Selalu bersyukur Cuplikan: Saling membantu Cuplikan:

Nilai pendidikan yang diajarkan melalui penokohan nenek Osano adalah kita harus selalu berusaha keluar dari masalah yang kita hadapi.Jangan hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan. Kita harus yakin kalau kita tetap berusaha pasti Tuhan YME akan membantu kita untuk keluar dari permasalahan tersebut.

3.2.3 Selalu bersyukur Cuplikan:

… … … Hal pertama yang Nenek lakukan setelah nasi tanak adalah mempersembahkannya ke hadapan Buddha. “Mulai besok, Akihiro yang akan menyiapkan nasi.Nanmandabu, nanmandabu…,” ucapnya melaporkan. Sesuai ajaran yang aku dapatkan kemarin, akupun menyalakan api di tungku dan menanak nasi. Setelah itu, aku pun mempersembahkan nasi itu ke hadapan Buddha. Lalu seperti yang diajarkan nenek kep adaku, aku mempertemukan kedua telapak tangan kemudian merapal, “Nanmandabu, nanmandabu…”. Selain itu seberapa pun miskinnya kami, nenek tidak pernah pelit untuk sumbangan ke kuil ataupun segala keperluan lain yang berhubungan dengan Buddha. Halaman 75-76 Analisis pragmatik cuplikan: Dari cuplikan di atas dapat terlihat kegiatan nenek yang rutin ia lakukan setiap pagi. Nenek selalu mempersembahkan nasi ke hadapan Buddha. Hal ini Universitas Sumatera Utara adalah wujud dari rasa syukurnya atas kehidupan yang ia terima. Kegiatan ini juga ia ajarkan kepada Akihiro. Dari segi pragmatik dapat terlihat bahwa nenek Osano mempunyai penokohan yang selalu bersyukur.Ia tidak menyalahkan siapapun atas kehidupannya yang miskin ini. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui penokohan nenek Osano adalah bagaimanapun kehidupan yang kita jalani, baik itu miskin ataupun kaya, kita tidak boleh lupa untuk tetap bersyukur kepada Tuhan YME.Tetapi zaman sekarang, banyak manusia mengejar uang, kemewahan, status sosial, kekuasaan serta penghargaan untuk mendapatkan kebahagiaan.Tetapi kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang ditentukan oleh itu semua.Kebahagiaan itu adalah sesuatu yang ditentukan oleh diri kita sendiri, oleh hati kita.Maka tetaplah bersyukur dalam keadaan apapun.

3.2.4 Saling membantu Cuplikan:

Nenek sendiri adalah orang yang gemar membantu orang lain. “Permisi.” Ketika datang ke rumah sepupu nenek, Sanrou-san, selalu membawa serta bungkusan kain besar. Lalu sambil melebarkan bungkusan kain tersebut untuk memperlihatkannya kepada ka mi, dia akan berkata, “Hari ini, begitu kain ini selesai dijahit, aku akan membawanya dan mendapatkan uang sepuluh ribu yen di akhir bulan.”.pekerjaan Sanrou-san adalah penjahit pakaian. Universitas Sumatera Utara Kalimat berikutnya dari Sanrou- san sudah dapat ditebak, “Tolong pinja mi aku uang lima ribu yen.Akan kukembalikan di akhir bulan.” Pertama kali mendengar permintaannya, aku tak dapat mempercayai telingaku sendiri.Tak kusangka ada orang yang bakal datang ke rumah ini untu meminjam uang.Bila dipikir -pikir, kamilah yang sangat membutuhkan bantuan. Kemudian dengan segera nenek membuka nagamochinya dan memberikan uang lima ribu yen kepada Sanrou- san dan berkata “Kapan saja, tidak apa-apa.” Analisis pragmatik cuplikan: Dari cuplikan di atas dapat terlihat bahwa nenek Osano mempunyai penokohan yang suka membantu orang lain. Walaupun hidupnya jauh dari kata cukup, tapi ketika orang lain meminta bantuannya pasti nenek segara membantu dengan senang hati dan ikhlas. Nilai pendidikan yang diajarkan melalui penokohan nenek Osano adalah ketika seseorang membutuhkan pertolongan, maka sebagai manusia kita harus menolongnya selagi masih di jalan kebaikan.Manusia adalah makhluk sosial.Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa hidup sendiri.Tolong- menolong adalah salah satu kunci manusia untuk tetap bisa hidup di lingkungan masyarakat.

3.2.5 Cinta kasih Cuplikan: