B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada margin laba kotor gross
profit margin antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI?
2. Apakah terdapat perbedaaan yang signifikan pada pertumbuhan penjualan
sales growth antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris perbedaan:
1. Margin laba kotor gross profit margin antara satu tahun sebelum dan
dua tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Pertumbuhan penjualan sales growth satu tahun sebelum dan dua
tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, yaitu: 1.
Bagi penulis Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah untuk memberikan tambahan
wawasan baru mengenai manfaat perolehan sertifikat ISO 9001:2000 terhadap margin laba kotor dan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan.
2. Bagi peneliti lanjutan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan kajian ini dalam ruang lingkup
yang lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. 3.
Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain dalam
berbagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan kajian ini untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. ISO 9001:2000
The International Standardization Organization ISO adalah suatu federasi badan standar internasional seluruh dunia yang berkedudukan di Jenewa,
Swiss dan berasal dari lebih dari 100 negara, satu dari tiap negara. Misi dari ISO adalah meningkatkan pengembangan standarisasi dan aktivitas yang terkait di
dunia dengan pandangan mempermudah pertukaran internasional dari barang dan jasa dan untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang aktivitas intelektual,
sains, teknik dan teknologi. Menurut Indranata 2007:60 ISO adalah suatu standar internasional untuk
sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas,
yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk
tertentu, sebagaimana ditentukan organisasi. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. Tidak ada
kriteria penerimaan produk dalam ISO 9001:2000, sehingga tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2000
hanya merupakan standar sistem manajemen mutu. Dengan demikian apabila ada organisasi produsen yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi
standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena seyogianya manajemen organisasi produsen hanya boleh menyatakan bahwa sistem
manajemen mutunya yang telah memenuhi standar internasional bukan produknya yang berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam
ISO 9001:2000. ISO 9001:2000 versi tahun 2000 memiliki standar, pedoman dan laporan
teknis yang terangkum didalamnya serta dinamai ISO 9000 series, yang terdiri dari:
1. ISO 9000:2000. Dasar dan kosakata Sistem Manajemen Mutu. Dibuat
sebagai langkah awal untuk memahami standar dan defenisi istilah- istilah dasar yang digunakan dalam keluarga ISO 9000:2000 yang
dibutuhkan untuk membantu memahaminya ketika digunakan. 2.
ISO 9001:2000. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu. Berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan
organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai.
3. ISO 9004:2000. Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem
Manajemen Mutu. Pedoman standar yang menyediakan acuan dalam
peningkatan berkelanjutan sistem manajemen mutu untuk memberikan keuntungan pada semua pihak, termasuk kepuasan pelanggan.
4. ISO 19011: 2000. Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan
Lingkungan memberikan pedoman untuk memverifikasi kemampuan sistem dalam mencapai sasaran mutu.
Dari keempat seri standar di atas, ISO 9000, ISO 9004 dan ISO 19011 merupakan kumpulan pedoman semata. Sedangkan ISO 9001 merupakan
kategori untuk suatu perusahaan dalam rangka memperoleh pengakuan mutu berupa suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi yang telah diakui
atau terakreditasi. ISO 9001:2000 mencakup delapan manajemen mutu yaitu:
1. Fokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan personal
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem manajemen mutu
6. Penyempurnaan berkelanjutan
7. Pendekatan faktual pada pengambilan proses
8. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan.
Menurut Hariyuwono 2007 manfaat menerapkan ISO 9001:2000 terbagi dua yaitu:
Secara eksternal adalah: 1.
Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan memberikan jaminan manajemen mutu.
2. Meningkatkan citra organisasi terutama dikaitkan dengan
perubahan persepsi pelanggan dari mutu produk ke mutu proses. 3.
Menjamin peningkatan mutu organisasi secara terus-menerus. 4.
Meningkatkan kompetisi dengan organisasi lain, sebagai sarana antisipasi terhadap kecenderungan semakin ketatnya persyaratan
yang berkaitan dengan keamanan penggunaan di pasaran internasional.
Secara internal adalah: 1.
Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-
instruksi yang terdefenisi secara baik.
