Rasio Profitabilitas Evaluasi Rasio Keuangan Perusahaan

Pada tahun 2014 rasio hutang atas modal sebesar 216 yang artinya setiap Rupiah, modal sendiri dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang perusahaan. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan rasio sebesar 87 yang disebabkan terjadinya penurunan modal sendiri sebesar 87.

4. Rasio Profitabilitas

a. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Berdasarkan perhitungannya maka dapat diperoleh nilai-nilai dari rasio margin laba kotor selama 3 tahun terakhir 2012-2014 seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.7 Rasio Margin Laba Kotor Tahun 2012 2013 2014 Rasio Margin Laba Kotor 40,38 32,66 24,27 Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III tahun 2012-2014 www.ptpn3.co.id Melalui rumus dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio margin laba kotor pada tahun 2012 sebesar 40,38 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 40,38 laba kotor. Pada tahun 2013 rasio margin laba kotor sebesar 32,66 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 32,66 laba kotor. Jika dibandingkan rasio margin laba kotor pada tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 7,72 hal ini disebabkan adanya penurunan laba kotor dan penurunan pendapatan operasional. Pada tahun 2014 rasio margin laba kotor sebesar 24,27 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 24,27 laba kotor. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi kenaikan rasio sebesar 8,39 hal ini disebabkan adanya kenaikan laba kotor dan kenaikan penurunan pendapatan operasional yang lebih kecil. b. Margin Laba Operasi Operating Profit Margin Berdasarkan perhitungannya maka dapat diperoleh nilai-nilai dari rasio margin laba operasi selama 3 tahun terakhir 2012-2014 seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.8 Rasio Margin Laba Operasi Tahun 2012 2013 2014 Rasio Margin Laba Operasi 21,16 11,70 6,68 Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III tahun 2012-2014 www.ptpn3.co.id Melalui rumus dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio margin laba operasi pada tahun 2012 dapat diperoleh sebesar 21,16 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 21,16 laba operasi. Pada tahun 2013 rasio margin laba operasi diperoleh sebesar 11,70 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 11,70 laba operasi. Jika dibandingkan rasio margin laba operasi pada tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 9,46 yang disebabkan adanya penurunan laba operasi dan penekanan kenaikan biaya operasional. Pada tahun 2014 rasio margin laba operasi diperoleh sebesar 6,68 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 6,68 laba operasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 5,02 yang disebabkan adanya penurunan laba operasi dan penekanan kenaikan biaya operasional perusahaan. c. Margin Laba Bersih Net Profit Margin Berdasarkan perhitungan maka dapat diperoleh nilai-nilai darin rasio margin laba bersih selama 3 tahun terakhir 2012-2014 seperti yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.9 Rasio Margin Laba Bersih Tahun 2012 2013 2014 Rasio Margin Laba Bersih 13,81 6,45 2,49 Sumber : Laporan Laba Rugi PTPN III tahun 2012-2014 www.ptpn3.co.id Melalui rumus dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio margin laba bersih pada tahun 2012 diperoleh sebesar 13,81 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 13,81 laba bersih. Pada tahun 2013 rasio margin laba bersih diperoleh sebesar 6,45 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 6,45 laba bersih. Jika dibandingkan rasio margin laba bersih pada tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 7,36 yang disebabkan adanya penurunan laba bersih dari setiap penjualan perusahaan. Pada tahun 2014 rasio margin laba bersih diperoleh sebesar 2,49 yang artinya setiap Rupiah penjualan menghasilkan 2,49 laba bersih. Jika dibandingkan dengan rasio margin laba bersih pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio sebesar 3,96 yang disebabkan adanya penurunan laba bersih dan kinerja perusahaan yang kurang baik dalam menjalankan aktivitasnya untuk menghasilkan keuntungan netto dari setiap penjualan. 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dilihat dari rasio likuiditas, posisi keuangan PT Pekebunan Nusantara III Medan jika dibandingkan pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan rasio, hal itu disebabkan karena perusahaan memiliki tingkat hutang yang lebih rendah dari aktivanya, dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan rasio disebabkan karena peningkatan hutang lancar pada perusahaan. Tetapi secara keseluruhan perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva yang tersedia. 2. Dilihat dari rasio aktivitas, dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan dan perputaran total aktiva pada PT Perkebunan Nusantara III Medan pada tahun 2012, 2013, dan 2014 terus mengalami peningkatan, hal itu memperlihatkan aktivitas operasional yang baik, hal ini membuat efektivitas dalam menghasilkan laba cukup baik bagi perusahaan. 3. Dilihat dari rasio solvabilitas, pada tahun 2012, 2013, dan 2014 terus mengalami peningkatan, hal ini akan memberikan indikasi kurang baik bagi perusahaan sebab perusahaan dinilai dapat memenuhi kewajibannya tetapi akan memeperkecil laba. 4. Dilihat dari rasio profitabilitas, pada tahun 2012, 2013, dan 2014 terlihat mengalami penurunan rasio. Hal ini memperlihatkan adanya penurunan laba bersih dan kinerja perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan keuntungan netto dari setiap penjualan.