3.3 Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan merupakan salah satu unit fungsional berdasarkan sistem swakelola yang dipimpin oleh seorang Apoteker
dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Motto instalasi farmasi adalah: Obat yang Bermutu dan
Terjangkau adalah yang Utama. Struktur Instalasi Farmasi dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 61.
Instalasi farmasi dibagi menjadi tiga bagian sub instalasi, yaitu sub instalasi kesekretariatan, sub instalasi perlengkapan, dan sub instalasi distribusi.
3.3.1 Sub instalasi kesekretariatan
Merupakan bagian dari instalasi farmasi rumah sakit yang bertugas melaksanakan kegiatan administrasi kefarmasian dan farmasi klinis di instalasi
farmasi. Kesekretariatan dipimpin oleh seorang Apoteker yang disebut dengan sekretaris instalasi farmasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, bagian administrasi kefarmasian dibagi dua bagian, yaitu:
1. Umum, kepegawaian dan rumah tangga, tugasnya adalah:
a. Mencatat surat-surat yang masuk ke instalasi farmasi dan mengarsipkannya
dengan rapi. Pada buku agenda, surat-surat yang masuk dicatat tanggal, asal surat, isi ringkas, nomor surat dan sebagainya
b. Mencatat surat-surat yang keluar dari instalasi farmasi dan menyampaikan
ke alamat yang dituju dengan pertanggungjawaban yang jelas dan mengarsipkannya
c. Mengarsipkan data-data pegawai di instalasi farmasi
Universitas Sumatera Utara
d. Membalas surat yang masuk ke instalasi farmasi
e. Mengatur mutasi pegawai di lingkungan instalasi farmasi
f. Mengarsipkan resep dan kuitansi penjualan resep
g. Mengurus permintaan keperluan rumah tangga di instalasi farmasi misalnya
alat tulis, dan mengurus kerusakan alat-alat rumah tangga 2.
Akuntansi, laporan dan statistik, tugasnya adalah: a.
Mencatat semua data-data pengeluaran dan pemasukan obat-obatan, dan alat kesehatan
b. Melakukan pemeriksaan silang cross check dengan gudang dan sub
instalasi distribusi setiap bulan dan menyesuaikannya dengan kartu administrasi persediaan farmasi
c. Membuat laporan bulanan penjualan obat-obatan yang terjual melalui resep
setiap bulan d.
Membuat laporan pengeluaran obat-obatan, dan alat kesehatan yang dikeluarkan instalasi farmasi dalam bentuk laporan tahunan
e. Menyesuaikan jumlah uang hasil penjualan dengan kuitansi penjualan resep
yang akan disetor ke bagian keuangan setiap hari f.
Membuat neraca rugi laba berdasarkan data dari semua bagian instalasi farmasi rumah sakit setiap akhir tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan
tersebut, dapat diketahui persediaan akhir setiap bulan dan setiap tahun. Bagian administrasi juga bertugas membuat, mengatur, dan mengevaluasi
perhitungan unit cost. Unit cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh instalasi farmasi rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan, perawatan, dan tindakan medis
Universitas Sumatera Utara
bagi pasien, yang dalam penggunaannya tidak dapat ditentukan jumlah satuannya seperti reagen, kapas, plester dan lain-lain.
Penentuan besarnya biaya unit cost untuk pasien rawat jalan, operasi dan rawat inap dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a. Pasien rawat jalan
bulan setiap
berkunjung pasien
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
=
Keterangan: Data diambil minimal selama 3 bulan berturut-turut kemudian dihitung rata-ratanya.
b. Pasien rawat inap
bulan setiap
rawatan hari
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
=
Biaya unit cost untuk pasien umum dan seluruh pasien jaminan kesehatan adalah sama. Jumlah biaya unit cost ini diproses menggunakan sistem
komputerisasi, dihitung jumlahnya oleh petugas instalasi farmasi dan pembayarannya langsung diklaim oleh instalasi farmasi ke keuangan rumah sakit.
Contoh rekapitulasi perhitungan unit cost dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 65.
Setiap bulan dibuat neraca rugilaba untuk unit cost sehingga dapat dievaluasi secara berkala dan dapat segera disesuaikan jika terdapat perubahan
yang signifikan. Contoh biaya unit cost dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Perhitungan Unit cost partus normal
No Nama
Perbekalan Farmasi Kemasan
Harga Satuan
Pemakaian Harga
Pemakaian 1
Lidokain Amp
Rp 863,- 2 amp
Rp 1.726,- 2
Kapas 1 kg
Rp 31.460,- 1 ons
Rp 3.146,- 3
Iodin Povidon 60 cc Botol
Rp 3.500,- ΒΌ botol
Rp 875,- 4
Chromic 20 Sachet
Rp 11.477,- 2 sachet
Rp 22.954,- 5
Gelang bayi dan Ibu Pasang
Rp 2.200 1 pasang
Rp 2.200,- Jumlah
Rp 30.901,-
Sekretaris instalasi farmasi juga bertanggung jawab dalam hal pelayanan farmasi klinis yang meliputi pelayanan informasi obat PIO, pendidikan dan
penelitian serta konseling obat. Bagian dari farmasi klinis yang telah berjalan adalah:
I. Pelayanan Informasi Obat PIO
Pemberian informasi obat dilakukan terhadap pasien yang mengambil obatnya di unit pelayanan farmasi rawat jalan. PIO dilakukan di ruang konseling
farmasi rawat jalan Non PBI. PIO yang diberikan meliputi:
a. Memberikan informasi tentang khasiat, cara penggunaan, dan efek
samping obat b.
Memberikan informasi akan pentingnya kepatuhan dalam mengkonsumsi obat.
II. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS
Instalasi farmasi rumah sakit juga melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit yang pelaksanaannya dilakukan oleh apoteker.
Penyuluhan dilakukan di ruang tunggu pelayanan farmasi rawat jalan PBI.
Universitas Sumatera Utara
Penyuluhan yang diberikan meliputi: a.
Penggunaan obat jantung dengan benar b. Penggunaan obat diabetes dengan benar
c. Penggunaan obat antiinflamasi dengan benar
3.3.2 Sub instalasi perlengkapan