdulilah saya suka sekali materinya bagus-bagus dan selalu memberikan pencerahan buatdiri saya pribadi. T. Alasan mba datang kepengajian ini ара? J. (sambil tersenyum) saya datang kepengajian ini karena ingin mencari ridho Allah SWT.

T. pertanyaan terakhir ya mba, Suka atau tidak dengan metode yang digunakan oleh Ustadz Rikza Abdullah?

J. Alhamdulillah saya sangat suka dengan metode diskusi, Tanya jawab dan Metoda Ynag berisi nasehat-nasehat yang beliau gunakan disini. Karena saya bisa lebih leiuasa untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendapat saya. T. terimaksasih banyak ya mba atas waktunya. J.

Sama-sama.


(5)

AM. Deltia Hasil wawncara dengan peserta pengajian

Pewawancara : Amel Nara sumber : Rohati Sanusi Umur : 27 tahun

Tempat : Masji Al_Hakim Menteng

T. Assalamualaikum Mba? J. wa'alaikumussalama?

T. bagaimana menurut mba tentang metode dakwah ustadz Rikza Abdullah di pengajian ini?

J. menurut saya pribadi metode ustadz Rikza Abdullah yang selama ini digunakan cukup bagus dan memudahkan para jama'ah untuk menyimaknya. Dan khusu bagi saya pribadi cara penyampaianya gampang dipahami. T. Manfaat ара saja yang dapat mba ambil dari pengajian ini? J.(sambil membetukan jilbab) Manfaatnya banyak sekali. yang pertama saya

mendapatkan banyak ilmu dengan datangnya saya kepengajian ini, terus saya juga mendapatkan banyak teman dan Alhamdulillah teman yang ada baik-baik semua.

Т. Ара metode yang beliau gunakan dipengajian ini?

J. (sambil menarik nafas)metode yang digunakan disini adalah metode Tanya jawab. Dan diskusi.


(6)

T. Pertanyaan terakhir ni mba? Suka dengan cara penyampaian beliau atau tidak?

J. Saya sangat suka sekali dengan cara penyampaian beliau. T. mkasaih banyak ya mba untuk kesempatannnya? J. Sama-sama de semoga sukses ya...

Peserta pengajian