Rasio Likuiditas Evaluasi Rasio Keuangan Perusahaan

Tahun 2013 = 367.304 5.732.518 × 100 = 6,45 Tahun 2014 = 98.601 39.520.136 × 100 = 2,49 Kesimpulan 1. Artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.1381 untuk tahun 2012. 2. Artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.645 untuk tahun 2013. 3. Artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0.249 untuk tahun 2014.

D. Evaluasi Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan perhitungan rasio keuangan perusahaan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan pada tahun 2012 – 2014, maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu dengan membandingkan rasio-rasio 2012 – 2014.

1. Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar Current Ratio Berdasarkan perhitungan maka dapat diperoleh nilai-nilai dari rasio lancar selama 3 tahun terakhir 2012-2014 seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.1 Rasio Lancar Tahun 2012 2013 2014 Rasio Lancar 134.45 118.95 707.39 Sumber : Laporan Keuangan PTPN III tahun 2012-2014 www.ptpn3.co.id Menurut rumus dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio lancar pada tahun 2012 diperoleh sebesar 134.45 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin aktiva lancar. Pada tahun 2013 rasio lancar diperoleh sebesar 118.95 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar. Jika dibandingkan rasio lancar pada tahun 2012 dan 2013, terjadi penurunan rasio lancar sebesar 15,5 hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki tingkat hutang yang lebih rendah dari aktivanya. Pada tahun 2014 rasio lancar diperoleh sebesar 707.39 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin dengan aktiva lancar. Jika dibandingkan rasio lancar pada tahun 2013 dan 2014, terjadi peningkatan rasio lancar sebesar 588,4 hal ini disebabkan karena peningkatan hutang lancar pada perusahaan. Maka dapat disimpulkan keadaan perusahaan selama 3 tahun terakhir 2012-2014 menunjukkan kemampuan untuk berusaha mengurangi hutang lancarnya dengan ditunjukkan semakin likuidnya kondisi keuangan perusahaan, ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang tersedia. b. Rasio Cepat Quick Ratio Berdasarkan perhitungannya maka dapat diperoleh nilai-nilai dari rasio cepat selama 3 tahun terakhir 2012-2014 seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.2 Rasio Cepat Tahun 2012 2013 2014 Rasio Cepat 114,98 103,61 368,45 Sumber : Laporan Keuangan PTPN III tahun 2012-2014 www.ptpn3.co.id Melalui rumus dan tabel diatas dapat disimpulkan rasio cepat pada 2012 diperoleh sebesar 114,98 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin aktiva cepat. Pada tahun 2013 rasio cepat diperoleh sebesar 103,61 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin aktiva cepat. Jika dibandingkan rasio cepat pada tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan sebesar 11,37hal ini disebabkan karena penurunan piutang perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya. Pada tahun 2014 rasio cepat diperoleh sebesar 368,45 yang artinya setiap Rupiah, hutang lancar dijamin aktiva cepat. Jika dibandingkan rasio cepat pada tahun 2013 dan 2014 terjadi kenaikan sebesar 264,8 hal ini disebabkan karena kenaikan piutang perusahaan yang dapat membantu dalam melunasi jangka pendeknya. Penurunan rasio ini sangat berpengaruh bagi perusahaan sehingga perusahaan kesulitan dalam membiayai utang-utang jangka pendeknya saat jatuh tempo.

2. Rasio Aktivitas