Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Secara keseluruhan dari empat variabel ergonomi organisasi yang diteliti ternyata tiga variabel yaitu variabel pengembangan karir, reward dan punishment dan komunikasi secara signifikan memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan. 2. Variabel yang tidak memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan yaitu shift kerja dengan nilai ρ sebesar 0.927 lebih besar dari α 0,05 ρ=0,927α=0,05.

6.2. Saran

1. Manajemen rumah sakit disarankan untuk meningkatkan program pengembangan karier bagi perawat pelaksana seperti mengefektifkan fungsi Instaldik dengan memperbanyak melaksanakan pelatihan bagi perawat dan bekerja sama dengan institusi pendidikan dalam rangka mengembangkan karier perawat pelaksana sehingga dapat lebih termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara 2. Manajemen rumah sakit disarankan agar memodifikasi penerapan sistem penghargaan reward seperti memberikan penghargaan secara rutin kepada setiap perawat yang berprestasi dalam melaksanakan tugas dan menerapkan sistem punishment sanksi kepada setiap perawat yang melakukan pelanggaran disiplin kerja secara konsisten sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit. 3. Manajemen rumah sakit disarankan untuk memodifikasi sistem komunikasi dan memberdayakan sarana komunikasi yang telah ada seperti memfungsikan kotak saran bagi perawat dan menerapakan sistem komunikasi terbuka. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adisasmito W., 2009. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Anoraga P., 2009. Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S., 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. As’ad Moh., 2003. Psikologi Industri, Seri Ilmu Sumber daya manusia, Edisi ke- empat, Yogyakarta: Liberty. Arep I Tanjung H., 2003. Manajemen Motivasi, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Budiarto E., 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC. Catherine M. W., 2008. What is Ergonomic: Clearing Away the Confiusion. Jurnal Elektronik diakses 15 Maret 2012: httpwww.tbp.org . Danim S., 2004. Motivasi Kepemimpinan Efektivitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta. Dessler G., 2003. Human Resource Management, Tenth Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Fadly M.Z., 2008. Hubungan Aktivitas Komunikasi Organisasi dengan Motivasi kerja karyawan. Kasus Restoran Hot Cwie Mie Malang dan Roellie’s Margonda Depok. Jurnal Elektronik diakses 20 Juli 2012: httpwww.repository.ipb.ac.id Folit F. D. Hungler P.B., 1999. Nursing Research Principles and Methods, Sixth Edition, Philadelphia: Lippincott. Friend A. M. Kohn P. J., 2007. Fundamentals of Occupational Safety and Health, Fourth Edition, Maryland: Government Institutes. Hair F.J., Anderson E.R., Tatham L.R Black C.W., 1995. Multivariate data Analisys with Reading, Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs. Harrianto R., 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja, Jakarta: EGC. Universitas Sumatera Utara Hasibuan M.S.P, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Jakarta :Penerbit Bumi Aksara. __________________, 2007. Organisasi Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara. Kusnanto, 2004. Pengantar Profesi Praktik Keperawatan Profesional, Jakarta: EGC. Liliweri A., 2007. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mardianto A., Analisis Pengaruh Komunikasi Atasan Bawahan dan Motivasi Terhadap Kinerja Di Pt Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Surakarta. Jurnal Elektronik diakses 9 Juli 2012; http:www. elmurobbie.files.wordpress.com Mathis L.R. Jackson H. J., 2004. Human Resource management, 10 ͭ ͪ edition, Singapore: Cengage learning. Munandar S. A., 2008. Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: UI – Press. Ndraha T., 2005. Teori Budaya Organisasi, Jakarta: Rineka Cipta. Nawawi H., 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta: Gadjah mada University Press. Notoatmojo S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nurmianto E., 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua, Surabaya: Penerbit Guna Widya. Rakhmat J., 2005. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: ALFABETA. Robbins P. S. Judge A. T., 2007. Organization Behavior, 12th Edition, New Jersey: Pearson education, Inc. Rustiyanto E., 2010. Statistik Rumah Sakit untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta: Graha Ilmu. Universitas Sumatera Utara Sarwono J., 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu Sastrohadiwiryo S.B., 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta: Bumi Aksara. Siagian P.S., 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta. _______________, 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka Cipta. Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, Yogyakarta: CV Andi Offset. Sopiyudin D.M., 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi kelima. Jakarta : Salemba Medika Sudirman dan Ardhy P., 2012. Pengaruh Komunikasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan .Survei Pada Karyawan PT.Cahaya Yamaha Cabang Tulungagung. Jurnal Elektronik diakses 7 Juli 2012; http:elibrary.ub.ac.id Suyanto, 2009. Mengenal Kepemimpina dan Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Terry R.G, 2006. Asas-Asas Menejemen, Terjemahan Winardi, Bandung: PT Alumni. Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Winardi, 2001. Motivasi Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yon Rizal, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja. Jurnal Elektronik diakses 4 Pebruari 2012: Http:www.ppsub.ub.ac.id. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH ERGONOMI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU KESDAM IBB MEDAN I. IDENTITAS RESPONDEN 1. No Urut : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Status Perkawinan : 5. Pendidikan : 6. Ruangan : 7. Status Pegawai : 8. Lama Bekerja :

