37 Indeks tap dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: V
1
= Volume awal sebelum hentakan V
2
= Volume akhir sesudah hentakan Syarat: I
≤ 20 Cartensen, 1977
3.8 Pembuatan Pereaksi 3.8.1 Air suling bebas karbondioksida
Air suling yang telah dididihkan kuat-kuat selama beberapa menit. Selama pendinginan dan penyimpananharus terlindung dari udara Ditjen POM, 1979.
3.8.2 Pembuatan HCl 0,1 N
Ke dalam wadah dimasukkan 8,5 ml HCl P kemudian diencerkan dengan air hingga 1000 ml Ditjen POM, 1979.
3.8.3 Pembuatan dapar fosfat pH 5,8
Dicampurkan 250,0 ml kalium dihidrogen fosfat 0,2 M dengan 18,0 ml natrium hidroksida 0,2 N dan diencerkan dengan air bebas karbondioksida
secukupnya hingga 1000,0 ml Ditjen POM, 1979.
3.8.4 Pembuatan kalium dihidrogen fosfat 0,2 M
Dilarutkan sejumlah kalium dihidrogen fosfat
P
dalam air bebas karbondioksida secukupnya hingga tiap 1000,0 ml mengandung 27,218 g KH
2
PO
4
Ditjen POM, 1979.
3.8.5 Larutan NaOH 0,1 N
Ditimbang sebanyak 4 gram pelet natrium hidroksida dan dilarutkan dengan air suling sampai 1 LDitjen POM, 1979.
Universitas Sumatera Utara
38
3.8.6 Larutan NaOH 0,2 N
Ditimbang sebanyak 8 gram pelet natrium hidroksida dan dilarutkan dengan air suling sampai 1 L Ditjen POM, 1979.
3.8.7 Indikator EBT
Campurkan 10 mg EBT dan 1 gr NaCl, gerus sampai homogen DitjenPOM, 1995.
3.8.8 Buffer amonia pH 10
Larutkan 5,4 gr amonia klorida dalam 70 ml amonium hidroksida 5 M danencerkan dengan air hingga 100 ml Ditjen POM, 1995.
3.8.9 Larutan Na
2
EDTA 0,05 N
Ditimbang sebanyak 18,61 gram Na
2
EDTA, dilarutkan dalam sejumlah akuades. Diencerkan dengan akuades sampai 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.8.10 Larutan iodium 0,1 N
Sebanyak 1,269 g iodium P dilarutkan dalam larutan 1,8 g kalium iodida P kemudian encerkan dengan air suling hingga 100 ml Ditjen POM,
1979.
3.9 Evaluasi Tablet 3.9.1 Uji kekerasan tablet