Sanksi-sanksi Pelanggaran Izin Gangguan

demikian, dapat diketahui kebenaran data self monitoring yang telah disampaikan kepada pemerintah. Pengawasan yang bersifat cross check ini lebih baik dilakukan secara mendadak tanpa memberi tahu pihak pengusaha atau penanggungjawab kegiatan. Pada Pasal 21 Pengawasan dilaksanakan terhadap proses pemberian izin dan pelaksanaan izin. Pengawasan terhadap proses pemberian izin secara fungsional dilakukan oleh SKPD yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan. Pengawasan terhadap pelaksanaan izin dilakukan oleh SKPD yang berwenang memproses izin. Pemerintah KabupatenKota dan Pemerintah Provinsi wajib memberikan sanksi kepada pelaku usaha yang melanggar peraturan daerah terkait dengan izin gangguan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

C. Sanksi-sanksi Pelanggaran Izin Gangguan

Sanksi merupakan sarana yang sangat penting dalam penegakan suatu produk hukum. Demikian halnya dengan Peraturan Daerah yang pada umumnya memuat norma-normakaidah-kaidah yang harus ditaati, baik oleh pemerintah daerah beserta aparaturnya, maupun oleh penduduk daerah tersebut. Pelanggaran terhadap norma-norma kaidah-kaidah tersebut dapat dikenakan sanksi baik yang berbentuk sanksi pidana maupun sanksi administratif. 49 Dalam penegakan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan izin gangguan sanksi hukum yang terapkan dalam Peraturan Daerah tersebut adalah sanksi administratif dan sanksi pidana. Fokus 49 Wayan Parsa I, 1995, Pengaturan Sanksi Administratif Dalam Peraturan Daerah Tingkat I Bali di Bidang Lingkungan Hidup, Laporan Penelitian, FH.Unud Denpasar, hal. 1 Universitas Sumatera Utara sanksi administratif adalah perbuatannya, berbeda halnya dengan sanksi hukum pidana fokusnya adalah orangnya. 50 Dalam prosedur penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran yang terjadi di atas didahului oleh surat teguran. Karenanya sangat tidak dibenarkan aparat memberikan sanksi administratif berupa penutupan tempat usaha sebagai bentuk peringatan dan sanksi tanpa didahului surat teguran atau perintah tertulis. Prosedur penerapan sanksi administratif terhadap tempat-tempat usaha di atas adalah sebagai berikut: 51 1. Dalam patroli yang dilakukan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan telah menemukan tempat-tempat usaha di atas terbukti telah melakukan Pelanggaran 2. Hasil temuan dari Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan ini kemudian dilaporkan ke Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS Kota Medan untuk ditindaklanjuti melalui Penyidikan terhadap tempat-tempat usaha tersebut, apakah benar terjadi pelanggaran. 3. Dalam penyidikan yang dilakukan petugas PPNS ditemukan adanya pelanggaran dimana tempat-tempat usaha tersebut terbukti belum memiliki Surat Izin Gangguan, dari hasil temuan tersebut kemudian petugas PPNS melakukan pemanggilan terhadap pemilik tempat-tempat usaha tersebut guna memberikan keterangan dan penjelasan atas temuan pelanggaran tersebut. 50 Sodikin, 2007, Penegakan Hukum Lingkungan, Edisi Revisi, Cet. Ke II, Djabatan, Jakarta, hal. 99-101. 51 Prajudi Atmosudirjo,1981, Hukum Administrasi, cet. Keempat, Jakarta : Ghalia Indonesia, hlm. 101. Universitas Sumatera Utara Dalam pemanggilan pemilik tempat-tempat usaha tersebut diminta membuat surat pernyataan. 4. Dalam tempo waktu yang telah ditentukan pemilik tempat-tempat usaha tersebut terbukti melanggar ketentuan yang ada dalam surat pernyataan menindaklanjuti penyimpangan tersebut petugas PPNS mengeluarkan surat teguran I, II dan III. Dalam surat teguran tersebut menyatakan agar pemilik tempat-tempat usaha tersebut melakukan penghentian dan penutupan sendiri tempat usahanya. 5. Sampai pada batas waktu dua minggu sejak dikeluarkannya surat teguran ke III oleh petugas PPNS pemilik tempat-tempat usaha tersebut tetap tidak memberikan tanggapan, maka surat teguran ke III ini merupakan SK Bupati yang secara otomatis dipakai sebagai payung hukum dalam melaksanakan penerapan sanksi administrative terhadap tempat-tempat usaha tersebut. 6. Menindaklanjuti surat teguran ke III tersebut Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Medan yang dibentuk sesuai dengan SK Walikota Medan mengadakan rapat guna membahas pelanggaran yang dilakukan oleh tempat- tempat usaha tersebut. 