II. PETUNJUK

1. BapakIbu berikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan kenyataan yang dialami selama bekerja di tempat ini. 2. Berikan tanggapan dengan memberi tanda √ pada kolom yang telah disediakan pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. 3. Huruf-huruf pada kolom bagian atas mengandung makna : SS = Sangat Setuju berarti BapakIbu berpendapat bahwa pernyataan tersebut benar-benar sesuai dengan yang dirasakan. S = Setuju berarti BapakIbu berpendapat bahwa pernyataan tersebut lebih banyak benarnya daripada tidaknya. Universitas Sumatera Utara TS = Tidak Setuju berarti BapakIbu berpendapat bahwa pernyataan tersebut lebih banyak tidak benarnya daripada benarnya. STS = Sangat Tidak Setuju berarti BapakIbu berpendapat bahwa pernyataan tersebut benar-benar tidak sesuai dengan apa yang dirasakan. Kerahasiaan identitas responden terjaga dan kuesioner ini tidak akan memberikan pengaruh apapun terhadap responden.

A. Variabel Independen : Ergonomi Organisasi 1.

Pengembangan Karier No. Pernyataan SS S TS STS 1. Pengembangan karier dibutuhkan oleh semua perawat 2. Pengembagan karier dapat memacu semangat kerja perawat 3. Pengembangan karier yang relevan memungkinkan perawat memberikan kontribusi besar kepada keberhasilan organisasi 4. Pihak manajemen memberikan peluang yang besar kepada perawat untuk mengembangkan karier 5. Pengembangan karier merupakan tanggung jawab individu perawat 6. Saya memiliki peluang yang besar untuk meraih karier di keperawatan 7. Pihak manajemen menyiapkan anggaran untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan perawat 8. Rumah sakit memiliki program untuk mengembangkan karier perawat 9. Setiap perawat memiliki peluang untuk mengikuti Universitas Sumatera Utara pendidikan dan pelatihan 10. Pemberian instruksi dan petunjuk cukup jelas dalam setiap pelaksanaan tugas 11 Pihak manajemen mendorong para perawatnya mengikuti progam pendidikan dan pelatihan yang dirasakan sebagai kebutuhan 12 Setiap perawat merasakan kenaikan golongan cukup mudah 13 Organisasi menyediakan ruang jabatan yang cukup untuk kenaikan golongan bagi perawat. 14 Bila golongan saya naik maka saya mempunyai peluang untuk menempatai jabatan yang lebih tinggi dari posisi sekarang. 15 Pihak manajemen telah memiliki pola karier bagi perawat yang terstandarisasi. 16 Peluang untuk pengembangan karier di rumah sakit ini sama dengan di rumah sakit pemerintah lainnya. 17 Setiap perawat telah menerima sosialisasi tentang pengembangan karier di keperawatan. 18 Selain pendidikan umum, perawat diberikan peluang untuk mengikuti pendidikan kedinasan dalam rangka persiapan kenaikan golongan. 19 Pimpinan memberikaan peluang kepada perawat untuk menunjukan kemampuannya. 20 Kondisi persaingan dalam pengembangan karier baik. Universitas Sumatera Utara

2. Reward dan Punishment

No. Pernyataan SS S TS STS 1. Setiap perawat yang berhasil melaksanakan tugas diberikan penghargaan oleh pimpinan. 2. Penghargaan yang saya terima dapat meningkatkan motivasi kerja 3. Penghargaan yang diberikan kepada perawat tidak selalu dalam bentuk materi atau benda tetapi ada juga dalam bentuk piagam. 4. Pihak manajemen telah memiliki standar baku tentang bentuk penghargaan kepada perawat. 5. Waktu pemberian penghargaan dilaksanakan secara teratur setiap bulannya. 6. Penghargaan dalam bentuk uang lebih dapat meningkatkan motivasi kerja dari pada bentuk lainnya seperti sertifikat. 7. Diluar gaji dan insentif sering kali pimpinan memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya menghargai kinerja perawat. 8. Penghargaan yang diberikan telah dipertimbangkan secara adil oleh pimpinan dan berorientasi kepada peningkatan kinerja perawat. 9. Penghargaan untuk promosi didasarkan atas senioritas dan pendidikan. Punishment 10. Pimpinan menerapkan sistem sanksi yang adil. 11 Setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh perawat Universitas Sumatera Utara