Pendistribusian Pengelolaan perbekalan farmasi

Persyaratan tempat menyimpan Narkotika menurut JCI JointCommittee International: i. Terbuat dari bahan yang kuat ii. Memiliki lapisan 2 pintu, pada lapisan pintu pertama untuk menyimpan narkotika disertai kartu stok pemasukkan barang. Pada lapisan pintu terakhir di letakkan kartu stok pengeluaran barang iii. Kunci diletakkan di tempat yang aman atau dipegang oleh penanggung jawabpegawai yang dikuasakan. 5. Pencegahan kebakaran Bahan-bahan mudah terbakar seperti alkohol dan eter harus disimpan dalam ruangan khusus, sebaiknya terpisah dari gudang induk. Perlu dihindari adanya penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar. Alat pemadam kebakaran harus dipasang pada tempat yang mudah dijangkau dan dalam jumlah yang cukup. Tabung pemadam kebakaran agar diperiksa secara berkala untuk memastikan masih berfungsi atau tidak.

G. Pendistribusian

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit ke subdistribusi untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan: - efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada - metode sentralisasi atau desentralisasi - sistem floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi. Universitas Sumatera Utara Distribusi dapat dilakukan melalui cara-cara berikut: a. Floor Stock Pada sistem ini, perbekalan farmasi didistribusikan langsung kepada setiap unit perawatan. Dengan adanya sistem ini, perbekalan farmasi yang dibutuhkan dalam keadaan darurat di ruangan seperti obat-obat emergensi dapat dengan mudah diperoleh pasien, karena telah tersedia melalui sistem floor stock. Namun sistem ini hanya bisa diterapkan untuk pelayanan pada pasien rawat inap. Keuntungan sistem floor stock adalah: - obat yang dibutuhkan cepat tersedia - meniadakan obat yang return - pasien tidak harus membayar obat yang lebih - tidak perlu tenaga banyak. Kelemahan sistem floor stock adalah: - sering terjadi kesalahan, seperti kesalahan peracikan oleh perawat atau adanya kesalahan penulisan etiket - persediaan obat di ruangan harus banyak - kemungkinan kehilangan dan kerusakan obat lebih besar. b. Resep perorangan individual prescription Penyaluran perbekalan farmasi dengan sistem ini adalah berdasarkan resep yang diterima pasien, sehingga pasien menerima langsung perbekalan farmasi sesuai resep. Semua pasien rawat jalan menerima perbekalan farmasi melalui resep perorangan, tetapi sebagian pasien rawat inap juga menerima resep perorangan. Sistem ini memungkinkan apoteker untuk langsung Universitas Sumatera Utara mengkaji resep terlebih dahulu dan membuka kesempatan untuk berinteraksi antara dokter, apoteker, perawat dan pasien. Kekurangannya adalah jika obat berlebih, pasien tetap harus membayarnya dan perbekalan dapat terlambat sampai ke pasien. Keuntungan resep perseorangan adalah: a. Semua reseporder dikaji langsung oleh apoteker, yang kemudian memberikan keterangan atau informasi kepada pasien secara langsung b. Memberi kesempatan interaksi profesional antara apoteker, dokter, perawat, dan pasien c. Memungkinkan pengendalian yang lebih dekat d. Mempermudah penagihan biaya perbekalan farmasi bagi pasien. Kelemahankerugian sistem resep perseorangan adalah: a. Memerlukan waktu yang lebih lama b. Pasien membayar obat yang kemungkinan obat yang tidak digunakan. c. Sistem distribusi unit dosis Perbekalan farmasi dosis unit merupakan perbekalan farmasi yang diorder oleh dokter untuk pasien, terdiri atas satu atau beberapa jenis perbekalan farmasi yang masing-masing dalam kemasan dosis unit tunggal dalam jumlah persediaan yang cukup untuk suatu waktu tertentu Depkes RI, 2010. Universitas Sumatera Utara Sistem distribusi dosis unit dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. One day dose dispensing ODDD merupakan pemberian obat untuk satu hari 2. One Unit dose Dispensing OUDD merupakan pemberian obat untuk tiap kali pakai. Menurut Depkes RI 2010 keuntungan sistem ODDD,adalah: a. Pasien hanya membayar obat sesuai yang telah digunakannya b. Semua dosis yang diperlukan pada unit perawatan telah disiapkan oleh IFRS c. Mengurangi kesalahan pemberian perbekalan farmasi d. Menghindari duplikasi order perbekalan farmasi yang berlebihan e. Meningkatkan pemberdayaan petugas f. Mengurangi resiko kehilangan dan pemborosan perbekalan farmasi g. Peningkatan pengendalian dan pemantauan penggunaan perbekalan farmasi menyeluruh. Menurut Depkes RI 2010 kelemahan sistem distribusi dosis unit adalah: a. Meningkatnya kebutuhan tenaga farmasi b. Meningkatnya biaya operasional. d. Sistem kombinasi Rumah sakit besar pada umumnya tidak terpaku pada satu sistem distribusi obat saja tetapi lebih fleksibel, yaitu dengan mengkombinasikan beberapa sistem di atas, bahkan mungkin menggunakan semua sistem di atas, namun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Penetapan sistem distribusi pada Universitas Sumatera Utara setiap rumah sakit tidak harus sama satu dengan lainnya, tergantung pada kebijakan rumah sakit itu sendiri.

H. Pengendalian