Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Riang Rawat Inap Rumah Sakit Tk

5.2. Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Riang Rawat Inap Rumah Sakit Tk

II Putri Hijau Kesdam IBB Medan Hasil uji statistik univariat dengan distribusi frekuensi didapatkan kategori cukup sebanyak 20 orang 35,7, lemah sebanyak 19 orang 33,9 dan sangat lemah sebanyak 17 orang 30,4. Dari distribusi frekuensi tersebut menunjukan bahwa motivasi kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB masih dalam kategori cukup. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana antara lain faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan berbagai kebutuhan, keinginan dan harapan yang terdapat di dalam diri perawat. Kekuatan ini mempengaruhi pribadi perawat yang pada gilirannya dapat mendorong perilaku pewarat ke arah tindakan tertentu. Sedangkan faktor eksternal merupakan kekuatan yang ada di luar diri individu perawat seperti halnya faktor pengendalian dari manajer meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti gajiupah, keadaan pekerjaan, kebijaksanaan dan pekerjaan yang mengandung penghargaan, pengembangan dan tangung jawab. Bila dikaitkan dengan kondisi yang ada masih banyak harapan dan keinginan perawat yang belum terpenuhi seperti masalah pengembangan karier dan reaward dan punishment, sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Munandar 2008 yang menyatakan bahwa selama bekerja, motivasi kerja tenaga kerja mengalami perubahan-perubahan sebagai hasil interaksi antara tenaga kerja dengan lingkungan Universitas Sumatera Utara kerjanya, sehingga dapat pula dipandang sebagai keluaran dari tenaga kerja. Tenaga kerja mulai bekerja dengan derajat motivasi kerja tertentu, tergantung apa yang dialaminya selama bekerja dan bagaimana ia persepsikan imbalan yang diberikan kepadanya atas unjuk kerjanya, ia akan mengalami kenaikan atau penurunan dari motivasi kerjanya. Berdasarkan uraian di atas bahwa motivasi kerja perawat disuatu rumah sakit sangat penting karena pada umumnya perawat yang dibutuhkan oleh organisasi rumah sakit adalah orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi, sehingga dapat menunjukan unjuk-kerja yang baik. Begitu juga dengan perawat pelaksana yang ada di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan diharapkan memiliki motivasi kerja yang tinggi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Jika motivasi kerjanya masih dalam kategori cukup maka kemungkinan motivasi kerja perawat masih bercorak reaktif artinya bekerjanya melalui dorongan. Sedangkan yang diharapkan adalah motivasi kerja yang bersifat proaktif artinya bekerja dengan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan- kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya danatau akan berusaha untuk mencari, menemukan danatau menciptakan peluang dimana ia dapat menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk dapat berunjuk-kerja yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pengaruh Ergonomi Organisasi terhadap Motivasi Kerja Perawat