Pengertian Internal Audit Pengertian dan Fungsi Audit Internal

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Fungsi Audit Internal

1. Pengertian Internal Audit

Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit – unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan meningkatnya laba perusahaan. Sebelum perusahaan berkembang manajer masih dapat mengawasi jalannya perusahaan, tetapi setelah perusahaan berkembang maka semakin kompleks masalah yang dihadapi manajer. Salah satu masalah yang dihadapi manajer adalah masalah pengawasan. Menurut Sunarto 2007 : 299, pengertian pengawasan yaitu : “Pengawasan control adalah pengaturan aktivitas organisasi agar elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas yang dapat diterima. Tanpa pengaturan ini, organisasi tidak memiliki petunjuk tentang seberapa baik kinerja dalam kaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan.” Salah satu bagian yang ada hubungannya dengan pengawasan intern adalah apa yang disebut internal audit. Internal audit merupakan suatu bidang akuntansi yang memberikan jasanya kepada manajemen, dalam meringankan tugasnya dalam hal pengambilan keputusan. Internal auditor tidak hanya melakukan verifikasi laporan keuangan saja, tetapi juga menilai dan menganalisis operasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang diuraikan oleh Messier kawan - kawan dalam Auditing Services Assurance a Systematic Approach, 2005 : 514, mendefinisikan audit internal sebagai berikut : “Internal auditing adalah Aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola.” Dari uraian diatas dapat diketahui internal audit adalah alat manajemen yang merupakan unsur dari pengawasan intern yang fungsi utamanya adalah mengukur dan menilai unsur pengendalian lainnya dalam perusahaan. Personilnya disebut internal auditor, yang bertugas untuk membantu semua anggota manajemen dalam tugasnya untuk memberikan analisa, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diteliti. Oleh karena itu internal auditor harus memperhatikan semua tahapan dari kegiatan perusahaan dimana ia memberikan jasanya. Internal auditor bekerjasama secara aktif dan terus menerus sepanjang operasi perusahaan dan memberikan penilaian konstruktif mengenai dasar – dasar kebijaksanaan serta keaktifan unsur – unsur pengawasan. Untuk menjamin hasil kerja bagian ini, maka perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian internal audit yang ada. Seperti yang dinyatakan oleh Agoes Sukrisno 2004 : 50, sebagai berikut : “Auditor pemeriksa diharapkan menguasai berbagai bidang ilmu, yaitu: ilmu ekonomi, manajemen, hukum, moneter, informasi, komunikasi, tehnologi dan sebagainya. Maka dari itu seyogyanya sebagai pemeriksa bertindak sebagai tim yang sifatnya disipliner.” Dari definisi diatas maka jelaslah bahwa internal auditor juga harus menguasai disiplin ilmu lain disamping ilmu auditing sendiri, karena sebagai internal auditor perusahaan, ia harus tanggap terhadap lingkungan auditnya, dimana ia adalah pemberi informasi yang tepat dan objektif untuk pengambilan keputusan bagi manajemen. Internal audit adalah suatu aktivitas penilaian yang independen atas data akuntansi dan aktivitas lainnya yang dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri, dengan maksud membantu manajemen dalam menyediakan informasi untuk : a. Menilai apakah kebijaksanaan, rencana dan prosedur – prosedur yang telah ditetapkan benar – benar ditaati. b. Mengetahui apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan. c. Menilai kecermatan data akuntansi dan data lainnya dalam organisasi perusahaan. d. Menilai mutu atas pelaksanaan tugas – tugas yang telah diberikan kepada masing – masing anggota manajemen.

2. Fungsi Internal Audit