Analisa Struktur dan Utilitas

7. Analisa Struktur dan Utilitas

a) Analisa sistem struktur Tujuan

: menentukan system sub struktur, super struktur, dan upper struktur yang dapat mendukung berdirinya sebuah bangunan.

Dasar pertimbangan :

Kondisi kemiringan tanah 1- 10% Daya dukung tanah dan kondisi hidrologis, dimana daya dukung tanah dan kondisi ketinggian air tanahnya normal. Ringan dan ekonomis Memiliki kemampuan menahan gaya – gaya lateral. Mendukung estetika penampilan bangunan Kemudahan dalam teknologi dan material bahan.

Analisa : Dalam pembagian struktur terdapat 3 bagian yaitu, system sub struktur, super struktur, dan upper struktur.

1) Sub struktur (pondasi)

Tanah andosol memiliki kelebihan dalam sisi pertanian yaitu bertekstur gembur, namun jenis tanah ini memiliki kelemahan yang sangat mudah terseret air hujan dan longsor atau mengalami erosi.

Berdasarkan kondisi site, maka sistem alternatif sub struktur yang akan digunakan adalah:

Footplat Mampu mendukung bangunan ditanah berkontur , cocok untuk

jenis tanah yang tidak terlalu keras dan berkontur, tidak perlu menggali tanah terlalu dalam. Pondasi ini lebih efisien dan murah. Sumuran Mendukung bangunan ditanah berkontur,, dapat digunakan pada berbagai jenis tanah, dimensi yang besar dan banyak membuang tanah galian.

Gambar 53 pondasi Footplat

Footplat

Mampu mendukung bangunan ditanah berkontur , cocok untuk jenis tanah yang tidak terlalu keras dan berkontur, tidak perlu

menggali tanah terlalu dalam. Pondasi ini lebih efisien dan murah

Dari hasil analisa alternatif sub struktur, maka pondasi yang digunakan adalah pondasi Footplat .sehingga tanah tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan iklim lingkungan sekitarnya.

2) Super struktur (dinding)

Dinding bangunan harus memberikan perlindungan terhadap panas, daya serap panas dan tebalnya dinding harus sesuai dengan

kebutuhan iklim ruang dalamnya dan dapat melindungi bangunan dari sinar matahar, angin dan hujan. Maka dari itu, penggunaan dinding kayu sebagai secondary skin yang dapat meyimpan panas dan membuat kehangatan didalam ruang pada malam hari.

(Tabel 4.25) Perbedaan batako dengan batu bata merah: Bata Merah

Batako

Lebih kuat

Kurang kuat ampuran tras, kapur dan tanah liat yang dibakar

semen Ukurannya

lebih

kecil Ukurannya

lebih besar

(umumnya 5x10x20 cm)

(umumnya 10x20x40 cm)

Pengerjaan lebih lama

Pengerjaan lebih cepat

Sebagai insulasi peredam - panas

Lebih mahal

Lebih irit

(Gambar 61 bata merah dan batako )

Sumber: internet

Dari hasil analisi diatas, maka di gunakan struktur dinding yang terbuat dari batako untuk resort.

Selain itu pada dinding penahan gaya berat tinggi, bobot dinding penahan tanah menyalurkan beban ke pondasinya. Konstruksi dinding penahan tanah gaya berat tinggi dapat dibuat dari batu kali atau beton, dapat pula dibuat dari beronjong (gabion) berupa keranjang panjang terbuat dari kawat kasa baja yang diisi batu – bata dengan elemen prakilang dari beton (elemen sendok beton) atau ban bekas mobil (yang dua- duanya dapat diisi dengan tanah dan tanaman).

Gambar 62 dinding penahan tanah Sumber : Heinz frick

Hasil analisa pada super struktur menggunakan dinding penahan tanah gaya berat dari batu kali.

3) Upper struktur (atap)

Merupakan struktur bangunan bagian atas yang berfungsi sebagai perisai bangunan yang melindungi ruang – ruang didalamnya,

terutama dari panas matahari, dan curahan air hujan.

Terdapat study pemilihan struktur atap yaitu: (Tabel 35 struktur atap) Alternatif struktur atap

kriteria

Kayu

Baja Beton bertulang

Kesesuaian dengan iklim

Kemudahan dalam material

Mendukung

estetika 3 2 1

bangunan Efisiensi

3 1 1 Kekuatan untuk bentangan 1 2 3

lebar Jumlah

Berdasarkan study diatas maka struktur atap yang terpilih adalah struktur beton bertulang dan kayu. Selain itu penerapan roof garden pada atap bangunan dengan tanaman rambat sebagai perputaran udara peminimalan emisi, penanggulangan air hujan yang berlebih tak berserap.

b) Analisa pendekatan jaringan utilitas

1) Analisa jaringan air bersih

Tujuan : menyediakan air bersih untuk aktivitas didalam kawasan dan air panas sebagai fasilitas penunjang didalam resort.

143 Dasar pertimbangan:

Kemampuan menyediakan air bersih Tiap banguan/ kawasan dapat terlayani

Sumber air bersih yang berasal dari PDAM yang ditampung pada bak penampungan dan didistribusikan melalui pipa – pipa saluran.

Skema 4 Sistem air bersih

Penggunaan air panas pada penginapan dan spa dengan menggunakan pemanas mesin pemanas air (wika) yang melalui kondensor dan evaporator sebagai salah satu mesin pemanas didalamnya.

2) Analisa jaringan air kotor

Tujuan : meyalurkan air kotor dari berbagai sumber ke pembuangan akhir dan memanfaatkan air hujan menjadi

air bersih

Dasar pertimbangan:

Kemampuan untuk membuang air kotor Tiap bangunan/ kawasan yang terlayani.

Skema 5 Sistem air kotor

Pengolahan air kolam renang yaitu dengan menggunakan system water treatment yang melalui beberapa penyaringan sebelum di buang kesungai atau sebelum digunakan kembali.