2.2.2. Stasiun Perebusan Sterilizer
Buah beserta lori kemudian dimasukkan atau direbus dalam suatu tempat perebusan sterilizer atau ketel rebus. Sterilizer yang banyak digunakan umumnya yaitu
bejana tekan horizontal yang biasa menampung 10 lori perunit 25-27 ton TBS. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperature 135 ºC dan tekanan 2,0-
2,8 kgcm² selama 80-90 menit. Proses perebusan dilakukan secara bertahap dalam system tiga puncak triple peak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal.
Proses perebusan tandan buah segar menentukan kualitas pengolahan pabrik kelapa sawit. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan
pemucatan kernel. Sebaliknya, perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya.
Tujuan perebusan adalah : -
merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan ALB -
mempermudah pelepasan buah dari tandan dan inti dari cangkang -
memperlunak daging buah sehungga memudahkan pada saat proses penebahan -
untuk mengkoagulasikan mengendapkan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak
2.2.3. Stasiun Penebahan Threshing Station
TBS berikut lori yang telah direbus dikirim kebagian pemipilan dan dituangkan kealat pemipil thresher dengan bantuan Hoisting Crane atau Transfer Carriage.
Universitas Sumatera Utara
Proses pemipilan terjadi akibat adanya tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS tersebut dan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Pada bagian
dalam pemipil, dipasang batang-batang besi perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan brondolan keluar dari pemipil. Brondolan yang keluar dari bagian bawah
pemipil ditampung oleh sebuah conveyor lalu diangkat dengan fruit elevator untuk dikirim kebagian digesting dan pressing. Pada proses penebahan hal ini terjadi akibat
buah yang masuk ke dalam rotary drum terlalu banyak, sehingga bantingan kurang dari 6 kali janjangan sudah keluar ke empty bunch conveyor.
2.2.4. Stasiun Kempa Pressing Station
Berfungsi untuk memeras minyak dari daging buah dari biji dan pada waktu yang bersamaan memecahkan sebanyak mungkin sel-sel minyak. Pemecahan sel-sel minyak ini
dapat disempurnakan atau dipercepat dengan memberikan panas selama proses pada temperatur 90
o
C – 95
o
C. a.
Digester Digester adalah untuk melumatkan brondolan sehingga daging buah terpisah dari
biji serta memudahkan pengeluaran minyak pada tahap pengepressan. Digester merupakan alat berbentuk silinder vertikal dengan diameter 1.200 mm dan tinggi 2.800 –
3.000 mm dengan volume 3.200 L. Alat digester ini dilengkapi dengan 4 pisau pengaduk dan 1 set pisau pelempar dengan kecepatan putaran 25 rpm dan berputar berlawanan
arah. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95 ºC dengan tekanan pada digester 20 barr.
Universitas Sumatera Utara
b. Screw Press
Berfungsi untuk mengepres buah yang sudah diaduk dari digester dengan tekanan hydrolik 45 – 50 kgcm
2
, sehingga minyak kasar keluar dari daging buah. Oleh tekanan 2 buah screw press yang berputar berlawanan arah di dalam sebuah silinder. Minyak keluar
melalui saringan dan ditampung di Bak Row Oil. Sedangkan serabut dan biji diangkat oleh Cake Breaker Conveyer CBC menuju ke pemisah biji dan serabut depricarper.
Selama proses pengempaan berlangsung ditambahkan air panas kedalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran sehingga massa bubur buah yang dikempa
tidak terlalu rapat. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat TBS yang diolah dengan temperature air sekitar 90-95 ºC.
2.2.5. Stasiun Pemurnian Minyak Clarification Station