7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Talas
Talas  termasuk  dalam  suku  talas-talasan  Araceae.  Tanaman  ini berperawakan  tegak,  dengan  tinggi  1  m  atau  lebih.  Talas  merupakan  tanaman
pangan  berupa  herba  dan  merupakan  tanaman  semusim  atau  sepanjang  tahun. Tanaman  ini  berasal  dari  daerah  Asia  Tenggara.  Selanjutnya  talas  menyebar  ke
Cina abad pertama, Jepang, daerah Asia Tenggara lainnya dan beberapa pulau di Samudera  Pasifik  akibat  terbawa  oleh  migrasi  penduduk.  Di  Indonesia  talas  bisa
dijumpai hampir diseluruh kepulauan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 m dpl, baik liar maupun ditanam Purwono dan Purnamawati, 2007.
Talas  memiliki  nama  umum  di  seluruh  dunia,  yaitu
Taro,  Old  cocoyam, Abalong,   Taioba,   Arvi,
Keladi
,   Satoimo,   Tayoba
dan
Yu-tao.
Taksonomi tumbuhan talas secara lengkap adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae Divisi              : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae Kelas               : Monocotyledonae
Ordo                : Arales Famili             : Araceae
Genus              : Colocasia Species            :
Colocasia esculenta
L. Schott        Koswara, 2013.
Universitas Sumatera Utara
8 Umbi  talas  memiliki  berbagai  macam  bentuk  yang  sangat  tergantung
dengan    lingkungan    tempat    tumbuhnya    serta    varietasnya.    Gambar    2.1 menunjukkan  berbagai  macam  bentuk  dari  umbi  talas,  mulai  dari  yang  kerucut
1,  membulat  2,  silindris  3,  elips  4,  halter  5,  memanjang  6,  datar  dan bermuka  banyak  7,  dan  tandan  8.  Umumnya  talas  yang  tersebar  di  Indonesia
memiliki  bentuk  kerucut,  silindris,  atau  elips,  dengan  sebagian  kecil  daerah memproduksi  talas  dengan  bentuk  umbi  membulat,  halter,  memanjang,  dan
tandan.  Untuk  bentuk  umbi  datar  dan  bermuka  banyak,  hingga  kini  belum  ada ditemui di Indonesia.
Gambar 2.1 Klasifikasi berbagai bentuk umbi talas
Hanarida dan Minantyorini, 2002 Talas  dapat  mulai  dipanen  umur  6
–  9  bulan,  tergantung  varietas  yang ditanam.   Panen   dilakukan   dengan   menggali   dan   mencabut   tanaman.   Umbi
kemudian dibersihkan dari tanah dan akar-akar  yang muncul dari umbi Purwono dan Purnamawati, 2007.
Universitas Sumatera Utara
9 Umbi talas merupakan  bahan  pangan  yang memiliki nilai  gizi  yang cukup
baik.  Komponen  makronutrien  dan  mikronutrien  yang terkandung di  dalam  umbi talas  meliputi  protein,  karbohidrat,  lemak,  serat  kasar,  fosfor,  kalsium,  besi,
tiamin,  riboflavin,  niasin,  dan  vitamin  C.  Komposisi  kimia  tersebut  bervariasi tergantung  pada  beberapa  faktor,  seperti  jenis  varietas,  usia,  dan  tingkat
kematangan  dari  umbi.  Faktor  iklim  dan  kesuburan  tanah  juga  turut  berperan terhadap  perbedaan  komposisi  kimia  dari  umbi  talas.  Nilai  lebih  dari  umbi  talas
adalah kemudahan patinya untuk dicerna. Hal ini disebabkan oleh ukuran granula patinya yang cukup kecil Koswara, 2013.
2.2 Uraian Pati