7. Dari hasil rapat kemudian Tim Penegakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah berangkat ke lokasi untuk menutup tempat-tempat-tempat usaha tersebut sanksi administratif. Sampai pada saat dilakukannya penutupan tempat-tempat usaha tersebut Tim Penegakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Universitas Sumatera Utara Di Daerah terus melakukan pemantauan dan pengawasan ke lokasi tempat- tempat usaha tersebut. Pejabat yang berwenang dalam menetapkan sanksi terhadap pelanggaran Penegakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah adalah Tim Penegakan Peraturan Kota Medan Sanksi yang diberikan dapat berupa Usahakegiatan yang dinyatakan sudah melakukan pelanggaran diberikan teguran baik secara lisan maupun tertulis, aparat penegak perda berkewajiban untuk memberikan teguran secara lisan kepada pelaku usaha danatau kegiatan apabila melakukan pelanggaran, 3 Teguran lisan diberikan pada waktu ditemukan bukti pelanggaran pada saat dilakukan pengawasan, dalam jangka waktu 15 lima belas hari setelah diberikan teguran lisan tidak ada tindakan dan upaya pemulihan maka Kepala SKPD Pelayanan Perizinan akan memberikan teguran tertulis pertama, dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari setelah pemberian teguran tertulis pertama belum ada tindakan penghentian pelanggaran Kepala SKPD Pelayanan Perizinan memberikan teguran kedua dan apabila teguran kedua belum diindahkan oleh penanggung jawab usaha danatau kegiatan, secara tertulis Kepala SKPD Pelayanan Perizinan akan memberikan teguran ketiga dan diberi waktu 30 tiga puluh hari untuk segera menghentikan pelanggaran, dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari setelah pemberian teguran tertulis ketiga sebagaimana dimaksud ayat 6 tidak ada tindakan dan upaya pemulihan maka Kepala SKPD Pelayanan Perizinan dan Satpol PP mencabut dan melakukan penutupan tempat usaha. Universitas Sumatera Utara Pasal ini mencakup sejumlah jenis sanksi yang dapat dikenakan pada usaha-usaha berkaitan dengan pelanggaran terhadap Peraturan. Meskipun demikian, daftar tersebut nampak menggabungkan sanksi-sanksi yang dapat dibebankan setelah izin H.O. diterbitkan dengan langkah-langkah yang dapat diambil sebelum izin diterbitkan. Bagian a pengeluaran peringatan, d pembekuan izin, dan e pencabutan dan pembatalan izin, tampaknya menjadi sanksi-sanksi, sedangkan b penolakan izin, dan c penundaan izin nampaknya menjadi langkah-langkah yang dapat diambil apabila materi permohonan H.O. Nampak belum lengkap atau gangguan-gangguan potensial tidak dapat ditanggulangi secara memadai. Sebaiknya dua daftar tersebut dipisahkan. Di samping itu, selama kunjungan saya ke Indonesia, beberapa petugas Pemda nampak ingin menambahkan daftar sanksi untuk memasukkan pencabutan izin-izin lain selain H..O. yang dapat saja diterbitkan oleh Pemda untuk pemberi izin, atau untuk menyelesaikan perusahaan yang melanggar tersebut. Secara umum, wewenang Pemda untuk memberlakukan persyaratan-persyaratan izin terbatas pada tindakan-tindakan berkenaan dengan izin yang telah dilanggar. Meskipun terdapat pengecualian misal hal-hal dimana pelanggaran pada izin dapat mengakibatkan penangguhan untuk yang lain, pengecualian tersebut secara umum terbatas pada pelanggaran yang sangat serius. Sanksi-sanksi tersebut harus tetap terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan izin H.O. itu sendiri, kecuali dalam kasus di mana pelanggaran membahayakan kesehatan dan keamanan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Sanksi Hukum Yang Diterapkan Dalam Penegakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah sanksi merupakan sarana yang sangat penting dalam penegakan suatu produk hukum. Demikian halnya dengan Peraturan Menteri yang pada umumnya memuat norma-normakaidah-kaidah yang harus ditaati, baik oleh pemerintah daerah beserta aparaturnya, maupun oleh penduduk daerah tersebut. Pelanggaran terhadap norma-normakaidah-kaidah tersebut dapat dikenakan sanksi baik yang berbentuk sanksi pidana maupun sanksi administratif. 52 Dalam penegakan Peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah sanksi hukum yang terapkan dalam Peraturan Daerah tersebut adalah sanksi administratif dan sanksi pidana. Fokus sanksi administratif adalah perbuatannya, berbeda halnya dengan sanksi hukum pidana fokusnya adalah orangnya. 53 Bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah, Dari hasil penelitian yang dilakukan di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, tempat-tempat usaha yang telah dikenai sanksi administratif penutupan tempat usaha karena terbukti dalam pembangunannya belum memiliki surat izin gangguan. 54 52 Wayan Parsa I, 1995, Pengaturan Sanksi Administratif Dalam Peraturan Daerah Tingkat I Bali di Bidang Lingkungan Hidup, Laporan Penelitian, FH.Unud Denpasar, hal. 12. 53 Sodikin, 2007, Penegakan Hukum Lingkungan, Edisi Revisi, Cet. Ke II, Djabatan, Jakarta, hal. 99-101. 