15 Regresi Berganda

Tabel IV.15 Regresi Berganda

Unstandardized

Coefficients

B Std. Error

Sig. (Constant)

0,489 Penghargaan dan pengakuan

0,028 Sumber : data yang diolah, 2012.

Y = -1,433 + 0,211X 1 + 0,236X 2 + 0,268X 3 + 0,206X 4 + 0,263X 5

Interpretasi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

a = -1,433, adalah konstanta. Apabila faktor penghargaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi, kepercayaan organisasi dan kerjasama kelompok sama dengan nol, maka kepuasan kerja karyawan adalah negatif. Artinya tanpa adanya penghargaan dan pengakuan yang diberikan oleh perusahaan, perusahaan tidak fokus terhadap kebutuhan pelanggan, tidak menerapkan budaya organisasi yang baik, kepercayaan terhadap organisasi rendah dan tidak ada a = -1,433, adalah konstanta. Apabila faktor penghargaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi, kepercayaan organisasi dan kerjasama kelompok sama dengan nol, maka kepuasan kerja karyawan adalah negatif. Artinya tanpa adanya penghargaan dan pengakuan yang diberikan oleh perusahaan, perusahaan tidak fokus terhadap kebutuhan pelanggan, tidak menerapkan budaya organisasi yang baik, kepercayaan terhadap organisasi rendah dan tidak ada

b 1 = 0,211, koefisien variabel penghargaan dan pengakuan, bertanda positif semakin tinggi penghargan dan pengakuan yang diberikan perusahaan maka kepuasan kerja karyawan semakin meningkat dengan variabel lain dianggap tetap.

b 2 = 0,236, koefisien variabel fokus pelanggan, bertanda positif berarti apabila perusahaan meningkatkan fokus pada pelanggan maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan variabel lain dianggap tetap.

b 3 = 0,268, koefisien variabel budaya organisasi, bertanda positif berarti apabila budaya organisasi semakin baik maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan variabel lain dianggap tetap.

b 4 = 0,206, koefisien variabel kepercayaan organisasi, bertanda positif berarti apabila kepercayaan terhadap organisasi semakin meningkat maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan variabel lain dianggap tetap.

b 5 = 0,263, koefisien variabel kerjasama kelompok bertanda positif berarti apabila perusahaan meningkatkan kerjasama kelompok diantara karyawan maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan variabel lain dianggap tetap.

Berdasarkan hasil uji t tersebut diketahui bahwa variabel penghargaan dan pengakuan mempunyai nilai p value (0,035), fokus pelanggan (0,033), budaya organisasi (0,044), kepercayaan organisasional (0,016) dan kerjasama kelompok (0,028) sehingga keseluruhan variabel mempunyai nilai p value < 0,05sehingga variabel-variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Koefisien Determinasi (R²) Hasil koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) sebesar 0,290 artinya besarnya sumbangan atau pengaruh variabel penghargaan dan pengakuan, fokus pelanggan, budaya organisasi, kepercayaan organisasional dan kelompok kerja mempunyai berpengaruh sebesar 29,0% terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan sisanya sebesar 71,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hasil ini mengalami penurunan pada penelitian terdahulu di mana hasil koefisien determinasi penelitian terdahulu sebesar 41,9%.

E. Pembahasan

1. Pengaruh penghargaan dan pengakuan terhadap kepuasan kerja karyawan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung 2,148 dengan p value 0,035 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti penghargaan dan pengakuan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

hasil bahwa reward and recognition berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karywan, penelitian ini juga mendukung penelitian Edo Andrianto (2011) yang menyatakan bahwa variabel penghargaan dan pengakuan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Nasmoco Kaligawe Body Repair Semarang.

Berdasarkan hasil tersebut maka implikasi yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan penilaian kinerja karyawan sebagai dasar dalam pemberian penghargaan dan pengakuan.

2. Pengaruh fokus pelanggan terhadap kepuasan kerja karyawan

Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung 2,169 dengan p value 0,033 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti fokus pada pelanggan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al (2007) dengan hasil bahwa costumer focus berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Sinkula, et al (1999) yang menyatakan bahwa orientasi pelanggan secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan. Narver and Slatter (1990) menyatakan bahwa pemahaman menyeluruh kepada pelanggan menjadikan penjual memahami siapa pelanggan potensialnya. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka fokus pada pelanggan adalah melakukan survei Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al (2007) dengan hasil bahwa costumer focus berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Sinkula, et al (1999) yang menyatakan bahwa orientasi pelanggan secara signifikan berhubungan dengan kinerja perusahaan. Narver and Slatter (1990) menyatakan bahwa pemahaman menyeluruh kepada pelanggan menjadikan penjual memahami siapa pelanggan potensialnya. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka fokus pada pelanggan adalah melakukan survei

3. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung 2,049 dengan p value 0,044 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al (2007) yang menyatakan bahwa organizational culture atau budaya organisasi secara positif berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. Abdullah (2006) menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan.

Berdasarkan hal tersebut maka implikasi manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan budaya organisasi di perusahaan adalah pimpinan memberikan contoh untuk disiplin kerja kepada karyawan misalnya datang tidak terlambat, pimpinan membentuk tim untuk bekerjasama, sehingga tugas masing-masing bagian yang terkait dengan bagian lain dapat terlaksana dengan baik.

4. Pengaruh kepercayaan organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung 2,459 dengan p value 0,016 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti kepercayaan organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al, (2007) yang menyatakan bahwa organizational trust secara positif berhubungan dengan Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al, (2007) yang menyatakan bahwa organizational trust secara positif berhubungan dengan

Berdasarkan hal tersebut maka implikasi manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah adanya promosi bagi karyawan yang berprestasi.

5. Pengaruh kerjasama kelompok terhadap kepuasan kerja karyawan

Hasil penelitian diperoleh nilai t hitung 2,237 dengan p value 0,028 < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti kerjasama kelompok berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ooi, et al (2007) yang menyatakan bahwa teamworks secara positif berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. Karia and Assari (2006) menyatakan bahwa kerjasama tim mampu meningkatkan keterlibatan pekerjaan, kepuasan kerja, kepuasan karir dan komitmen organisasi.

Berdasarkan hal tersebut maka implikasi manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam rangka kerjasama kelompok adalah memberdayakan karyawan untuk bekerja secara tim untuk menciptakan komunikasi antar karyawan, kerjasama tim dan saling mengenal karyawan secara lebih dekat.