2. Meningkatkan ssitem kinerja yang lebih baik dan konsisten,
sehingga membuat sistem kerja dalam suatu organisasi menjadi standar kinerja yang terdokumentasi.
3. Penerapan ISO 9000 yang sesuai akan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi. Dengan adanya ISO 9000, ada manajemen mutu dan produk yang dihasilakan sesuai keinginan pelanggan.
4. Media untuk peningkatan berkesinambungan.
Dampak ISO 9001:2000 bagi dunia usaha menurut Hadiwiardjo 2008 yaitu:
1. Lebih berorientasi pada pelanggan
2. Persyaratan lebih luas
3. Pimpinan puncak lebih terlibat
4. Pengembangan SDM lebih diperhatikan
5. Mendorong peningkatan berkelanjutan continuous improvement
6. Memacu augmented product
7. Menambah kegiatan perbaikan sistem
8. Manajemen tradisional semakin tertinggal.
Menurut Chang 2003:376 kegunaan sertifkat ISO 9001:2000 adalah: 1.
komoditas ekspor lebih mudah diterima oleh pasar di luar negeri, dan kompetitif di era globalisasi ini, maka produksi, kualitas mutu
harus sesuai dengan standar sehingga kemenangan dapat diraih
2. karena telah menerima sertifikat maka sistem kualitas intern pada
masing-masing pabrik harus melaksanakan ketentuan paket tersebut, agar pabrik lebih disiplin, sehingga perusahaan menjadi
sehat, efisien, kualitas produk baik, biaya rendah dan dapat meraih profit yang rasional
3. untuk membuka pintu sasaran internasional.
4. melaksanakan standar ISO 9000:2000 akan mampu mengurangi
pemborosan, kesalahan serta meluruskan dan koreksi kesalahan
5. hasil poduksi dari pabrik atau pengusaha yang sudah memperoleh
sertifikat jaminan mutu ISO 9000:2000, berarti telah diakui secara internasional dalam progaram kendali mutu dan prestasi sosial
pabrik atau pengusaha itu
6. menggunakan kualifikasi standar kualitas internasional
memudahkan pula untuk mendapatkan kredit bank 7.
bersenjatakan sertifikat ini lebih mudah untuk menarik konsumen internasional, khususnya ke Amerika dan Eropa
8. dapat menghemat biaya dan waktu, untuk meningkatkan hasil
produksi dan efisiensinya 9.
ISO 9001:2000 adalah sebagai senjata kompetisi di pasaran internasional
10. pengelolaan kualitas lebih baik sehingga hasil penjualan dan profit
meningkat
Strategi memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 Gaspersz: 2005:25, yaitu:
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak. Tanpa komitmen manajemen, registrasi sangat tidak mungkin.
2. Membentuk komite pengarah steering commitee atau koordinator ISO. Komite ini akan memantau proses agar sesuai dengan standard elemen-elemen
dalam sistem mutu ISO 9001:2000 dan berfungsi auditor internal untuk ISO 9001:2000. Komite pengarah juga berfunsi sebagai sumber informasi dan
penasihat atau konsultan, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan sistem mutu ISO 9001:2000.
3. Mempelajari standard-standard dan menilai kebutuhan-kebutuhan ISO 9001:2000.
4. Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi perusahaan itu. Para kepala, departemen, manajer, supervisor, dan anggota organisasi yang sangat
menentukan keberhasilan implementasi sistem ISO 9001:2000.
5. Memulai tinjauan ulang manajemen. Pimpinan organisasi yang harus mendelegasikan tanggung jawab kualitas dari organisasi perusahaan itu kepada
wakil manajemen yang biasanya adalah manajer kualitas. Tinjauan ulang manajemen harus dimulai dengan berfokus pada standard-standard sistem mutu
ISO 9001:2000 dan menerapkan hal-hal yang harus dikerjakan untuk memenuhi semua elemen dalam sistem mutu ISO 9001: 2000.
6. Identifikasi kebijakan kualitas, prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang dibutuhkan dan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis.
7. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, dengan membangun sistem mutu yang dimodifikasai dan dokumentasi pendukung sehingga
implementasi dapat sukses. 8. Memulai audit sistem mutu perusahaan. Sekali sistem mutu ISO 9001:2000
telah diterapkan selama beberapa bulan, auditor kualitas internal sistem ISO 9001:2000 perlu memeriksa sistem jaminan mutu perusahaan yang ada apakah
telah memenuhi standard sistem mutu ISO 9001:2000. 9. Memilih registrasi. Setelah manajemen yakin dan percaya bahwa sistem
jaminan mutu perusahaan telah memenuhi persyaratan standard sistem mutu ISO 9001:2000, manajemen perlu memilih registar Badan Sertifikasi Internasional
sperti SGS International, British Standard Institution, American Association for Laboratory Accreditationn, Lloyd’s Register Quality Assurance Ltd. dan lain-lain
untuk mulai melakukan penilaian. Biasanya registar akan meninjau ulang dan memberitahukan kelengkapan dari dokumen mutu perusahaan. Pada tahap ini
kekurangan yang masih ada harus diperbaiki dan dilengkapi.
10. Registrasi. Jika sistem mutu ISO 9001:2000 yang diimplementasikan dalam perusahaan dianggap telah sesuai dengan persyaratan sistem mutu ISO 9001:2000,
maka akan dinyatakan lulus dalam penilaian. Setelah sertifikasi ISO diberikan, registar akan melakukan audit surveillance setiap enam bulan sekali untuk
mengetahui kepatuhan pelaksanaan persyaratan ISO 9001: 2000. Sistem manajemen kualitas yang memenuhi persyaratan standar ISO
9001:2000 menjamin posisi pasar yang stabil, peningkatan terus-menerus dan pengembangan dalam hal kualitas. Hal tersebut dapat dicapai melalui
perencanaan, pemeliharaan dan peningkatan berkelanjutan dari semua proses yang berdampak pada peningkatan profit, efektivitas dan kepuasan pelanggan.
Selain itu, sertifikat ISO menjamin kesesuaian sistem manajemen kualitas dengan persyaratan standar ISO 9001:2000 yang merupakan alat yang efektif di
pasar internasional. Dengan adanya sistem mutu ISO 9000 dan adanya penerapan yang tepat,
maka suatu usaha bisnis diharapkan akan dapat memiliki suatu sistem mutu yang mendasar dan cukup kuat untuk mengendalikan mutu usahabisnis sehingga dapat
dengan mudah untuk di kembangkan dan ditingkatkan pengendalian mutu prosesnya di masa yang akan datang.
2. Profitabilitas
a Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan pengikhtisaran dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun yang bersangkutan. Dalam Standar Akuntansi 2007:3 pargraph
12, tujuan laporan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut Warren et all 2005:24 laporan keuangan yang disusun oleh manajemen yaitu:
1. Neraca yaitu suatu daftar aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada
tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. 2.
Laporan laba rugi yaitu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
3. Laporan arus kas yaitu suatu ikhtisar penerimaan kas dan pengeluaran kas
selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. 4.
Laporan ekuitas pemilik yaitu suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
5. Catatan atas laporan keuangan.
b Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan matching concept.
Laporan laba rugi melaporkan kelebihankekurangan pendapatan terhadap beban- beban yang terjadi, yang disebut dengan laba bersih atau rugi bersih. Laba bersih
untuk periode waktu tertentu mempunyai pengaruh, yaitu meningkatkan ekuitas
pemilk modal dalam periode tersebut dan sebaliknya apabila terjadi rugi bersih akan menurunkan ekuitas pemilik modal dalam periode bersangkutan.
Elemen-elemen laporan laba rugi yaitu: 1.
Penjualan Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan baik secara
tunai atau kredit. Retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan dikurangkan dari jumlah ini untuk mendapatkan penjualan bersih.
2. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga barang yang terjual ke konsumen. Untuk perusahaan manufaktur, harga pokok penjualan dihitung sebagai
berikut:
Persediaan bahan baku awal xxx
Pembelian bahan baku xxx
Persediaan bahan baku akhir xxx
Bahan baku yang digunakan xxx
Tenaga kerja langsung xxx
Overhead pabrik xxx
Total biaya manufaktur xxx
Persediaan barang dalam proses awal xxx
Persediaan barang dalam proses akhir xxx
Harga pokok produksi xxx
Persediaan barang jadi awal xxx
Persediaan barang jadi akhir xxx
Harga pokok penjualan xxx
3. Laba kotor
Pengurangan penjualan dengan harga pokok penjualan disebut laba kotor gross profit margin.