54 Prajudi Atmosudirjo,1981, Hukum Administrasi, cet. Keempat, Jakarta : Ghalia Indonesia, hal. 101. Universitas Sumatera Utara Dalam prosedur penerapan sanksi administratif terhadap pelanggaran yang terjadi di atas didahului oleh surat teguran. Karenanya sangat tidak dibenarkan aparat memberikan sanksi administratif berupa penutupan tempat usaha sebagai bentuk peringatan dan sanksi tanpa didahului surat teguran atau perintah tertulis3. Prosedur penerapan sanksi administratif terhadap tempat-tempat usaha di atas adalah sebagai berikut: 1. Dalam patroli yang dilakukan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan telah menemukan tempat-tempat usaha di atas terbukti telah melakukan pelanggaran 2. Hasil temuan dari Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan ini kemudian dilaporkan ke Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS Kota Medan untuk ditindaklanjuti melalui Penyidikan terhadap tempat- tempat usaha tersebut, apakah benar terjadi pelanggaran. 3. Dalam penyidikan yang dilakukan petugas PPNS ditemukan adanya pelanggaran dimana tempat-tempat usaha tersebut terbukti belum memiliki Surat Izin Gangguan, dari hasil temuan tersebut kemudian petugas PPNS melakukan pemanggilan terhadap pemilik tempat-tempat usaha tersebut guna memberikan keterangan dan penjelasan atas temuan pelanggaran tersebut. Dalam pemanggilan pemilik tempat-tempat usaha tersebut diminta membuat surat pernyataan. 4. Dalam tempo waktu yang telah ditentukan pemilik tempat-tempat usaha tersebut terbukti melanggar ketentuan yang ada dalam surat pernyataan menindaklanjuti penyimpangan tersebut petugas PPNS mengeluarkan Universitas Sumatera Utara surat teguran I, II dan III. Dalam surat teguran tersebut menyatakan agar pemilik tempat-tempat usaha tersebut melakukan penghentian dan penutupan sendiri tempat usahanya. 5. Sampai pada batas waktu dua minggu sejak dikeluarkannya surat teguran ke III oleh petugas PPNS pemilik tempat-tempat usaha tersebut tetap tidak memberikan tanggapan, maka surat teguran ke III ini merupakan SK Bupati yang secara otomatis dipakai sebagai payung hukum dalam melaksanakan penerapan sanksi administrative terhadap tempat-tempat usaha tersebut. 6. Menindaklanjuti surat teguran ke III tersebut Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Medan yang dibentuk sesuai dengan SK walikota mengadakan rapat guna membahas pelanggaran yang dilakukan oleh tempat-tempat usaha tersebut. 7. Dari hasil rapat kemudian Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Medan berangkat ke lokasi untuk menutup tempat-tempat-tempat usaha tersebut sanksi administratif. Sampai pada saat dilakukannya penutupan tempat- tempat usaha tersebut Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Medan terus melakukan pemantauan dan pengawasan ke lokasi tempat-tempat usaha tersebut. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Sanksi Terhadap Pelanggaran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Pejabat yang berwenang dalam menetapkan sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun Universitas Sumatera Utara 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah sesuai dengan SK Walikota Medan adalah Tim Penegakan Peraturan Daerah Kota Medan sesuai dengan peraturan daerah yang telah ada Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Berencana Menurut Undang - Undang No 52 Tahun 2009 Ditinjau Dari Prespektif Hokum Administrasi Negara

0 58 85

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.11 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Medan)

0 53 81

permen no.22 th 2016

0 0 5

Permendagri No. 27 Tahun 2009 ttg Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah

0 0 8

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.11 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Medan)

0 0 7

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.11 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Medan)

0 0 1

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.11 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Medan)

0 0 22

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan No.11 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Reklame Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota Medan)

0 0 11

BAB II IZIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. Pengertian dan Fungsi Izin 1. Pengertian Izin - Prosedur Perolehan Izin Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ( Studi Di Kota

0 0 16

BAB II PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN A. Pengertian Perizinan - Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri NO. 27 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan Di Daerah Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 15