Uji Normalitas Uji Linieritas

50 Tabel 4. menunjukkan bahwa seluruh prestasi siswa masuk kategori tinggi yakni 87 siswa 100.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Chi-Square dalam SPSS pada taraf signifikansi 5 untuk menguji apakah skor untuk tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai Asymp.Sig. lebih besar dari 0,05 maka berarti distribusi frekuensi variabel tersebut berdistribusi normal dan demikian sebaliknya. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Chi square Asymp.Sig. p-value Kesimpulan Minat Melanjutkan Pendidikan 24,75 0,211 Normal Prestasi Belajar 6,52 1,000 Normal Sumber: hasil penelitian, diolah Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas, diperoleh data bahwa nilai Asymp.Sig pada masing-masing variabel sebesar 0,211 minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan 1,000 prestasi belajar yang berarti lebih besar dari taraf signifikansi 5. Maka dapat disimpulkan bahwa skor variabel minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan prestasi belajar berdistribusi normal. 51

2. Uji Linieritas

Persyaratan lainnya sebelum menguji hipotesis adalah persyaratan linieritas sebaran. Data hasil penelitian diuji dengan linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hubungan antara kedua variabel tersebut apabila digambarkan menunjukkan grafik yang linier atau tidak. Uji linieritas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan rumus uji F. Dalam SPSS untuk menguji linieritas menggunakan taraf signifikansi 5. Hasil uji linieritas adalah sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Uji Linieritas antara Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan Prestasi Belajar ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Prestasi Minat Between Groups Combined 72.016 20 3.601 .720 .792 Linearity 21.557 1 21.557 4.308 .042 Deviation from Linearity 50.459 19 2.656 .531 .938 Within Groups 330.250 66 5.004 Total 402.267 86 Berdasarkan tabel analisis variansi di atas, dapat diinterpretasikan dengan melihat nilai deviation from linierity. Apabila angka deviation from linierity pada kolom Sig.significant lebih besar dari 0,05 maka hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Dari tabel 6 diperoleh informasi bahwa nilai sig. pada deviation fromlinierity sebesar 0,938, artinya bahwa hubungan antara minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan prestasi belajar adalah linier 0,938 0,05. 52

C. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA

0 0 18

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

1 9 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 150

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 189

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 153

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 87