4. Beban usaha
Beban usaha dikelompokkan lagi kepada beban penjualan dan beban administrasi umum. Beban penjualan adalah semua beban yang terjadi
dalam kaitan dengan kegiatan menjual dan m emasarkan barang seperti kegiatan promosi dan penjualan. Contoh: beban iklan dan promosi.
Beban administarsi umum adalah beban yang bersifat umum perusahaan. Contoh: beban gaji.
5. Laba operasi
Laba operasi adalah selisih laba kotor dengan beban usaha. Laba ini diperoleh dari kegiatan utama perusahaan.
c Profitabilitas
Analisis profitabilitas yaitu mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor
yang penting karena untuk dapat menjalankan kegiatannya, perusahaan harus berada dalam kondisi yang menguntungkan profitable. Profitabilitas yang
dibahas dalam hal ini adalah profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yaitu margin laba kotor gross profit margin.
Margin laba kotor yaitu penjualan dikurangi harga pokok penjualan cost of good sold. Persentase laba kotor merupakan ukuran kinerja utama karena
semua biaya lainnya harus dapat ditutup oleh laba kotor ini dan laba yang dihasilkan adalah saldo yang tersisa setelah biaya-biaya tersebut. Analsis laba
kotor mengarahkan perhatian khusus kepada penyebab variasi penjualan dan harga pokok penjualan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam laba kotor yaitu: 1.
Price variance atau selisih harga, baik pada tingkat harga jual maupun tingkat biaya.
2. Volume variance atau selisih volume, yang disebabkan karena jumlah unit
yang sebenarnya terjual lebih banyak atau lebih sedikit dibandingakan dengan jumlah volume penjualan yang diperkirakan.
3. Mix variance atau selisih komposisi, yang disebabkan karena komposisisi.
3. Pertumbuhan Penjualan sales growth
Penjualan merupakan kegiatan utama perusahaan manufaktur. Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat
bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang melebihi kenaikan biaya akan menyebabkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang
diperoleh secara teratur serta keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive.
Sertifikat ISO 9001:2000 terutama diperlukan bagi perusahaan – perusahaan yang berorientasi eksport, sebab ISO 9001:2000 merupakan standar
kualitas internasional. Bagi perusahaan yang berorientasi eksport, total penjualan dalam perusahaan dapat terdiri dari:
a. Penjualan domestik domestic sales, yaitu pendapatan perusahaan dari
aktivitas penjualan produk yang terjadi di dalam negeri.
b. Penjualan luar negri foreign sales, yaitu pendapatan perusahaan dari
aktivitas penjualan produk yang dikirim ke luar negeri penjualan eksport.
a. Pertumbuhan Penjualan Domestik domestic sales growth
Pertumbuhan penjualan domestik domestic sales growth mencerminkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dalam negerinya dari
waktu ke waktu. Ukuran pertumbuhan penjualan domestik dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Domestic Sales Growth = Domestic Sales t - Domestic Sales t-1 Domestic Sales t-1
Dimana : Domestic Sales t
= Penjualan domestik tahun t Domestic Sales t-1 = Penjualan domestik sebelum tahun t
b. Pertumbuhan Penjualan Luar Negri foreign sales growth
Pertumbuhan penjualan luar negri foreign sales growth mencerminkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan asingnya dari waktu ke
waktu. Ukuran pertumbuhan penjualan asing dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Foreign Sales Growth = Foreign Sales t - Foreign Sales t-1 Foreign Sales t-1
Dimana : Foreign Sales t
= Penjualan asing tahun t Foreign Sales t-1 = Penjualan asing sebelum tahun t
4. Konsep Kualitas pada Perusahaan Manufaktur
Pengertian kualitas sangat beragam, tergantung persepsi pemakainya. Menurut Feiganbaum 1991, definisi kualitas adalah sebagai berikut “Quality is
the total composite product and services characteristics of marketing, engineering, manufacturing and maintenance through which the product and
services in use will meet expectation of customer”. Jadi kualitas merupakan gabungan karakteristik produk dan jasa yang memenuhi harapan pelanggan atau
konsumen. Dalam ISO 8402 Quality Vocabulary, kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan Gasperz, 2005. Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas produk atau jasa akan dapat
diwujudkan apabila orientasi kegiatan perusahaan diarahkan kepada kepuasan
pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan
berkualitas apabila sesuai keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi dihasilkan dengan cara yang baik dan benar Gaspersz, 2005.
