yang dikerjakan oleh Dewan Komisaris, mengakibatkan Dewan Komisaris tidak mempunyai banyak waktu dalam memeriksa laporan hasil audit LHP, sehingga
laporan hasil audit tidak dapat diperiksa dengan cepat, yang menimbulkan lambatnya penanganan terhadap masalah yang timbul. Tetapi jika internal auditor berada
langsung dibawah dewan direksi maka laporan hasil audit dapat segera diperiksa dan masalah yang ada dapat segera ditangani. Kebebasan internal auditor dalam
memeriksa setiap bagian yang ada pada perusahaan terbuka dengan luas tanpa persetujuan atau dengan persetujuan dari pimpinan setiap departemen atau bagian.
Namun apabila internal auditor bertanggung jawab kepada direktur keuangan maka tingkat kebebasan internal auditor dalam melakukan pemeriksaan semakin berkurang.
Hal ini disebabkan karena internal auditor tidak dapat melakukan audit ke seluruh bagian dalam organisasi yang ada sebelum mendapat izin dari pejabat yang
berwewenang dari setiap bagian. Namun dalam pemeriksaan hasil laporan audit direktur keuangan memiliki waktu yang cukup dan permasalahan yang timbul dapat
segera ditangani.
C. Mekanisme Kinerja Bagian SPI
1. Penyusunan Program Kerja Audit Tahunan PKAT
Siklus kerja SPI dalam 1 tahun dimulai dari penyusunan Program Kerja Audit Tahunan PKAT dan diakhiri dengan pembuatan laporan. PKAT
memuat antara lain : nama satuan organisasi yang diaudit, kegiatan yang diaudit, waktu audit, rencana mulai audit, rencana penerbitan audit, jenis
audit, tujuan audit, personil audit, anggaran biaya audit.
Kegunaan PKAT bagi SPI antara lain : a.
Sebagai pedoman kerja SPI untuk satu tahun periode audit b.
Sebagai bentuk dukungan direksi dalam pelaksanaan tugas SPI c.
Sebagai dasar pengajuan anggaran bagi unit SPI d.
Sebagai alat kendali bagi pimpinan SPI untuk menilai kinerja bagian yang dipimpinnya
e. Membantu eksternal audit dan komite audit dalam menilai efektifitas
sistem pengawasan intern dan manajemen risiko melalui rencana kerja SPI
SPI menetapkan kegiatannya dalam UPKAT, setelah melalui kajian dan pertimbangan terhadap beberapa hal antara lain :
1 PKAT tahun lalu yang tidak terealisir dikaji kembali apakah masih harus perlu
dilanjutkan di tahun berikutnya dan menjadi prioritas utama atau dibatalkan karena tidak perlu lagi.
2 Periode audit yang terakhir telah dilaksanakan oleh SPI terhadap objek unit
yang akan diaudit tahun berikutnya, sehingga tetap berkesinambungan dalam arti tidak ada satu periode atau bulan kegiatan yang tidak teraudit oleh SPI
3 Masukan dan arahan dari direksi baik secara lisan maupun tulisan
4 Masukan atau arahan dari komisariskomite audit baik secara lisan maupun
tulisan 5
Besar kecilnya organisasi unit yang akan diaudit
6 Tingkat risiko pengelolaan organisasiunit yang akan diaudit melalui hasil
identifikasi dari tingkat risiko yang paling tinngi sampai terendah dan dikaitkan dengan tingkat urgensinya
7 Isu-isu yang beredar baik dari kalangan intern perusahaan atau sumber
eksternal seperti pemerintah dan masyarakat 8
Hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian internal perusahaan setiap tahun dan evaluasi manajemen risiko pada organisasiunit yang akan diaudit
9 Hasil evaluasi tahun lalu atas atas penerapan GCG pada orgnisasiunit yang
akan diaudit 10
Kebijakan-kebijakan yang telah diterbitkan oleh perusahaan setiap tahunnya 11
Temuan-temuan audit SPI tahun sebelumnya dan temuan audit eksternal auditor
2. Tahap Audit dan Evaluasi