Bahan Sampel Biomassa Eceng Gondok

4.1.1 Bahan Sampel Biomassa Eceng Gondok

Pada penelitian ini digunakan dua metode praperlakuan yang dilakukan pada sampel biomassa eceng gondok. Eceng gondok diambil dari perairan sekitar kampus Universitas Sumatera Utara dan sekitar pemukiman penduduk. Pertumbuhan eceng gondok yang liar dan menutupi salah satu perairan lingkungan kampus ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Gambar 4.1 Eceng Gondok Massa eceng gondok basah rata-rata yang dibutuhkan untuk membuat 100 gram sampel biomassa kering eceng gondok adalah ±1 kg. massa kering sampel Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dihasilkan dari proses pengeringan yang dilakukan pada temperatur 105 o C selama ±2 jam. Sampel kering biomassa kemudian dihaluskan dengan crusher hingga menjadi bubuk eceng gondok seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 4.2. Dalam tulisannya, Deshpande 2009 menjelaskan bahwa bentuk bubuk atau tidak dengan ukuran tertentu sembarang ukuran dari biomassa tidak mempengaruhi produksi enzim selulase oleh Trichoderma reesei. Oleh karena itu dalam penelitian ini biomassa eceng gondok yang dibubukkan tidak ditentukan ukurannya. Metode pengecilan ukuran ini merupakan metode praperlakuan biomassa secara fisika. Gambar 4.2 Sampel Kering Eceng Gondok Hasil Praperlakuan Fisik Jamur pelapuk putih yang digunakan dalam metode praperlakuan diisolasi dari tanaman kelapa sawit yang telah tumbang. Jamur pelapuk putih diisolasi dalam media PDA selama tiga hari. Metode praperlakuan biologi dilakukan dengan menambahkan medium Mandel Weber dan penambahan air sebagai pengatur Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kelembaban sampel lalu difermentasi selama tujuh hari. Gambar 4.3 menunjukkan pertumbuhan jamur pelapuk putih pada biomassa eceng gondok. a b c Gambar 4.3 Pertumbuhan Jamur Pelapuk Putih a Eceng Gondok dengan Praperlakuan Biologi yang Telah Difermentasi 2 Hari. b Eceng Gondok dengan Praperlakuan Biologi yang Telah Difermentasi 7 Hari. c Eceng Gondok Hasil Praperlakuan Biologi Sampel Biologi.

4.1.2 Pertumbuhan Mikroba