Dalam perusahaan manufaktur, sistem kualitas akan mencakup semua tahap dari identifikasi awal tentang kebutuhan pelanggan sampai ke pembuangan
limbah perusahaan. Tujuan dari sistem kualitas pada perusahaan manufaktur adalah meningkatkan kepuasan total pelanggan secara terus menerus.
5. Hubungan Kualitas dengan Profitabilitas
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas, baik produk maupun proses suatu perusahaan adalah dengan memperoleh sertifikat ISO. Jika kualitas
yang dihasilkan perusahaan superior dan pangsa pasar yang dimiliki besar, maka profitabilitas perusahaan tersebut akan terjamin. Kualitas juga dapat mengurangi
biaya. Adanya pengurangan biaya ini pada gilirannya akan memberikan keunggulan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas dan pertumbuhan.
Dengan demikian, kualitas yang dicapai melalui perolehan sertifikat ISO mempunyai hubungan yang sangat erat dengan profitabilitas.
Selain hal tersebut di atas, perusahaan yang menawarkan produk atau jasa superior juga dapat mengalahkan persaingan industri yang semakin ketat sekarang
ini. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap perusahaan untuk selalu mempertahankan kebutuhan dan keinginan konsumen
serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih
memuaskan daripada yang dilakukan para pesaing. Melalui sertifikat ISO, perusahaan dapat terus meningkatkan kualitas produk yang terkait dengan
kebutuhan pelanggan, ataupun meningkatkan prosesnya sehingga dapat bersaing di pasar global. Peningkatan tersebut dinyatakan pada klausul 8 ISO 9001:2000
yang mengharuska perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 untuk melakukan peningkatan terus-menerus sehingga daya saing perusahaan
menjadi lebih optimal.
6. Hubungan Kualitas dengan Penjualan
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang yang berkualitas adalah diperolehnya pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan
biaya yang lebih rendah, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kualitas yang lebih baik akan memberikan customer value yang lebih baik. Dengan cara ini perusahaan dapat
mempertahankan konsumen yang sudah ada, menarik konsumen baru dan mengalihkan perhatian konsumen pesaing. Upaya ini pada akhirnya akan mampu
meningkatkan pangsa pasar total penjualan. Dengan kualitas yang baik sesuai harapan konsumen akan memberikan keuntungan perusahaan dalam menetapkan
harga yang lebih tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan naiknya penjualan total yang merupakan indikasi suatu pertumbuhan pangsa pasar.
Sumber: Nasution 2005;43 Gambar 2.1
Hubungan Kualitas dengan Profitabilitas dan Penjualan
Hubungan-hubungan dalam gambar 5.1 dijelaskan sebagai berikut: a.
pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan barang dan jasa tertentu,
b. penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut dan
mendefinisikan dalam hal kualitas, pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas daripada pesaingnya,
c. karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang
relatig tinggi daripada harga pesaing,
J A
M I
N A
N
K U
A L
I T
A S
P E
R B
A I
K A
N
K U
A L
I T
A S
Memperbaiki posisi
persaingan
Meningkatkan keluaran yang
bebas dari kerusakan
Harga yg lebih tinggi
Meningkatkan pangsa pasar
Mengurangi biaya produksi
Meningkatkan laba
Meningkatkan penjualan
d. karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut
dianggap memiliki nilai yang relatif tinggi, e.
nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar, f.
berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik daripada para pesaing,
g. efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi yang
dibutuhkan secara benar sejak pertama kali, h.
penurunan biaya produksi digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih rendah daripada pesaing,
i. gabungan dari keunggulan relatif di bidang harga, pangsa pasar, dan biaya
produksi untuk menciptakan profitabilitas serta pertumbuhan perusahaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu